11

717 77 62
                                    

Pagi yang cerah di sambut hangat oleh semua orang. Termasuk Shani dan semua penghuni rumah itu.

Setelah membuatkan sarapan untuk Gracia, Vino dan Okta. Shani menata makanan itu di meja makan.

"Cici masak apa ci?" tanya Gracia yang sudah lengkap dengan pakaian sekolahnya.

"Tumben banget jam segini udah rapi." ucap Shani.

"Ya dong, kan hari ini aku mau nemenin Ota buat sekolah pertama kalinya." ucap Gracia bersemangat.

"Eh, mereka belum di bangunin" Shani baru teringat akan hal itu.

"Iih, Ota juga pasti belum bangun." Gracia menghentak kakinya kesal. Seharusnya Okta sudah siap sekarang seperti dirinya. Apalagi ini awal dia masuk di sekolah.

Akhirnya kedua gadis itu memutuskan untuk membangunkan kedua laki-laki yang sedang tertidur dengan pulasnya.

"Mereka pasti capek banget belajar seharian kemarin." ucap Shani yang melihat wajah tidur Vino.

"Ota, bangun.. Kan kita mau sekolah, Ta.."Gracia menggoyangkan lengan Okta, namun tidak ada respon.

"Ge.." Shani dan Gracia saling pandang. Lalu detik berikutnya

"TOLOOOONG..." teriak Shani dan Gracia bersamaan membuat Vino dan Okta langsung terduduk.

"A hahahaha..." Shani tertawa melihat wajah Vino.

"Hahaha.. Ci muka Ota ci.. Astaga.." Gracia memegangi perutnya sambil tertawa.

"Seumur hidupku, ini pertama kalinya aku di bangunkan seperti ini." ucap Vino dan Okta bersamaan.

"Kamu cuci muka dulu kak, habis itu kita sarapan sama-sama." ucap Shani.

"Ota bangun, trus mandi. Kan kita mau ke sekolah. Ge tunggu di meja makan ya." ucap Gracia lalu mencium pipi Okta kemudian berlari keluar kamar.

"Bagaimana rasanya panglima muda?" tanya Vino sambil menaik turunkan alisnya.

"Diamlah." Okta langsung mengambil handuk dan seragamnya yang sudah di sediakan oleh Delion semalam.

Setelah mandi dan rapi. Okta ikut bergabung dengan Shani, Gracia dan Vino di meja makan.

"Okta buku-buku nya udah?" tanya Shani.

"Udah dong ci. Tadi Ge yang masukin ke tas buku-buku Ota, waktu Ota nya mandi." jawab Gracia.

"Kamu kok manggil dia Ota terus sih dari kemarin?" tanya Shani.

"Ya lucu aja gitu ci. Lagian Ota nya juga suka kok Ge panggil gitu. Iya kan Ta?" Okta mengangguk sambil tersenyum.

"Ayo Gre, kita berangkat." ajak Okta.

Gracia mencium pipi Shani saat akan berangkat ke sekolah. Itu adalah ritual yang rutin mereka lakukan setiap paginya.

"Kau tidak ingin mencium atau memeluk ku seperti mereka?" tanya Vino sambil merentangkan tangannya. Tak lupa dengan wajah tengilnya.

"Aku lebih ingin mencekikmu daripada memeluk mu panglima." ucap Okta dengan wajah datarnya.

"Ayo Gre." ajak Okta lali membukakan pintu mobil untuk Gracia.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Angel Fall In Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang