1

1.8K 92 31
                                    

"Panglima Vino dan pasukannya telah kembali.."
"Beri Hormat pada panglima.."
"Hidup panglima Vino.."

Vino dan prajuritnya di sambut para penduduk desa negeri sihir putih.
Vino dengan gagahnya menunggangi kuda hitamnya melewati jalan menuju istana di ikuti ratusan pasukannya.

"Buka gerbangnya. Panglima Vino telah kembali." ucap penjaga gerbang, gerbang terbuka dan tampaklah istana kerajaan sihir biru yang di pimpin oleh Ratu Shanon.

Vino turun dari kudanya lalu berbalik menghadap pasukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vino turun dari kudanya lalu berbalik menghadap pasukannya.

"Tolong urus kudaku. Aku akan menghadap kepada Ratu, terima Kasih untuk perjuangan kalian." setelah memberikan kudanya pada salah satu prajuritnya Vino berjalan memasuki istana untuk menemui Ratu.

"Yang mulia Ratu, panglima Vino telah tiba dan ingin menghadap pada anda"
Ucap pengawal pintu.

"Biarkan dia masuk."

Tak lama kemudian muncul Vino.
Vino membungkuk memberi penghormatan pada Ratu.

"Selamat atas keberhasilan kalian. Sekali lagi kalian membuat saya bangga bisa memiliki panglima beserta prajurit yang tangguh dan setia." ucap sang Ratu.

"Terima kasih Yang Mulia." Vino kembali membungkuk memberi hormat.

Ia kembali menegakkan tubuhnya lalu menatap sang Ratu.
"Untuk saat ini wilayah itu masih aman, saya dan pasukan berhasil memukul mundur pasukan sihir hitam, akan tetapi saya kehilangan banyak prajurit Setia saya." ucap Vino.

"Baiklah, nanti kita akan memberikan penghormatan terakhir bagi prajurit setia yang gugur. Ada lagi yang ingin kau sampaikan?" tanya Ratu Shanon.

"Maafkan atas kelancangan saya. Tapi Jika Yang Mulia mengijinkan, saya ingin menyampaikan sesuatu hal yang penting. Namun hanya dengan Yang Mulia Ratu, jika Yang Mulia ragu. Pengawal Yang Mulia boleh membawa pedang saya." ucap Vino.

"Tidak perlu, kalian semua yang ada di ruangan ini boleh keluar kecuali Vino. Dan saya tidak ingin ada yang mengganggu pembicaraan kami." titah sang Ratu.

Setelah semua pengawal keluar, Vino mendekat kearah Ratu.

"Apa yang ingin kau sampaikan?" tanya Ratu Shanon.

"Meski wilayah suci itu tetap aman dari tangan sihir hitam, tetap saja prajurit kita banyak yang menjadi korban atas peperangan dua hari itu. Dan jika Yang Mulia memberi izin, saya ingin memeriksa para prajurit dan para petinggi." ucap Vino.

"Apa maksudmu?" tanya Ratu Shanon.

"Saya merasa kalau salah seorang dari mereka adalah mata-mata, semua taktik pertahanan dan penyerangan kita mereka mengetahuinya dengan jelas. Dan keadaan perang dua hari yang lalu itu, mereka Seolah-olah sedang menyambut kedatangan kita."
Jelas Vino.

The Angel Fall In Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang