Audrey POV"Serius?"oke , aku yakin telingaku lambat laun akan kehilangan fungsinya jika setiap hari mendengar teriakan Nadira
"Biasa aja kali"dia tak mau kalah
"Gimana mau biasa,itu kode keras tau nggak" aku menceritakan kejadian kemarin padanya . Dan juga perkataan Ariq
Aku mengerdikkaan
"Nad, tanda-tanda orang jatuh cinta gimana sih?" Oke aku mulai kepikiran tentang perkataan Ariq"Hmm , kalau menurut aku ya, kamu bakalan merasa pengen terbang atau mules kalau kamu lagi ngomong sama siapa kamu sedang jatuh cinta itu" jadi? Nggak , nggak mungkin.. paling kebetulan
"Kenapa di? Kamu jatuh cinta ya?kamu suka kan sama Ariq?" Aku terbelalak. Namun langsung aku menggeleng kuat. Dia tersenyum,ugh. Aku benci senyuman nya yang ini
"Jujur,aku bantu deh kamu biar deket" dia Menaik turunkan alisnya . Aku mengerucutkan bibirku sambil mengalihkan pandangan ku darinya
Ivander datang
Gawat
Mulut Nadira
Ember
Ke
Pacarnya
"Sayang,tau nggak" dia nge wink.
"Idih jijik"gumamku . Dia mencibir. Ivander yang baru saja sampai terlihat terkejut. Ekspresi mukanya tampak ingin penjelasan lebih
"Teman kita lagi jatuh cinta loooh" senyum devil ala Ivan
"Aku tau sama siapa" lalu mereka berdua tampak berbisik
"AAAAAA PUCUK DICINTA ULAM PUN TIBA" HP ku jatuh ke lantai. Bisa nggak sih sehari aja dia nggak teriak
"Sayang. Aku cinta sama kamu. Tapi kamu bisa nggak kalau teriak nggak terlalu keras?" Aku mengangguk setuju. Kan sudah ku bilang. Bukan hanya aku saja yang protes . Pacar nya pun ku yakin telah kehilangan fungsi telinga nya
Orang yang di tegur pun hanya nyengir
Senyum devil mereka muncul lagi
Aku yakin sesuatu hal yang buruk akan terjadi
"Aud,aku duduk sama Dira ya" heh?
"Trus aku duduk dimana??" Tangan mereka menunjuk ke bangku Ivander. Disamping Ariq. ingat . DISAMPING ARIQ
Nadira membujukku dengan puppy eyes nya. Oke aku kalah. Aku menyeret tas ku ke bangku yang ku tuju
Sudah ku bilang ,akan terjadi suatu hal yang buruk kalau mereka sudah tersenyum seperti tadi
"Gua duduk disini,disuruh ivan" dia mengangguk melanjutkan tugas nya. Rajin juga ni anak
"Capeek" baru juga di puji
Dia melihat ku "kamu udah siap?" Aku melihat sekeliling ku. kamu? Gak salah orang ya? Aku menunjuk diriku tanda bertanya"Iya lu lah,siapa lagi. Malah celingak-celinguk" aku menyesal bersikap baik seperti tadi
Aku mengangguk,jangan lupakan aku memiliki jiwa yang rajin , jadi tugas udah ku sudah selesai
Dia tampak ingin menyampaikan sesuatu
Aku menaikkan sebelah alisku"Buatin dong. Aku nggak ngerti sejarah. Capek nyari nya" aku memutar mata ku
"Untung buat aku apa?" Dia kembali berfikir. Apa emang kebiasaan nya ya ,mikir tapi nggak berbuat apa-apa
"Aku traktir nasi goreng sama milkshake vanilla. Kamu kan suka milkshake vanilla" Kok dia tau?
"Tau darimana?" Aku bertanya
"Siapa juga yang nggak suka milkshake vanilla,netral rasanya" oke masuk akal. Tenang,aku orang nya gak terlalu baperan
"Hmm oke. Mana bukunya?" Dia menyerahkan buku nya
Aku mengambil buku ku dan mulai menyalin soal serta jawaban nya.
"Gampang kok,apa sih susah nya bikin ini" tumben nih anak daritadi diam. Gak bawel. Bagus deh . Aku meliriknya agar dia tak kepedean.
Ngapain ni anak liat-liat?
Aku menunggu beberapa lama
Dia masih melihatku
Bukan melihat buku yang ku tulisOke tugas ini sudah selesai
"Nih,udah selesai. Apa sih susahnya sejarah" dia masih melihatku
"Heh ngapain liat-liat" dia menggeleng sambil tersenyum lalu dia mengambil bukunya yang ku berikan tadi.
Aku hanya mengerdikkaan bahu.
Lanjut,aku menghabiskan jam pelajaran dengan merangkai kata
Dibilang puisi sih nggak
Mungkin quote yaHari ini aku menatap dunia sendirian
Dengan perasaan yang berbeda
Kemarin,perasaan ku berbeda dengan hari ini
Aku belum tau apa yang kurasakan esok hari"Yang ku ingin selalu merasakan cinta padamu" ini bukan tulisan ku
Ini suara seseorang di samping ku
Ariq Aldan Ailen
*****************************************
(A/N) thanks for reading and sorry for late
Aturan baru
10+ readers and 5+vote or comment
For next chapter
Thanks before

KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable
Ficção AdolescenteBerawal dari 2orang mak comblang " I love her but she love him" "Dia cuma kagum" "And he love you" Tak bisa dipercaya ini akan terjadi