part 2

8 0 0
                                    


"Hufss.."
Sedikit menghela nafas,langsung ku berdiri dan melepaskan mukena yang sedang ku pakai ini.
Sebenarnya aku tidak suka berdoa tentang yang namanya cinta.apalagi yang cintanya terhadap lawan jenis.
Tapi saat ini memang hatiku tidak tenang dan entah apa yang aku sedang aku rasa ini,
Sayangkah.....???
Cintakah......???
Atau hanya sekedar melemahkan iman dan takwaku saja..ahhh ini cukup aneh bagi seorang gadis berumur 16 tahun sepertiku ini yang tidak mungkin sekali memikirkan soal cinta yang sangat rumit bagiku.

"Tok.Tok.Tok."
Aku langsung membuyarkan yang sejak tadi mengganjal di pikiranku.

"Eh mama.ada apa ma ?"
Tanya ku dengan nada lembut.

"Makan yuk nak,di bawah ayah sama adek udah nunggu kita buat makan sama-sama."
Ajak mama.karna agak sedikit risih dengan beban yang ia pikul.Aku menolak ajakan mama.

"Maaf ma,tadi Ana udah makan ko di sekolah.biar nanti aja aku makannya."

"Bener kamu udah makan.ntar sakit lo teh kalo gak makan."
Teteh adalah sebutan adek yang memanggil saudara perempuannya.

"Iya mah..hehehe."
Aku meringis.sEdikit menutupi rasa kecemasan yang sedang bersarang di logika ku.
Mama pun keluar kamar tanpa sedikit ada rasa bingung,atau bertanya tapi yasudahlah.aku kembali menarik selimut yang masih terlipat rapi di atas bantal dan spreeng bat.

" ya allah hindarkan aku dari ujianmu yang melebihi batas dan mampukah."
Aku mencoba memejamkan kedua bola mata ku dan entah sudah berapa kali aku memejamkan mayaku,aku terbangun lalu melihat jam dinding yang menempel di atas dinding kamarku,ternyata sudah mulai magrib.aku bangkit dari kasur dan pergi ke toilet untuk mengambil wudhu.

******

"Buk ana berangkat.!!"
Aku berteriak sedikit keras.

"Iya,hati-hati nak.ishhh udah di siapin makanan malah udah pergi."
Sebenarnya mama udah siap in makanan sih disitu tapi akunya aja yang bandel luar binasaaaaa!!biasa deng.

Aku terus melihat jam yang melingkar di tangan ku dan setelah itu aku berlari kecil.
"Hiih Nia kemana sih."
Gerutu ku.aku sangat kesal kepada nia karna pagi ini dia tidak menjemputku.

"Heeyyyyy Ratu tukang ngibul..!!"

Aku menoleh kebelakang.
"Nia.!"

"Iya gue,kenapa emang.lo liat gue kayak liat hantu aja na.?"

"Iya lo emang ratunya hantu jamban,yang kalo ngomong bikin gue kesel tau gak.."
Aku menyerngitkan kening ku yang penuh dengan keringat karna berlari.

"Maaf deh na,tadi gue di jemput sama babang zeky terterter gue.."

Aku memutarkan kedua bola mataku dan mencibir nia yang mulai tergila gila akan zeky (mantan tersayang ratu jamban).

"Udah ah.pusing gue ngomong sama lo.kayak gak adaa laki aja lu mikir mantan mulu,kedukun sana deh lu,biar di semprot tu pake air ludah nya.biar cepet sadar gak ngibul terus."
Timpalku yang mulai pusing dengan celotehnya nia.

"Haha,lagi mens ya lu sensi amat..gini gini temen lo kali na.gue ketularan elo mangkanya suka ngibul.."
Dia membisikkan di telingaku.Nia pun berlari hingga meninggalkan ku di gerbang pintu sekolah,.tiba-tiba seseorang berjalan sambil ngombrol bersama temannya.,

"kayaknya aku kenal.ah peduli amat sih gue sama dia." Gumamku di dalam hati.Aku berjalan dan pergi ke kalas.

*****

Azan dzuhur telah berkumandang dengan merdunya,aku pun mengeluarkan mukenaku yang terlipat rapi di dalam tas,aku berjalan pergi meninggalkan kelas yang gaduh yang menyebabkan telingaku sudah mendengung.

"Eh ratu ngibul mau sholat ya,udah insyaf lo.."
Ejek nia.

"Ada bagusnya kali kalo gue insaf.sapa tau doa gue terkabul biar lo cepat sadar."

"Sadar?? emang gue kesurupan ."

"Iya...kesurupan setan jamban hhhhh."
Aku berlari meninggalkan mulut jamban yang kalo ngomong nyelekit.tapi aku seneng punya sahabat kayak nia,karna dia tu gak pernah bohong dan selalu ceplas ceplos dengan apa yang ia katakan saat itu juga.
Betapa terkejutnya aku ternyata seseorang yang berkumandang azan adalah dia.Aku pun tidak tau siapa sebenarnya dia.Aku hanya bisa memanggilnya Mr.cuek.

Happy reading.

BINTANGKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang