Long Time No See

16 1 0
                                    

Author POV

Itulah terakhir mereka bertatap muka

Ini Minggu ke 4 mereka masih belum bertemu

Minggu yang menenangkan bagi Audrey
Namun tidak bagi Ariq. Ini masa-masa yang harus dilewati nya tanpa menatap wajah itu.

Ia seorang atlet beladiri dan dia sedang mengikuti perlombaan tingkat provinsi selama 2pekan setelah pertemuan terakhir itu. Saat ia berharap akan bertemu dengan Wanita yang mengganggu dan masuk ke kehidupan nya , di saat bersamaan wanita itu juga sedang mengikuti latihan untuk konser orkestra nya 2minggu lagi. Wanita itu seorang Pianis

Ariq hanya memiliki waktu istirahat 2 Minggu sebelum ia kembali mengikuti perlombaan tingkat nasional

Dan sekarang,ia sedang dilanda kebingungan hebat

"Gue gak sabar lagi nahan ini semua,aaaaaa" sebuah gelas yang sedang digenggam nya sudah hancur berkeping-keping karena lemparan barusan

"Kak" tok tok tok

Suara ketukan dari pintu. Itu adiknya

Ariq pun membuka pintu

"Ada Abang Ivander di depan sama perempuan rambut dibawah bahu" dengan sigap , Ariq berlari ke depan berharap segera bertemu dan menatap wajah wanita nya.

Ariq POV

"Oh Nadira" membatin. aku tak tau Nadira sekarang berambut dibawah bahu,biasanya rambutnya panjang sepinggang.

"Eh masuk dulu" aku menawarkan kepada Ivander dan Nadira

"Gak usah diluar aja,gua cuma sebentar" aku mengerutkan dahi

"Kenapa buru-buru" Nadira memberi ku sebuah kertas,tampak seperti ticket

"Aku ingin ke mall membeli pakaian untuk nanti malam" jelas Nadira

Aku menyentuh nya

Guillian Instrumental Concert

Aku melihat mereka

"Audrey's Concert?" Mereka mengangguk. Aku hanya ber oh ria dan kembali meletakkan ticket tersebut di atas meja.

"Jadi tadi kalian mau ngapain?" Bukan maksud tak sopan,aku hanya mengingatkan

"Audrey memberi tiga ticket konsernya,dan kami mengajak mu"jelas Nadira

"Kenapa gue? kenapa bukan Hanif"Nadira terkekeh,Ivander membuka mulut hendak bicara "We know you so well bro" Ivander meninju pelan lengan ku

"Yaudah gua mau nyampein itu aja. Gunakan waktu yang ada sebaik-baiknya. Gua langsung cabut aja deh. Pengen shopping. Yuk sayang" mereka pamit . Tapi aku tak bisa lagi melihat mereka . Mataku terfokus pada tiket ini dan kata-kata Nadira tadi

Akan ku gunakan waktu yang ada sebaik-baiknya

-in concert-

Gundah ,gelisah, apa yang akan ku katakan?
Apa ini waktu yang tepat

Itu dia

Perempuan yang sudah lama tak ku jumpai
Apa dia masih mengenalku??
Apa ini benar-benar jalan ku

Akan ku coba

"Hai"
Akhirnya aku bisa

Dia melihatku
Seperti terpaku

Audrey POV

"Hai"
Aku sedang menunggu Nadira dan Ivander
Mereka bilang akan ada kejutan untuk ku
Tetapi seseorang memanggil ku
Menyentuh pundak ku

Dia

Laki-laki yang ku rindukan
Namun aku tak tau aku mencintainya atau tidak

Dengan sadar aku menyapa nya balik

"Hai" Awkward moment

"Apa kabar" Ariq bicara pada ku

"Baik,kamu?" Aku harus bersikap biasa

"Yaa seperti kelihatan nya" aku meninju pelan lengan nya karena dia bersikap sok cool seperti biasa nya

"Hmmm gimana pertandingan nya??" aku tak tau kata itu muncul di benak ku

Ariq POV

"Hmmm gimana pertandingan nya??" Gezz
Aku sangat tak ingin membahas ini
Bagaimana ini

"Ya aku menang" dia memelotot

"Oh ya? Selamat ya" dia memelukku

Tenang Ariq,hanya pelukan biasa. Tak perlu gugup

"Ya makasih"

"Jadi,kapan kamu lanjut pertandingan nya??" Oh Tuhan.. apa tak ada pertanyaan lain??

Dengan gugup aku menjawab
"Ini hari libur terakhir ku,tengah malam nanti aku akan berangkat ke airport dan besok malam aku langsung berangkat le lokasi,jadii"

Ayo Ariq,tak ada waktu lagi

"Jadi??" Aaaahh ayolah bicara mulut

Ini saatnya aku memberi tahu nya bahwa kau mencintainya
Ya, aku mencintainya

*****************************************

Tadaaaaaa

Detik-detik ending

10+vote for next chapter

UnbelievableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang