Rengekan Sandra membangunkanku, tidurnya terlihat gelisah. Setengah sadar aku berusaha bangkit dan menggendongnya ke kamar mandi.
Sandra sedang dalam toilet training. Inilah salah satu masa yang sangat melelahkan. Namun kalau dipikir-pikir, semua bagian kehidupan anak-anak selalu punya fase-fase yang melelahkan. Tapi tetap saja, segala kelelahan itu akan terbayar lunas ketika kita tetap konsisten dan pantang menyerah.
"Tenang saja, Bu, suatu saat nanti gadis kecil ini tidak akan ngompol lagi," aku berbisik pada diri sendiri. Kerap kali kita butuh penyemangat seperti ini agar tak tergerus oleh gerinda masalah yang menghujam tanpa ampun.
Sandra langsung terlelap lagi begitu kubaringkan di tempat tidur setelah selesai menyelesaikan hajat di kamar mandi. Sekarang giliran ibunya yang susah tidur.
Kulirik hape, pukul 3 pagi. Teringat message yang belum terjawab tadi. "Do you?" begitu saja balasannya? Apa maksudnya ini? Apa belum cukup apa yang kulakukan disini?
Berhenti bekerja demi mengurus rumah dan 3 anaknya yang luar biasa? Melepas mimpi dan fokus hanya untuk keluarga ini tidak cukup sebagai bukti cinta? Apa cintaku masih perlu dipertanyakan?
Dasar laki-laki! Maunya apa, sih?
Jangan-jangan benar, dia selingkuh karena merasa tak dicintai lagi? Lalu disana dia bertemu dengan seorang perempuan cantik yang sintal seluruh bagian tubuhnya. Kemudian mereka saling bicara dan Pak Suami yang tadinya penuh cinta pada isterinya, jadi beralih karena merasa ada cinta membara disana?
Aku terduduk, beranjak ke kamar mandi dan mencuci muka di washtafel. Melihat wajah sendiri di cermin membuatku menyadari sesuatu. Aku tak muda lagi. Ada sedikit kerut di sekitar mata. Pipi ini pun terlihat agak kendur. Dan perut itu? Aku berdiri menyamping cermin. 3 anak sudah pernah bersemayam disana, wajar saja jika terlihat berlipat dan kendur.
Tapi, kata orang, laki-laki itu makhluk visual, mudah sekali terpesona oleh keindahan. Tak heran mereka suka perempuan cantik bertubuh indah. Sementara aku, hanya ibu rumahtangga yang sudah 3 kali melahirkan dan menyusui. Tubuh indah rasanya jauh panggang dari api.
Huh! Dasar laki-laki! Maunya yang seger-seger aja. Awas nanti kalau benar-benar selingkuh! Kugigit sampai putus hidungnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Anniversary
Romance12 tahun bukan waktu yang singkat, masihkah kau mencintaiku?