Part 8

2.4K 208 7
                                    

Kyuhyun menatap pantulan dirinya disebuah cermin besar yang terletak di sudut kamarnya. Kemeja, celana, dan jas hitam membalut seluruh tubuhnya dengan rapi, tak lupa juga dasi berwarna hitam. Channie masih tetap pada pendiriannya, mendiami Kyuhyun. Ini sudah hampir dua minggu. Gadis itu hanya berbicara singkat kepadanya, berbicara jika Kyuhyun yang bertanya. Itu pun hanya jawaban singkat. Kyuhyun memang memaksa Channie agar tidur bersamanya karena gadis itu selalu menolak untuk tidur satu ranjang bersamanya. Kyuhyun tidak ingin karena suatu masalah membuat Channie menjauh darinya.

Channie tidak marah saat menjelang tidur, Kyuhyun selalu memeluknya. Tapi, dengan keterdiaman Channie membuat Kyuhyun gusar. Ia lebih suka Channie-nya yang cerewet dari pada pendiam dan menatapnya penuh kebencian. Ia sendiri tahu kesahalannya, tapi membunuh adalah pekerjaannya. Tidak, bisa dikatakan itu adalah hobinya.

Kyuhyun bisa saja menghilangkan pekerjaan itu. Tapi, ia telah terkenal sebagai mafia. Kyuhyun selalu melakukan pekerjaan dengan cara licik. Siapa pun itu jika ada pengusaha lain yang ingin menanam modal di perusahaannya, Kyuhyun tak segan membunuh pemilik perusahaan tersebut dan dengan uang ia berhasil menghilangkan jejak hasil bunuhannya.

Waktu itu ia menganggap remeh kematian ayah Channie. Menurutnya, ayah Channie hanyalah orang kecil, bukan pengusaha, ataupun menteri negara jadi mudah saja baginya membunuh pria tua itu. Tapi, setelah ia alami. Ternyata membunuh pria tua itu yang paling membuatnya kalang kabut karena Channie, istrinya itu mengetahui semuanya. Kyuhyun pikir Channie tidak akan marah jika ia membunuh ayahnya. Memang Channie-nya yang baik hati. Walaupun gadis itu tidak dekat dengan ayah atau pun ibunya, gadis itu masih mencintai keluarganya dengan sepenuh hati. Betapa menyesalnya ayah dan ibu gadis itu yang tega menelantarkan anaknya demi kehidupan duniawi. Dan Kyuhyun juga sedikit menyesal. Ingat, hanya sedikit. Didalam hatinya, Kyuhyun malah bersyukur telah membunuh Tuan Park karena pria tua itu tidak merawat Channie dengan baik, begitu pun dengan ibu Channie.

Dilihatnya punggung Channie yang bergerak teratur. Gadis itu masih tertidur dengan pulasnya. Kyuhyun sengaja bangun pagi-pagi sekali. Ia cukup tahu diri. Channie pasti tidak ingin melihatnya. Kyuhyun merasa jika dirinya adalah wabah penyakit bagi gadis itu. Channie tidak pernah mau dekat-dekat dengannya lagi. Kemarahan Channie memang sudah sepantasnya Kyuhyun terima. Tapi jika seperti ini terus Kyuhyun merasa stress.

Kakinya yang terbalut sepasang pantofel hitam mengkilat mulai melangkah mendekati ranjang tidurnya dimana Channie berada. Sebelah tangannya terulur mengusap kerutan di dahi Channie. Gadis itu nampak begitu tersiksa dalam tidurnya. Apa yang Channie mimpikan? Apa gadis itu bermimpi buruk?

Beberapa hari ini, Kyuhyun selalu terbangun tengah malam karena mendapati Channie yang bergerak-gerak gelisah dalam tidurnya. Bukan hanya itu saja, Kyuhyun juga selalu mendengar igauan Channie yang menyebut nama ayahnya dan juga tangisan Channie.

Dalam sekejap kedua mata Channie terbuka lebar hingga bertepatan dengan sorot mata tajam milik Kyuhyun. Sesaat, mereka terdiam saling menatap satu sama lain. Kyuhyun bisa melihat mata Channie yang berkaca-kaca. Tangan gadis itu terangkat menyentuh pipi kiri Kyuhyun. Mengusapnya lembut seolah-olah Channie takut kehilangan Kyuhyun. Sedangkan Kyuhyun hanya bisa diam dengan posisi yang tetap menunduk di depan wajah Channie.

"Cho Kyuhyun.." bisik Channie dengan suara serak. Kyuhyun bergumam pelan, menanggapi panggilan istrinya. Pria itu memejamkan matanya menikmati panggilan pertama Channie selama ini. Jarang-jarang Kyuhyun mendengar Channie memanggil namanya dengan nada suara selembut ini.

"Aku bermimpi." Channie terlihat bingung. Ia tidak tahu harus menceritakan mimpinya atau tidak.

Kyuhyun tersenyum lembut lalu menundukkan wajahnya, mengecup dahi Channie penuh kasih sayang. "Kau tidak harus menceritakannya sekarang jika kau merasa keberatan."

The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang