Yoongi memarkirkan mobilnya diparkiran sekolah barunya, ini pertengahan semester, bagus sekali, sarkas Yoongi. Tentu saja ia tidak ingin mengecewakan Woobin.
"Kendaraanmu bagus!" celetuk cowok berambut keriting, "Thanks" balas Yoongi singkat, ia hanya ingin tidak terlalu mencolok.
Ia menghiraukan tatapan aneh disekitarnya, ia hanya ingin cepat masuk kelas, belajar dan pulang.
"Hei kau Min Yoongi kan?" seorang cowok bermata sipit menepuk bahunya, cowok itu tersenyum membuat Yoongi ikut tersenyum juga.
"Aku Jonghyun. Mata dan telinga di sekolah ini, kau bisa bertanya padaku. Apapun itu, pemandu wisata, teman cerita atau tempat untuk menangis?" Yoongi tersenyum kecil ia cukup risih sekarang.
"Mm, aku... tipe anak yang sedikit pendiam. Jadi,"
"Cocok untuk penampilanmu, aku akan menulis dikoran sekolah tentang siswa baru!"
"A-apa? Kumohon jangan ada, jangan ada, kumohon—" Yoongi protes dan berusaha menolak, "Wo... Wo... Tenanglah. Tidak ada gambar, tidak ada gambar." Yoongi tersenyum lega untuk sekarang. "Oke, baiklah"
***
Yoongi berdiri kikuk ditengah lapangan, teman-teman yang lain memintanya ikut bermain volly, ia sungguh bodoh dipermainan ini.
Jadi ia hanya menservis dan memukul bola sekenanya, ia canggung sekarang. Tadi dengan baik hati Jonghyun mengantarkannya ke kelasnya dan ya sepertinya ia harus rajin bergerak.
"Yoongi tangkap!"
Sebuah bola tiba-tiba mengarah padanya, reflek ia menangkis bola itu dan mengejutkannya lagi bola itu mengenai kepala seorang cowok yang sedang bermain basket.
Temannya yang lain? Tidak ada yang peduli. Ia ingin mengutuk mereka yang masih saja bermain dan tidak mengetahui bahwa posisi toser kosong, dan Yoongi juga tidak peduli, ia mendekati cowok tadi.
"H-hei, m-maafkan aku. Aku sudah bilang pada mereka untuk tidak memasukanku ke lapangan." jelasnya pada cowok itu.
Cowok itu terdiam dan menatap Yoongi dengan wajah konyolnya, "O-oh yang tadi? Ah lupakan saja, rasanya tidak sakit kok!" ucap cowok itu.
"Aku Chani. Namaku Chani!" ujarnya seraya menyodorkan tangan mengajaknya bersalaman.
Yoongi pun menerima salam itu dan tersenyum kecil, "Min Yoongi...?"
"Yoongi saja!" ralat Yoongi. "Yoongi. Oke," Chani melepaskan jabatan tangannya, mereka terlihat canggung, Chani mencuri-curi pandang kearahnya.
Sepertinya Chani naksir pada Yoongi. "Hei" seorang cewek memutuskan kecanggungan antara mereka. "Dia... menarik ya?" cewek itu terkikik kecil begitu juga Chani.
"Aku Hyora ngomong-ngomong" Yoongi mengangguk kecil, "Kau dari Arizona kan? Entahlah aku tiba-tiba menanyakan ini saat melihatmu, tapi kau tau lah, orang dari Arizona biasanya kulitnya sangat coklat"
Yoongi mengangkat bahunya acuh, "Ya. Sepertinya itu alasan mereka menendangku keluar!" guyon Yoongi seraya menatap tangan putihnya.
Chani dan Hyora tertawa. "Itu sangat lucu."
Yoongi duduk dikursi kantin, dengan Jonghyun yang sedang berceloteh ria, Hyora juga ada disitu.
Cewek itu fokus pada makanannya. "Kau harus mencoba cabai itu suatu saat. Rasanya benar-benar akan membuatmu me—"
"Hei," tiba-tiba Chani datang dan duduk disebelah Yoongi dan meletakan nampannya. "Hei Chani, kau sudah bertemu Yoongi. Pacarku"
Yoongi dan Chani menatap Jonghyun terkejut, Yoongi hanya tersenyum kecil toh ia tau jika Jonghyung hanya sedang berguyon. Namun sepertinya Chani menganggapnya serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWILIGHT
VampireTWILIGHT : -Finish- SAGA NEW MOON : -Uploading- ECLIPSE : -Writing Proses- BREAKING DAWN PART 1 : -Writing Proses- BREAKING DAWN PART 2 : -Writing Proses- ••• Yoongi adalah anak yang pendiam, ia tidak suka menjadi pusat kecangguan. Ibunya baru saja...