EMPAT

84 9 0
                                    

Author pov
Eleanor perlahan membuka matanya, mengumpulkan kembali tenaganya walaupun sama sekali tidak bergerak, karna louis memeluknya sedari tadi

"Boo, bangunlah!" Eleanor mengusap pipi kekasihnya itu pelan

"Ugh! Aku masih mengantuk" bukannya melepaskan pelukannya louis semakin mengeratkan pelukannya

"Ugh! Louis aku tidak bisa bernafas" Eleanor memukul dada louis berulangkali

"Sayang aku masih mengantuk, biarkan seperti ini, tidurlah lagi ini masih terlalu pagi" louis mengusap puncak kepala kekasihnya itu pelan

Sementara Eleanor hanya mendengus kesal.

"Kau saja yang tidur, aku akan membuat sarapan" Eleanor mendorong tubuh louis

Membuat louis membuka matanya dengan malas "memang ini jam berapa?" tanya louis lalu terduduk dengan lesu

Mata eleanor tertuju pada jam yang terpajang rapi di dinding "pukul delapan" jawab Eleanor

"Ayolah El, ini baru pukul delapan, nanti saat pukul sebelas saja" louis kembali mendorong keisha dan memeluknya

"Louis sudah, aku akan membuat sarapan, kau tidur saja" ucap eleanor

"Ck, yaya" louis kembali memejamkan matanya, dia susah bangun

Eleanor pov
Louis benar benar susah sekali bangun, pemalas.

Aku bergegas menuju kamar mandi, memulai ritual dipagi hari. Setelah menyelesaikan semuanya.

Aku berjalan menuju dapur menyiapkan sarapan untukku dan louis.

Aku senang hari ini, aku akan menghabiskan waktu sepanjang hari bersama louis, aku tidak ada jadwal kelas sedangakan louis juga sedang libur dalam artian sedang tidak pergi ke studio ataupun pergi menghadiri acara, menyenangkan

"Siap" setelah menyelesaikan semuanya, aku melihat kearah jam dinding yang menghias dinding dapur

"Pukul sembilan" ucap pelan.

Aku akan membangunkan louis kali ini, karna ini juga sudah masuk waktu sarapan.

Oh, astaga ternyata louis sudah berdiri didepan cermin dengan merapikan rambutnya, begitu tampan

"Louis, kau sudah bangun" ucapku lalu menghampirinya

"Emm, ya kita akan pergi jalan jalan kan" louis menatapku dengan senyumnya, dia begitu sempurna

"Ciptaanmu sungguh indah tuhan" gumamku pelan

Tapi kurasa louis mendengar perkataanku di terkekeh pelan dan mencuri satu ciuman dari kedua pipiku

"Aku memang tampan" ucap louis

Ah, aku malu kali ini dan pipiku pasti merah.

"Hei, mari sarapan" louis mencolek daguku pelan sedangkan aku hanya mengangguk pelan

Louis berjalan terlebih dahulu dan aku mengikutinya

"Kau membuat apa?" tanya louis

"Pancake, dan sandwich" jawabku

"Pintar" louis mencubit hidungku gemas. Sedangkan aku tersenyum dan duduk disebelahnya

Hanya mengobrol sedikit mengenai beberapa hal lalu kembali fokus pada sarapan.

"Sudah selesai?" louis bertanya padaku sembari meminum segelas susu yang ada ditangannya

Aku hanya mengangguk sebagai jawaban ya

Take YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang