11. Beruntung

1.6K 162 12
                                    

Namjoon sedari tadi hanya diam. Diam tidak bersuara dan hanya memandangi wajah orang di depannya. Ayah kandungnya sedang duduk di depan Namjoon dengan wajah tidak percaya. Ratusan kata-kata ingin dikeluarkan dari Namjoon maupun ayahnya.

" Namjoon, ini appa ku dan eomma ku. " Ucap Jin lembut, sambil terus memegang tangan Namjoon.

Tidak. Itu ayah Namjoon. Yang duduk di depannya jelas-jelas ayah kandung Namjoon. Tidak mungkin kan ayahnya adalah appanya Jin. Kalau begitu mereka tidak mungkin bisa menikah.

" Ung Jin tapi.. " Namjoon tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena ayahnya mengeluarkan suara.

" Bagini, saya tidak setuju dengan pernikahannya. Mohon dibatalkan. "

Namjoon kehilangan kata-kata. Hubungannya dan ayahnya memang tidak pernah benar. Seperti ada rasa ingin membunuh ayahnga sendiri, tetapi untung saja Namjoon masih mempunyai akal sehat.

" Saya menolak. Saya akan tetap melakukan pernikahannya. Dari pihak eommanya saja sudah setuju. " Ucap Namjoon keukeuh.

" Hey! "

" Hey?! " Jin mencubit-cubit pipi Namjoon. Sedari tadi Namjoon tidur lelap di kamar Jin. Hanya saja beberapa menit terakhir Namjoon mulai membuat suara aneh. Sepertinya mimpi buruk.

" Aw! Jin! Astaga! " Setelah Namjoon membuka matanya, Namjoon langsung memeluk Jin dengan kencang.

" Ada apa? "

" Kita bukan saudara kan? " Namjoon berkata dengan suara bergetar.

" Hey Namjoon. " Jin balas memeluk sembari mengusap-usap punggung Namjoon dengan lembut.

Jin melanjutkan ucapannya, " Aku tidak yakin mimpi burukmu itu tentang apa, tapi aku yakin sekali. Kita akan berakhir dengan wajah bahagia di depan para keluarga ku dan cincin di masing-masing jari kita. "
" Jin. Terima kasih. " Namjoon melepas pelukannya dan beralih mengecup bibir Jin.

Hanya kecupan, tidak lebih.

" Heyy! Ih ciuman pertama kita kan! " Jin rewel.

" K e c u p a n~ " Namjoon terkekeh.

Jin ikut terkekeh, " I love you. "

" I love you first. "

" Then i will love you forever. "

" No. Be my forever Jin. "

" I already am. "

...

" Oh ini Namjoon? " Eomma Kim menatap Namjoon dengan wajah berbinar-binar.

Yoongi terkekeh melihat reaksi Namjoon yang kaku. Ya normal sih jika grogi melihat calon mertua.

" Sini, sini duduk samping appa. " Appa Kim menepuk-nepuk tempat disampingnya. Namjoon pun otomatis segera duduk disamping Appa Kim.

" Kamu tau tidak? Jin ini tuh orangnya pendiam sekali, dan sangat tertutup. Appa sampai bingung dia tiba-tiba langsung aja ada yang melamar lagi. " Appa Kim terkekeh sambil menepuk-nepuk pundak Namjoon. 

Namjoon ikut tertawa sambil mencuri lirikan kearah Jin yang duduk malu-malu di samping Yoongi dan Eomma Kim yang duduk berseberangan. 

Sekarang mereka sedang duduk manis di cafe Soullé. Cafe nyaman yang terletak di sudut kota yang ramai, tetap dengan lagu-lagu klasik yang di mainkan, membuat cafe ini super tenang dan sepi.  

Mereka sudah lebih dari sejam membicarakan tentang lamaran dan pelaksanaan pernikahan Jin dan Namjoon. Namjoon sendiri menyatakan bahwa ia ingin menikah secepatnya dan pindah ke Italy atau ke Perancis. Itu karena Jin pernah mengatakan bahwa ia sangat ingin tinggal di tempat yang bisa membuatnya terinspirasi dengan pemandangan yang indah di setiap pagi yang akan ia lewati. 

" Tapi bukannya Italy terlalu jauh? " Ucap Yoongi dengan intonasi yang agak tidak bisa merelakan kakaknya pergi jauh. 

" Yoongi sayang,  kakakmu ini mimpinya kesana loh, kamu mau memberhentikan mimpi terdalamnya hm? " Appa Kim mengelus-elus kepala anak bungsunya itu sambil terkekeh. 

" Kakak bakal datang ke Korea kok, kamu masih bisa ketemu kakak pokoknya. " Ucap Jin. 

Yoongi mengangguk-angguk. 

" Jadi, bulan depan pernikahannya ya? Aku akan mempersiapkan semuanya. " Tutur Namjoon dengan wajah berbinar-binar. 

" Biar kami juga ikut bantu. Keluarga membantu sesama kan? " Appa Namjoon tersenyum.

" Eomma dengar hubungan kamu dan orangtua tidak terlalu bagus, bahkan eomma sempat berpikir bahwa eomma dan appa tidak akan merestui kalian. Tetapi melihat betapa bahagianya kalian bersama seperti ini, dan betapa kamu serius dengan anak Eomma. Eomma percaya bahwa Jin ada di tangan yang benar. Eomma dan appa juga tidak akan membiarkan kamu melakukannya semua sendiri! Ok? " Ucap Eomma Kim panjang lebar, diselingi oleh senyuman manis masing-masing orang. 

" Jin, appa mau tanya. Kamu cinta sekali tidak sama Namjoon? "

Tanpa basa-basi Jin berucap, " Sangat sangat sangat cinta! " Jin terkekeh. Namjoon yang kini tersipu malu mulai diusili oleh Appa Kim. 

" Ih appa. Namjoon malu tuh haha. " Kini giliran Yoongi yang tertawa malah sambil ikutan menggodai temannya itu. 

Namjoon diam sambil terus tersenyum lebar. Aura hangat yang menjalar di sekitarnya sekarang ini, adalah rasa yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. 

Kehangatan dalam keluarga. 

 .......

HAIII! im so sorry for not updating :( setelah chapter ini kemungkinan aku akan hiatus dulu, karena aku sedang ada ujian IGCSE, jika tidak tahu, itu adalah ujian dari Cambridge, dan tahun ini kebetulan aku ambil 3 mata pelajaran untuk di test, dan susah banget hueee. TAPI TERIMA KASIH YA YANG MASIH MAU MEMBACA BUKU ANEH KU INI! dont forget to comment and vote yaaa <3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who Are You ?! [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang