Audrey POV
"Dah paa" aku barusan berpamitan dengan papa ku
Aku berjalan melewati lorong sekolah. Nggak terlalu sepi nggak terlalu ramai.
Saat aku hendak memasuki kelas ada seseorang yang berlari dari belakang dan mengenai bahu ku"Woi hati-hati dong kalau jalan" dia menolah ke belakang . Oh dia lagi
"Hehehe sorry odi ku cintaah" idih jijik...
"Kok buru buru banget?ga bikin Pr?" Biasanya Dira gitu.
"Enak aja. Gua udah rajin tau. Nggak kenapa-kenapa juga sih. Cuma ya ada little secret yang harus segera di ungkap. Byeee" apaan sih.
Aku berjalan ke kelas. Saat hendak masuk ada seseorang yang tiba-tiba juga hendak keluar
"Lo lagi Lo lagi" dia ariq. Aneh sih
Biasanya dia marah atau ngomel kayak kebiasaan gue ketemu. Kok sekarang cuma senyum aneh gitu? Aneh nya dunia yang kau ciptakan Tuhan"Hai di" itu Ivander
"Iya vander" dia berlalu ke meja Dira
Yaaaa semenjak kejadian dia menginap di rumah ku,Vander nembak Dira waktu dia nyuapin Dira . Kalian tahu? Itu terlihat lucu dan awkward.
~flaahback~
"Di, gak ada ya selain bubur? Jijik tau gak" Dira nggak mau makan. Ni anak dia kira gua restoran yang bisa nyedia in makanan secara langsung.
"Lu kira gua restoran apa" ia hanya nyengir
"Di" aku menaikkan sebelah alisnya
"Salah nggak gua nangisin Ricky tadi? " Aku mengacak rambutnya
"Lu gak nangisin dia kok. Gua tau apa yang Lo rasain" dia mengangguk
"Di?" Aku mengerutkan dahi ku
"Gajadi deh" saat aku hendak mengambil sendok "Di" anjiraaaaaannnn
"Wkwkwkwk.. Ga tau kenapa ya gitu kepengen disuapin cowo" oooh
"Tunggu disini" aku keluar
Terlihat Ariq dan Vander sedang menonton.
"Van, boleh mintak tolong??" Dia mengangguk
"Dira pengen di suapin cowok" dia terhenyak
"Kenapa gak ariq aja??" Iya sih "Lo cemburu ya kalau ariq Deket dira"
"Apaan sih"
"Apaan sih"
"Cieee kok kompak gitu yaaa ." Dia lari ke kamar Dira
Ariq kembali menonton dan aku ikut duduk namun aku mendengar lagu.
Ih sepi..
" Gua mau liat Dira sama Vander" dia mengangguk
Saat aku hendak berdiri ,dia menahan ku
Menahan ku
Menahan ku
Menggenggam tangan ku
Tangan
Tangan
"Eh maaf " awkward momment
"Gua ikut" aku mengangguk
Aku jalan berjinjit.
Kayak agen FBI gitu" Jangan tangisin Ricky lagi,Dia gak pantas di tangisin" Dira mengusap air mata nya
"Ni makan" ih awkward nya
"Padahal aku suka sama kamu tapi kamu suka sama Ariq" Dira tersedak
"Eh maaf ,aku nggak maksud..." Dira tersenyum "Gak apa"
"Aku sekedar bilang Ariq ganteng kok,siapa yang bilang aku suka sama Ariq"
"Boleh aku nanya?" Dira menaikkan alis nya
"Kalau aku suka sama kamu,boleh nggak?" Dira tertawa
Vander menunduk"Kok aneh ya? Aku juga nyaman banget dekat kamu dan kamu juga bilang kalau kamu suka sama aku" Vander mengadah
"Kalau aku pengen jadi pacar kamu boleh?" Dira menunduk
"Kalau gak boleh gak papa" Dira tersenyum
"Asalkan kamu mau janji kalau kamu nggak akan nyakitin aku kayak Ricky ke aku,aku juga pengen jadi pacar kamu" mereka tersenyum.
"Jadi?" Dira mengangguk "Ya gitu"
"Boleh gak aku meluk kamu" Dira langsung memeluk Vander , terdengar bisikan
"Jangan sakitin aku,jagalah hati mu untukku" Vander menganggukAku langsung mengambil iPhone ku dan memotret mereka
"Andai aku juga bisa kayak gitu sama kamu" aku menoleh. melihat Ariq bergumam sambil melihat Dira dan Vander
Saat ku lihat dia hanya menggeleng
Aku kembali melihat Dira dan Vander
"I don't understand about you say"
~flashback off~
Semenjak kejadian itu aku tak terlalu banyak bicara dengan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable
Novela JuvenilBerawal dari 2orang mak comblang " I love her but she love him" "Dia cuma kagum" "And he love you" Tak bisa dipercaya ini akan terjadi