Audrey POV
"huft cape juga ya dir pulang jalan kaki"ucapku sambil menghela nafasku
"iya,padahal dulu gua hobi jalan-jalan loh. Tapi semenjak sering diantar jemput Ivan jadi males jalan kaki"keluh Nadira
"Hadeuh,anda bucin sih" dia hanya nyengir kuda
Hari ini aku pulang sama Nadira karena papa ku sedang keluar kota jadi tidak bisa menjemputku. Sebenarnya tadi aku ingin naik angkot atau ojek online,tapi berhubung ada Nadira yang nemenin aku lebih pilih jalan kaki aja,lumayan hemat jajan.
"nekat banget ya lo milih pulang jalan kaki. Rumah lo jauh loh ini dari sekolahan"keluh Nadira lagi
"sekali-kali olahraga. Udah lama nggak"Nadira melihatku dengan tampang datar. Kini giliran ku yang nyengir kuda
"eh tadi lo bilang udah lama ga olahraga. Kenapa lo ga masuk klub olahraga aja. Kaya basket gitu misalnya" Nadira tiba-tiba membuka obrolan
"iya sih. Tapi emangnya disini ada gitu klub basket? Gua ga pernah denger soalnya" Nadira mengangguk
"Ada" jawabnya "dimana?" tanyaku
Nadira menunjuk lapangan yang ada di depan jalan yang kami lewati. Aku memicingkan mata. Itu kan cuma lapangan tempat orang-orang main basket, ga ada klub basket nya. "itu cuma orang biasa lagi main basket itumah." Sanggahku. Nadira tampak berfikir
"setau gua sih biasanya ada tuh klub basket disitu. Temen gua dulu ikutan kok" aku memutar bola mata ku "yeuu kirain sekarang. Kalo dulu mah mungkin sekarang udah ga ada"
"ya tanyain aja dulu,yuk" tanpa persetujuan ku dia menarik tangan ku ke lapangan itu. Kebetulan ada 5 orang laki-laki yang sedang bermain basket
"misi bang numpang nanya" hidih sok manis lo dir.
"iya kak,kenapa?" salah satu anak laki-laki itu menjawab
"klub basket yang biasanya latihan disini masih ada ga bang? Temen saya mau daftar soalnya" aku hanya diam melihat tingkah dira yang terlalu "sok manis" ini. Hadeuh dir,biasanya juga kaya mak rempong.
"oh masih. Daftarnya ke saya aja,saya juga anggota klub basket nya" Dira mengangguk.
Dira menjelaskan kalau aku yang akan masuk. Mereka juga memperkenalkan diri. Ternyata kelas kami sama. Tau gitu ngapain manggil abang daritadi. Nama mereka Zaidan,Andika,Yudha,Anton dan Fajri.
"oh iya kita latihan nya 4 kali seminggu ya. Hari Selasa,Kamis,Jumat,Minggu"aku mengangguk
"jadi yang daftar cuma Audrey?Nadira kenapa ga daftar?"tanya Yudha
"Dira udah masuk klub dance,Yud. Ntar malah kecapean kalau banyak kegiatan" tampak ekspesi kecewa dari Yudha namun berusaha ditutupi nya.
"kenapa yud? Pengen banget Dira yang daftar?" goda Dika "apa sih lu" yang lain hanya tertawa melihatnya. Kalau Dira mah jangan ditanya. Dia kalau udah bucin suka ga peka. Jadi dia cuma melanga melongo melihat yang lain
"yaudah makasih ya. Kita pulang dulu" mereka mengangguk
Sepanjang perjalanan pulang,aku membicarakan banyak hal dengan Dira. Sampai di percakapan
"eh dir, lo tadi cuma pura-pura bego apa beneran ga tau ?" dira mengerutkan dahinya
"pura-pura bego gimana?" kan bener kan dia ga peka
"Yudha yang tadi itu suka sama lo kayanya" dia masih santai
"kan kayanya. Ga mungkin lah. Lagian kan gua udah punya Ivander" jawabnya. Aku uji ah
"Tapi kalau menurut gua Yudha lebih ganteng loh dari Ivander" Dira melihat ke arah ku
"Ah masa?" tanya nya "iya" ku jawab
"Bodo"dia tertawa
"sialan. Masih aja lu pake jokes gituan. Dasar receh" tertawa nya mekin keras. Dasar manusia paling receh yang pernah gua kenal
Setelah tawanya reda,dia kembali bicara "kalo menurut gua nih ya, ga ada gitu cowo yang ganteng selain One Direction sama Ivander. Kalaupun ada,gua ga ngerasa terlalu wow ngeliatnya. Ga tau kenapa"
"kalo manusia udah bucin emang gitu" dia mengerdikkan bahunya " iya kali. Btw,lu kaya pernah bucin aja ngomong gitu" lah iya ya. Serah deh
***
"ya lo pikir aja,gua nungguin dia loh hampir 1 jam dan dia bilang sorry banget tadi Ivand lagi PUBG" aku tertawa terbahak-bahak. Aku sudah sampai di rumah btw
"yeu malah ketawa"Nadira yang sedang curhat pun memasang wajah duckface nya karena diketawain
"ya mampus kan bucin sih"aku lanjut tertawa
"ah lu mah. Bukannya gimana,hibur kek apa kek. Malah di ketawain" tertawa ku mulai reda
"tipe kaya lo gini mah ga perlu dihibur. Paling besok udah ngebucin lagi sama si Vander" Dira terlihat kikuk
"ya iya sih. Tapi tetap aja sekarang bete sama dia" ucap Dira
"oh jadi lo tadi mau gua ajak pulang bareng karena lagi marahan toh?" dia mengangguk
"itu dia ngechat daritadi ga ada niatan bales?" dia menggeleng
"biarin aja. Biar ngerasain gimana rasanya kemaren gua kikuk nungguin di depan komplek sendirian" aku hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah nya
"tapi nanti karena lo ga balesin dia malah pilih PUBG gimana?" dia terlihat cemas
"ya tapi kan. Aduuh apa jangan-jangan sekarang dia lagi main PUBG juga ya?"aku mengerdikkan bahu. Oh iya
"Mau liat ga Vander lagi main PUBG apa nggak?" dia mengangguk "emang bisa diliat?" aku mengangguk
"gua juga main soalnya hehehe"dia memasang wajah datar nya dan aku hanya bisa nyengir kuda
Aku membuka aplikasi PUBG. Gua udah add si Vander makanya gua bisa tau dia on apa nggak. Pas aplikasi nya kebuka
"Dir..."
*******************************************************************************************
Uyeeeeee double update

KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable
Teen FictionBerawal dari 2orang mak comblang " I love her but she love him" "Dia cuma kagum" "And he love you" Tak bisa dipercaya ini akan terjadi