TWILIGHT : Accident

895 68 0
                                    

Hari ini Yoongi mencoba menanyakan pada Jimin tentang apa masalahnya, namun cowok itu tidak pernah terlihat sejak kemarin. Berminggu-minggu berlalu, Jimin masih tidak kelihatan. Ini aneh, untuk seorang murid yang absen selama berminggu-minggu.

Ia hanya melihat saudara-saudara Jimin, ia tidak menanyakan pada saudaranya itu, kenapa Jimin tidak masuk selama berminggu-minggu, ia hanya tidak ingin terlihat dengan jelas jika ia mencari Jimin.

Alih-alih memantapkan hatinya ia malah mendapati Jungkook menatapnya tajam.

Yoongi mendekap tas punggungnya, ini sudah jam 8 pagi, ia berniat menunggu Jimin. Para saudara Jimin datang dan ia tidak melihat keberadaan Jimin disana, ia mendesah lelah.

Besoknya ia kembali menunggu Jimin dengan novel roman picisan ditangannya, berharap jika Jimin datang hari ini.

"Yoongi!" cowok yang tempo hari memuji kendaraanya dan mencium pipinya dikantin melemparinya dengan stik biskuit, ia mengetahui cowok itu bernama Mark.

Yoongi menatap Mark dan teman-teman yang lainnya seraya tersenyum canggung. Ia lalu mengangkat novelnya menandakan jika ia tidak ingin diganggu.

Harapannya terlalu tinggi untuk mengharapkan Jimin, cowok itu tidak masuk lagi hari ini. Ia mendesah kecewa.

***

Ia terengah-engah sambil berlari sekuat tenaga untuk menghindari sesuatu yang terlihat sama namun mengerikan. Ia melempari sesuatu itu dengan balok kayu yang tergeletak, namun sesuatu itu menangkisnya.

Ia jatuh dan mencoba bangkit lagi, ia hanya ingin bisa lepas dari sesuatu itu.

Kakinya membawanya ke atas gedung Perusahaan Listrik Nasional, napasnya terengah, dadanya nyeri karena jantungnya yang berdebar kencang sekali, tubuhnya basah seolah ada yang menyiramnya dengan air. 

"APA MAU KALIAN?" teriaknya.

Sesuatu itu tidak memiliki hati, mereka mendorong pria yang ketakutan setengah mati hingga jatuh terjerembab.

Ia lalu berteriak semampunya saat merasa kulitnya robek dan panas bagai tersiram cairan asam.

Lengkingannya begitu nyaring sekaligus berat, untunglah teriakannya diikuti guntur menggelegar dengan langit yang menggelap.

Ban mobil truk Yoongi melesat dengan kecepatan sedang, Woobin memarkirkan mobil itu dihalamannya, ia lalu melihat Yoongi yang siap berangkat ke sekolah.

Yoongi berjalan melenggang, yeezynya lalu menapak lapisan es tipis hingga membuatnya oleng dan terjatuh. "Whoa!"

Woobin segera membantunya berdiri, "Kau oke?"

"Ya. Es tidak membuat keseimbangan tubuhku baik!" gerutunya, "Oleh karena itu aku mengganti ban mobilmu, ban yang lama sudah sangat tipis. Itu berbahaya" Yoongi mengangguk.

"Oh, setelah pulang sekolah segeralah pulang. Petugas keamanan perusahaan listrik dipinggir kota tewas karena serangan binatang! Aku tidak ingin kau pergi sendirian sebelum binatang itu tertangkap!"

Yoongi mengerut, "Serangan binatang?"

Woobin masuk kedalam mobil polisinya, "Menurutlah Yoon. Kau bukan di Phoenix lagi!" Yoongi menangguk, "Baiklah. Terimakasih untuk bannya!"

"Ya."

***

"Kau tau, tidak lama lagi sekolah mengadakan prom night, kupikir kita bisa pergi ke toko busana dan memilih pakaian yang sama lalu kita bisa minum segelas atau dua gelas wine dan..."

Jonghyun berceloteh ria, Yoongi tidak menggubrisnya, ia meletakan mantelnya yang basah karena hujan. Ia menatap bangkunya dan ternyata ada Jimin sudah duduk manis ditempatnya.

TWILIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang