Happy reading, enjoy :*
***
*Jun POV*
Sam membantu membersihkan rambutku dengan shampo di washtafel. Ya setelah beberapa menit yang lalu situasinya sangat menegangkan, dan Sam menyeret ku pulang hingga niatku membuat lubang ketiga dan keempat di hidung Liam harus sirna. "Kenapa kau menghentikanku?"
"Kau gila ya? Kau tidak akan bisa menang darinya" aku bisa merasakan tekanan tangan Sam di kepalaku, tidak menyakitkan tapi cukup untuk membuatku kesal.
"Apa kau baru saja menghinaku?" Kau hanya tidak tahu bagaimana licinnya aku Sam, saat kau melihatnya aku yakin kau bahkan akan lupa menutup mulutmu karna kagum.
"Bukan seperti itu, hanya saja aku lebih tahu bagaimana Liam jika ia benar-benar marah" ah ya Sammy benar !
"Sedangkan kau sama sekali tidak mengenalku" kini Sam menggosok rambutku dengan handuk kering, dia merawat ku seperti anjing peliharaan kesayangannya. Anjing peliharaan yang bisa merawat majikannya pula, Lucu sekali. Aku membalikkan tubuh Sam menjadi seperti posisiku setengah mendunduk di depan washtafel, mulai membasahi rambut harum citrusnya yang panjang dan gelap.
"Kalau begitu aku bisa mulai mengenalmu dari sekarang, jadi ceritakan tentangmu"
"Aku?" Aku berfikir sejenak kupikir kisah hidupku tidak terlalu menarik untuk di ceritakan, dan ini bukan waktunya untuk Sam mendengarkan kisah hidupku yang rumit. "Tidak banyak, aku tinggal sendiri dan suka dengan hewan berbulu" ah aku jadi rindu Gaho.
"Berbulu? Apa hewan buas juga masuk dalam daftar?” pertanyaan macam apa itu? astaga.
"Tentu saja, dulu aku punya seekor anak harimau, namanya Gaho, kita bersahabat sampai keluarga Sung menghancurkan segalanya" ingatanku seperti terlempar beberapa tahun lalu, saat aku memutuskan seekor harimaulah yang akan menjadi hewan peliharaanku, aku memberinya nama Gaho, dia si kucing besar lucu yang sangat aktif, ya kita akrab dengan cepat, dan dia sangat manja kita sering menghabiskan waktu bersama seperti orang normal dan hewan peliharaan mereka, kita sangat dekat sangat sangat dekat. Sampai suatu hari para keparat itu membawa Gaho tanpa sepengetahuanku, meletakkannya di tempat penangkaran membuatku kehilangan surat izinku dan aku tidak bisa membawa Gaho pulang bersamaku.
"Apa yang terjadi?" Suara samar Sam menyentuh titik sadarku, hingga mau tidak mau aku kembali teringat masa sulitku saat kehilangan Gaho.
"Mereka meletakkannya di penangkaran hewan" aku masih fokus pada rambutnya, mulai membilasnya dengan hati-hati. Tapi Sam tiba-tiba menegakkan badannya, menatapku sayu lalu menyentuh pipiku.
"Jun, mungkin mereka khawatir kepadamu karna Gaho mungkin bisa membahayakan nyawamu" tidak Sam, aku tidak sebodoh itu untuk mengerti apa keinginan mereka.
"Lebih sederhana dari itu Sam, mereka tidak menyukai gaho" Sam memelukku, mengusap punggungku menenangkan. Lalu secepat kilat mendorongku hingga kini ia setengah mendongak menatapku dengan serius.
"Now we have planing for a trip" aku mengeryitkan kening tidak mengerti, ia menarikku kedalam menuju dapur, bahkan aku belum selesai membasuh rambutnya. Sam setengah berjinjit untuk mengambil sebuah toples kaca, menatapnya dengan yakin dan tersenyum simpul, cantik.
"Kupikir ini cukup" Sam menarikku lagi menuju nightstand di samping sofanya, ia mengambil sebuah spidol lalu mulai sibuk menulis di toples kaca, sedangkan aku disini masih tidak faham apa yang akan ia lakukan dengan dua benda yang di bawanya sekarang.
"Taraaa..." Sam memamerkan tulisan tangannya di atas toples kaca tersebut, tulisan tangan yang cukup rapih dari pada tulisan tanganku, Tentu saja !! Disana tertulis adventure fund for gaho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend
FanfictionBagaimana jika dua orang yang sedang patah hati di pertemukan ?