Happy reading guys :* enjoy*Sam POV*
Aku duduk di jendela kamarku, seperti biasa aku akan menatap ujung-ujung gedung sampai pantatku kram karena terlalu lama duduk, kebiasaanku yang sangat sulit untuk di hilangkan, entah kenapa pemandangan di luar sana tidak pernah berhasil membuatku bosan. Aku membuang nafas beratku lagi, sejak beberapa hari ini aku sama sekali tidak pergi ke toko bunga. Mungkin para pelanggan akan mencecarku dengan rentetan pertanyaannya yang akan membuatku kesulitan untuk menjawabnya.
Entahlah sejak kepergian Liam, aku sama sekali tidak berniat melakukan hal apapun yang biasa kita lakukan berdua, biasanya dia akan mengantarku ke toko bunga dan menjemputku, saat dia libur biasanya Liam akan menghabiskan seluruh waktunya untuk membantuku di toko.
Life must go on Sam ! Kau tidak mungkin akan selamanya menenggelamkan diri dan bersedih kan ? Lagi-lagi aku membuang nafas berat, kembali menatap ke luar jendela dan mendapati sosok yang sangat ku kenal di hadapanku dengan sebuah kantong plastik yang ia goyang-goyangkan di samping wajahnya yang kini memasang ekspresi tololnya seperti biasa, Jun. Dan kali ini pria itu memakai pakaian yang tidak kalah aneh dari biasanya.
"Kenapa wajahmu seperti itu ? Lapar ya ?" Bahkan sekedar senyum sok ramahnya terlihat aneh bagiku. Entah kenapa dia terlihat sangat menyebalkan hari ini.
"Sejak kapan kau disitu ? Cari mati ya ?"
"Moodmu sedang buruk rupanya. Berdirilah, aku ingin menunjukkan sesuatu kepadamu" Jun menarik tanganku setelah membantuku berdiri, entah hanya perasaanku tapi kali ini dia terlihat sangat hati-hati.
Dia menuntunku menaiki fire escape menuju lantai paling atas, selama aku hidup disini bahkan aku belum pernah menaiki lantai teratas gedung ini, setelah Jun membantuku berdiri di atas atap, kini gedung-gedung disekitarku tampak lebih rendah dari tempatku berdiri, pemandangan dari sini jauh lebih baik dari pada di depan jendelaku, dan aku bahkan tidak pernah menyadarinya. Angin berhembus lebih kencang membuat aku terpaksa menggulung rambutku dengan asal-asalan.
"Bagaimana ? merasa lebih baik ?" Jun terlihat tenang dengan rambut putihnya yang dimainkan oleh deru angin, aku bisa melihatnya dengan jelas bagaimana senyuman kemenangannya tersungging, dia tidak pernah tersenyum seperti itu sebelumnya. Biasanya dia akan tersenyum seperti orang paling menyebalkan yang bahkan seekor lalat akan muak melihat wajah menyebalkannya. Dan aku sama sekali tidak membencinya.
"Apa kau akan mengatakan kalau kau baru saja digigit serangga dan kau akan menunjukkan padaku bagaimana kau berayun seperti Spiderman Jun ?" Aku memicingkan mata, mengawasinya yang kini tampak berfikir dengan senyumannya yang mencurigakan.
"Lebih hebat dari itu" jawabnya setengah berbisik.
"Jadi apa? katakan?" Aku melipat tanganku di depan dada.
"Aku akan meludahi langit, untukmu" kini dia menghadapku, mengatakannya dengan gembira seakan dia baru saja mendapatkan lotre dan akan pergi berlibur dengan bintang porno favoritnya. "Aku biasa melakukannya saat..." Dia menghentikan kalimatnya tiba-tiba membuat keryitan di dahiku semakin bertambah karna tidak mengerti. "ah lupakan, lagi pula ini gratis untukmu"
Astaga pria ini !
"Jangan harap aku akan membayar apapun ide konyolmu itu" aku mendengus kesal, bahkan aku tidak tahu kenapa aku harus menyetujuinya saat ia mengatakan bahwa kita resmi menjadi friend with benefit—you know what I mean.
"Bersiaplah dan perhatikan baik-baik" ia membuat dirinya terbatuk kecil dan mulai mengumpulkan apapun itu yang ada di kerongkongannya menimbulkan bunyi menjijikkan seperti dengkuran keras dan mengulumnya di dalam mulut. Saat ia benar-benar yakin bahwa—apapun itu yang ada di kerongkongannya—cukup ia melirikku untuk memastikam aku terus menonton tingkah konyolnya itu. Ia mendongakkan kepalanya ke atas dan meludahkannya dengan kekuatan maksimalnya dengan sedikit loncatan agar tembakannya melesat jauh. Bagus sekali Jun, bagus sekali, aku merasakan percikan ludahnya terbang ke wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend
FanfictionBagaimana jika dua orang yang sedang patah hati di pertemukan ?