3. Patah Hati

1.4K 236 19
                                    

Semua hal positif dari kalian aku appreciate banget parah. I love you guys so much. Dulu bahkan aku mau putusin berhenti aja buat ff, karena style menulis aku ga bagus2 amat. Tapi jujur, setiap komen positif kalian ke aku tentang ff ku, ngebuat aku jadi seneng banget.

MUCH MUCH LOVE ❤❤❤❤❤

...

Yoongi tidak bisa diam saja. Jantungnya terpacu kencang, matanya sudah mulai berair.

Selalu.

Semua yang disukaiin Yoongi pasti akan berpaling pada kecantikan Jin yang jauh diatas nya. Dia tidak iri, tetapi kecewa. Apa dia memang harus seperti ini? Apa nasibnya memang diatur seperti ini?

Namjoon dan Jin sangat cocok bukan?, sampai melihat mereka berdua saja, menakutkan bagi Yoongi.

Yoongi takut bahwa dia akan kembali ditinggalkan.

" Hosh hosh hosh.. " Yoongi terbangun dari mimpi buruknya. Lelaki manis itu tersadar bahwa pintu rumahnya sedari tadi diketuk-ketuk.

Yoongi yakin sekali itu Namjoon dan Jin. Kenapa pulangnya malam sekali? Dia lihat jam dinding yang memberitahunya bahwa waktu sudah pukul 10 malam.

Dengan langkah kaki cepat, Yoongi menuruni anak tangga, lalu berlari menuju pintu.

Benar. Benar sekali. Namjoon dan Jin di depan pintu sembari bertukar senyuman. Sakit memang, tapi bukannya hal ini selalu terjadi padanya?

" Kenapa malam sekali? " Tanya Yoongi.

" Kami ke sungai Han dulu. " Ujar Namjoon, sembari memberikan sekantong plastik pada Yoongi, dan tanpa aba-aba Yoongi menerimanya.

" Kenapa ke sungai Han? " Yoongi kembali bertanya dengan nada sedikit kesal saat mereka bertiga sudah duduk di sofa.

" Ada masalah dengan kakak mu. " Tutur Namjoon sembari menatap wajah manis Jin.

Jin hanya diam. Benar, apa yang dikatakan Namjoon memang benar. Dia harus menetralkan perasaannya saat tadi Hyunwoo mengatakan sesuatu yang sangat menyakitkan baginya.

" Aku tidak pernah mencintaimu, tapi kau terlihat seperti mangsa yang lemah, dan aku suka itu. "

Dia tidak bisa bertahan lagi. Tidak kali ini. Sudah berapa banyak bulir air mata dia tahan untuk jangan bebas. Kali ini tidak bisa.

Jin memaksa Namjoon untuk mengantarnya ke sungai Han, dimana itu adalah satu-satunya tempat Jin bisa membebaskan stress nya. Sungai itu seperti selalu ada untuknya. Dari dia masih kecil, semua keluhan Jin akan dia utarakan pada sungai itu. Tidak ada yang dengar memang, tapi Jin selalu punya rasa cinta pada sungai. Air yang mengalir itu seperti menjawab semua pertanyaan yang tersangkut di dadanya.

" Uhm, Namjoon ini sudah malam. Kamu tidak pulang? " Namjoon baru sadar akan waktu saat Jin beritahu. Ah, Hoseok bisa khawatir.

" Kalau begitu aku pulang dulu. Dah Yoongiii, dah Jin. " Namjoon pamit lalu pergi pulang dengan mobil sportnya.

Suasana ruang tamu agak mencekam. Jin atau Yoongi tidak mengeluarkan suara sama sekali. Entah kenapa yang membuat suasananya menjadi begini tapi Jin benci itu.

" Kak. "

" Kenapa Yoon? "

Yoongi menarik nafas dalam-dalam, " Aku suka Namjoon. "

Jin diam. Dia tahu Yoongi suka Namjoon. Dia tahu bahwa dia seharusnya membenci Namjoon, tapi kenapa lelaki itu begitu baik padanya? Oh bukan, dia baik dengan semua orang sepertinya.

Who Are You ?! [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang