Chapter-ii [Reset]

45 1 0
                                    

Play Video Diatas.
"Justin Bieber - That Should Be Me"
Dengarkan Sambil Membaca.

--ㅇ--

"Truth" aku memilih jujur lagi. Aku orangnya baik hati, jujur dan juga tidak sombong, hehe.

"orang yang lu suka" tanya Tegar yang sebelumnya mendapat giliran.

"Orang udah tau lah, gak usah ditanya lagi." sahut Raih karna sudah pernah kuberitahu.

"Ada disini?" sambung Tegar.

Aku menyadari Alya yang disampingku dan Putri yang tepat didepanku menatapku, menunggu jawaban.

"Pertanyaannya ada disini atau nggak kan?" tanyaku memastikan.

"Ya!" jawabku singkat. Terlihat senyum Alya melebar tapi Putri tampak murung.

"Kan udah dibilangin. Cikal mah udah pernah cerita." sahut Faru yang kecewa dengan pertanyaan Tegar.

Permainan berlanjut. Yang mendapat giliran selanjutnya adalah Putri.

Nah! Waktu yang tepat. Itu lah yang terlintas dipikiranku.

"Truth." Putri memilih jujur.

"Eka Putri." kataku yang mendapat giliran bertanya.

"Ya?" Putri terlihat sangat mengantisipasi pertanyaan apa yang akan kutanyakan.

"Kamu mau gak jadi pacarku?" tanyaku tiba-tiba. Aku menjulurkan tangan kearahnya.

Tidak ada seorangpun yang tahu aku akan bertanya seperti itu. Semua orang berpikir orang yang kusukai adalah Alya, tapi aku malah menembak Putri dihadapan semua orang. Semua orang hanya diam. Semua mata tertuju ke Putri, jawabannya sangat dinantikan.

Putri terlihat kaget, wajahnya memerah, mulutnya terbuka, dan matanya terbelalak. Lain hal dengan Alya, walaupun sama-sama kaget, tapi mata Alya terlihat berkaca-kaca, aku tahu kalau dia menahan tangisnya dihadapan semua orang, aku juga tahu kalau dia sangat ingin pergi dari sini sekarang juga, aku merasa sangat bersalah.

Putri menggapai tanganku.
"Iya." Putri menjawab.

"Boom!!!" seru Tegar tiba-tiba.

"Shit ain't real, but shit happen! ShitHappen my friends" sambung Tegar.

"Wahh. Gak nyangka," yang lainnya hanya bisa terkagum, mereka tidak percaya dengan yang baru saja terjadi.

Putri melirik kearah Alya. Kupikir Putri pasti merasa bersalah ke Alya. Dan tiba-tiba terdengar lagu Justin Bieber yang berjudul That Should Be Me.

"Ahh kok timing-nya ngepas gini yah" pikirku dengan lagu yang terdengar dan Alya yang menahan air matanya.

Alya berdiri dan pergi kedalam rumah. Entah apa yang dilakukannya.

"Wah selamat nih kalian berdua. Oke malam ini kita rayain hari jadian CiPut, Cikal Putri! Wuhuuuuu" Raih semangat untuk berpesta.

Aku pergi menyusul Alya. Aku melihat Alya keluar dari Toilet.

"Lu gapapa?" tanyaku mengejutkan Alya.

"Hmm." Alya memaksakan senyumnya dengan matanya yang sembab.

"Kan ini elu yang nyuruh." jelasku.

"Hmm, tau kok. Gue seneng kalian jadi." kata Alya.

Entah kenapa aku merasa kesal dengan perkataan Alya. Mungkin aku berharap dia bilang kalau dia sakit hati, marah, atau apapun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Feel Free to Abduct Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang