Part 16

4.9K 353 16
                                    

Kini genaplah satu tahun Caryle di penjara. Vanya selalu mengunjunginya. Walaupun kenyataannya, Caryle telah membunuh kakak kandungnya, namun Vanya tetap berada di sisinya. Caryle adalah sosok yang selalu melindunginya.

Sering kali Vanya mengunjungi Caryle, namun ia belum siap untuk mendengar alasan ‘bagaimana Caryle tahu bahwa Calvin adalah vampir’. Ia mengetahui fakta itu saat ia tahu bahwa peluru yang ditembakkkan Caryle adalah perak.

“Halo, kak. Bagaimana kabar kakak?” ucap Vanya sambil menatap sosok yang sangat ia sayangi itu.

“Baik. Kau sendiri?”

“Aku baik juga. Kedatanganku ke sini adalah ingin mendengar penjelasan kakak. Aku sudah menyiapkan diri untuk mendengar alasannya. Bagaimana kakak tahu bahwa Calvin adalah vampir?”

Caryle menghela napas. “Kau ingin mengetahuinya? Baiklah aku akan menceritakannya. Saat Calvin ada di gudang waktu itu, aku sadar bila aku sedang dihipnotis. Memangnya kau pikir aku bodoh? Tidak Van, aku tidak sebodoh itu untuk membiarkan Calvin pergi begitu saja. Aku mulai mencari informasi tentang Calvin. Aku menyuruhmu untuk menyelidiki Calvin untuk menutupi motif asliku. Dengan kau sibuk mengawasi Calvin, aku bebas untuk mencari tahu tentang Calvin. Apa kau tidak sadar bila aku memasangkan speaker kecil di antingmu itu?”

“Speaker?”

“Dan itu masih ada di sana,” ucap Caryle sambil mengambil speaker kecil itu dari anting Vanya.

Speaker itu benar-benar kecil. Tidak akan kelihatan oleh orang lain.

“Mengapa kau memasangnya?”

“Selain untuk menyibukkanmu, aku juga memanfaatkanmu untuk menambah informasi tentang Calvin. Oleh karena itu aku memasangkan speaker kecil ini di telingamu saat kau tertidur.”

Vanya tidak percaya. Ia kini sangat kecewa dengan Caryle. Ia memanfaatkan dirinya untuk mencari tahu tentang Calvin. Dasar licik!

“Lalu mengapa kau menyiksa Clarissa?”

“Karena, ia ingin membunuhmu.”

Vanya mengingat isi diary milik Clarissa saat ia baca waktu itu.
‘Membunuhku? Astaga jangan-jangan gadis yang dimaksud di buku itu adalah aku?’

“Mengapa ia ingin membunuhku?”

“Papa sama Mama menjodohkanku dengannya. Aku menolaknya karena aku mencintaimu!”

Vanya tidak percaya, “Mencintaiku? Kau bercanda.”

“Aku tidak bercanda. Aku benar-benar mencintaimu! Aku bilang kepada Papa sama Mama bila aku mencintaimu, namun mereka dengan tegas menolaknya. Mereka mengatakan bahwa kau adalah adikku dan aku tidak boleh mencintai adikku sendiri.
Namun, kau hanyalah adik tiriku. Jadi aku boleh mencintaimu bukan? Alasan aku menyiksa dan mengurungnya adalah karena ia tahu bila aku mencintaimu setelah aku dan Clarissa menikah. Ia berniat membunuhmu. Jadi aku mengurungnya di gudang. Kau sudah tahu semuanya. Kau boleh membenciku, Van.”

Vanya diam. Dia masih bergelut dengan pikirannya.

‘Ini gila! Astaga semua ini membuatku gila!’

Vanya bangkit dari duduknya dan meninggalkan Caryle yang masih menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

‘Aku melakukannya untukmu, Van. Karena bila aku tidak mengurungnya, kau yang akan mati di tangannya malam itu juga!’

YoungDetective

Cinta bisa mengubah segalanya.

Ungkapan "cinta itu buta" adalah benar kenyataannya.

Seseorang bisa menjadi jahat hanya karena cinta yang mendalam.

Mereka melakukannya untuk melindungi cintanya, namun dengan cara yang salah.

Dan pada akhirnya, cintanya tetap pergi meskipun dalam artian tidak pergi karena mati.

YoungDetective

Tinggal Epilog🎉

Kamis, 14 September 17
04.49
Tiara Ulfiah

Young Detective [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang