Chapter-i [Durasi]

85 7 10
                                    

Play Video diatas.
"Roxette"
Dengarkan sambil membaca.

--ㅇ--

08.12

Aku masuk kelas bersama dengan seorang guru sekaligus wali kelasku.

"Pagi anak-anak" wali kelas memberi salam. Dan dijawab oleh muridnya "Pagi pak".

"Kita kedatangan murid baru. Silahkan nak, perkenalkan diri" walikelas memberi instruksi.

"Cikal Pratama. Pindahan dari Bandung" perkenalan diri yang sangat tidak menarik bukan? Itu karna fokusku teralihkan oleh sosok Alya yang kudapati sekelas denganku. Alya sepertinya terkejut melihatku berdiri didepannya sekarang. Ahhh~ senangnyaaa...

"Kamu boleh duduk dibangku yang kosong" walikelas sekali lagi memberiku instruksi.

Aku mulai berjalan untuk mencari tempat duduk, terlihat ada beberapa bangku yang kosong. Aku singgah sejenak tepat disebelah Alya, sambil menoleh kearah bangku-bangku yang kosong. Tanpa sepengetahuan yang lain aku menyelipkan sepotongan kertas diatas meja Alya, dan dikertas ada tulisan "kita tetanggaan loh. Seneng?". Sekilas terlihat senyumnya, berusaha untuk tidak ditampakkan.

Aku memutuskan untuk duduk dibelakang, dekat jendela. Kalian mungkin berpikir murid yang duduk dibelakang adalah murid yang bengal, tak perhatian, dll. Salah! Justru murid yang duduk dibelakang adalah orang yang paling perhatian, kami para murid duduk dibelakang karna kami ingin memperhatikan semua kejadian diruangan. Yah, kurasa sekian pembelaan dari seorang murid yang berotak standar sepertiku. Hehehehe :p

"Gue Cikal" aku mencoba untuk berteman dengan teman sebangkuku.

"Udah tau, tadi dengar kok waktu lu perkenalkan diri" jawabnya ketus.

"Gue Fudhail" sambungnya memperkenalkan diri.

"Udah tau, lu pake nametag" balasku dengan meniru ekspresi ketusnya. Sebuah musik terputar dalam otakku, darararara thuglife bruhhh.

09.30

Krinnnngggggg! Bel istirahat memecah keheningan kelas.

"Tau gak? Alya ternyata pacaran sama Erik si senior tukang palak itu. Parahnya lagi, gue denger Erik malakin junior buat duit manjain Alya" terdengar murid-murid sedang membicarakan Alya. Ahh... aku jadi kesal, walaupun sudah pernah kudengar kata-kata itu sebelumnya.

"Lu gak jajan?" tanya Fudhail yang menurutku hanya basa-basi. Aku yakin dia berharap aku jawab tidak.

"Duluan aja" jawabku. Bukan karna tak mau jajan, tapi aku menunggu sesuatu.

Alya berdiri dari bangkunya.

"Ahhh~ ini dia yang gue tunggu-tunggu" pikirku.

Aku pura-pura melihat kearah jendela, walaupun tak ada pemandangan selain tembok sekolah dan sosok Fudhail yang belum pergi ke kantin.

"Bantuin gue!" Alya sudah disampingku. Dikejadian yang dulu aku gak ngejawab, tapi sekarang aku jawab "gila lu? gue murid baru loh disini, mana mungkin lah. Lagian gue gak tau siapa itu Erik". Yap, benar. Aku memberi jawaban yang benar.

Dukkk! Alya akhirnya memukul meja dan menghela napas panjang.

"Woyyyy! Gue bukan pacar Erik. Gue pacar Cikal" akhirnya diumumkan juga. Seisi kelas terkejut dengan ulahnya.

Feel Free to Abduct Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang