2. Sampah Masyarakat

74 11 2
                                    

Dena Permata Cahyani, siapa yang tidak kenal dengan si ratu pembuat onar itu? Hampir di setiap kelas ia mempunyai haters, namun tak bisa dipungkiri ia juga memiliki banyak penggemar, terutama dari kalangan kaum Adam.

Hey, siapa yang tidak tertarik dengan si gadis cantik berbadan gitar spanyol itu? Munafik jika para lelaki tidak mencuri pandang berkali-kali demi melihat si cantik Dena. Alasan itulah yang menjadi penyebab utama mengapa para siswi di sekolah banyak yang tidak respect dengannya. Selain karena Dena sering melanggar aturan, mereka juga kesal karena para cowok-cowok di sekolahnya selalu lupa diri jika Dena berada di sekitar mereka.

Termasuk cowok yang satu ini, cowok yang sudah di berikan predikat 'The most wanted guy' sekolah. Tangan kanannya bertengger di pundak Dena, membuat seluruh kaum hawa menatap iri pada Dena. Naah ini juga penyebab mereka semakin kesal dengan Dena. Karena Dena selalu bisa berdekatan dengan Dimas yang gantengnya kebangetan ituuu. Dari isu-isu yang beredar sih mereka hanya sahabat, namun entah mengapa sepertinya semua orang harus berpikir dua kali untuk membenarkan isu itu. Lihat saja, dari pada sahabatan, sepasang manusia berbeda jenis kelamin itu lebih pantas menyandang status pacaran.

"Lo itu termasuk cewek beruntung" Ujar Dimas tiba-tiba, kepalanya mengarah ke samping, menatap wajah cuek Dena.

"Beruntung?"

"Iya, beruntung karena bisa sedekat ini sama gue" Dimas semakin mengeratkan rangkulannya pada pundak Dena, bahkan Dena hampir merasa tercekik karena ulah sahabat kampretnya itu "Lo gak liat, tuh! Banyak yang mupeng, pengen ada di posisi lo"

Sontak Dena melepaskan rangkulan Dimas, menghempaskan tangan Dimas dengan kasar, Dena mempercepat langkahnya mendahului Dimas.

"Narsis dasar"

Mendengar sindiran Dena, Dimas hanya terkekeh dan kembali mensejajarkan langkahnya dengan Dena.

Ramai. Itulah yang tergambarkan ketika mereka sudah mulai mendekati kantin. Masih berjalan mendekati, belum memasuki kantin. Entah seramai apa disana jika mereka sudah barada dalam kantin.

Namun sekali lagi, mereka adalah Dena dan Dimas, si Bad Girl dan Most Wanted Guy sekolah. Mau seramai apa pun kantin, pasti akan tetap tersisa tempat duduk untuk mereka.

Dan benar saja, suasana kantin di istirahat pertama memang selalu padat. Setelah memesan makanan masing-masing, mereka segera menduduki tempat yang berada di paling sudut kantin.

Entah karena memang Dena yang sudah sangat lapar, atau karena bakmi miliknya yang terlihat begitu lezat, tanpa ba bi bu Dena langsung menyuapi sesendok bakmi penuh kedalam mulutnya. Rasa panas langsung menguasai rongga mulutnya, membuat lidahnya terasa terbakar karena memang bakmi miliknya masih sangat panas.

Dena memuntahkan kembali makanan itu, membuat gerakan mengipas-mengipas dengan tangannya.

Melihat hal itu, Dimas segera memberikan air mineral kepada Dena, yang langsung di tenggak hingga tersisa stengah. Tadinya Dimas ingin memberikan peringatan pada Dena agar jangan langsung memakan bakminya, namun ternyata Dena bertindak lebih cepat dari Dimas.

Dimas menarik mangkuk bakmi milik Dena, mengaduk-aduk, sambil meniupi bakmi Dena agar lebih dingin.

"Kebiasaan deh lo, kalo mau makan itu di pikir-pikir dulu, jangan cuma mikirin perut lo aja. Ini udah yang kesekian kalinya ya lo kaya gini. Masa setiap makan gue harus ingetin lo terus sih. Kaya anak kecil tau gak" sambil terus mengaduk-aduk bakmi milik Dena, Dimas terus mengoceh. Diam-diam Dena tersenyum jail, gemas melihat Dimas yang ngoceh terus seperti itu.

"Aduuuuh, lo perhatian banget sih. Lama-lama gue baper nih"

Setelah dirasanya sudah dingin, Dimas mengembalikan mangkuk bakmi Dena "Nah, udah nih"

DENADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang