DELAPAN

52 6 0
                                    

Eleanor pov

Aku terbangun saat merasakan sebuah benda dingin menempel pada kulitku. Aku mengerjapkan mataku berulangkali. Putih. Itu satu satunya warna yang kulihat saat ini. Indra penciumanku mengatakan jika aku ada dirumah sakit sekarang

Aku menghadap kesamping kanan sudah kutebak selang infus menancap pada pergelangan tangan kananku dan terlihat seorang dokter memeriksaku dengan stetoskopnya. Ternyata itu benda dinginnya

Dokter tersebut tersenyum kearahku saat menangkap tatapanku. Aku melihat kearah kiriku, mendapati louis berada disana memberi tatapan tajam pada dokter itu saat mengarahkan benda yang dia pegang kearah dadaku. Astaga apa yang ada dipikiran pria itu!

Aku menghela nafas pelan, saat merasakan perutku kembali sakit tapi tidak seperti sebelumnya

"Apa yang kau rasakan?" Tanya dokter, membuatku kembali membuka mataku

"Lebih baik"

Louis memusaatkan perhatiannya padaku ada tatapan lembut dari mata indahnya, sungguh aku bahkan rela menukar apapun untuk terus melihat mata indahnya saat ini

"Dia kenapa?" Tanya Louis begitu tak sabar

Dokter tersebut mengeluarlan selembar kertas dari dalam map coklat yang dia pegang, mengerutkan dahinya selama dia membaca isi kertas itu.

"Apa kau tidak bisa membaca! Kenapa lama sekali" louis menghentak dokter tersebut degan keras

Aku memberikan tatapan tajam untuknya, sementara dokter hanya tersenyum

"Sepertinya kau benar benar mencintai kekasihmu! Tapi kenapa ini bisa terjadi? Seharusnya kau bisa menjaga kekasihmu" Ucap dokter tersenyum

Aku memerah sialan! Dan aku bisa mendengar geraman tertahan dari louis

"Cepat katakan!" louis menghentak dokter tersebut lebih keras dari sebelumnya

"Ada masalah pada lambung kekasihmu" Ucap dokter

"Apa yang harus kulakukan?" Tanya louis serius

"Tenanglah, ini tidak seperti yang kau bayangkan! Hanya saja kau harus benar benar memastikan jika kekasihmu ini tidak melewatkan jam makan dan juga meminum obat pada resep ini!" dokter memberi secarik kertas pada Louis, louis mengangguk pertanda dia mengerti

"Baiklah saya permisi" dokter tersebut melangkahkan kakinya keluar dari ruangan

Aku bisa merasakan jika louis menatapku tajam tanpa aku harus melihatnya aku sudah tahu

"Kenapa aku disini?" tanyaku

"Karna pesta kemarin kau melupakan makan malammu" ucap louis dingin "Kenapa kau tidak pernah bercerita tentang sakitmu ini"

Aku tersentak saat louis menanyaka hal itu dengan tegas

"Kau tidak bertanya" jawabku

"Apa aku harus bertanya apapun, agar kau bisa menceritakan semua tentangmu?!" terselip nada tegas pada ucapannya

"Maafkan aku"

"Kau bisa menceritakan apapun padaku, aku mengkhawatirkanmu sejak tadi" ucap louis, kali ini ucapannya begitu lembut dan aku menyukainya

Aku mengangguk

"Kau tidak ke studio hari ini?" tanyaku

"Ck! Kau masih berfikir aku akan pergi ke studio sementara keadaanmu masih seperti ini" ucap louis

"Ya, baiklah" aku mengalihkan pandanganku, melihat rungan rumah sakit

Seketika perutku kembali berdenyut, pertanda jika aku kelaparan hari ini

Take YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang