Hanbin terbangun karena suara yang sangat berisik, ia hafal benar suara suara itu. "heh diem" katanya lalu dengan cepat melempar bantal di sampingnya ke arah orang itu
"anjing" umpat June yang langsung ditertawakan teman temannya yang lain
"kalo sakit mah sakit aja bin gak usah nyusahin orang" kata Mino malas
Hanbin langsung membuka matanya, "lah terus lo tega gitu temen lo yang ganteng ini sakit gak ke urus?" katanya dengan sedih
Yoyo menggidikan bahu "jijik gue dengernya"
"mami lo kemana?" tanya suga
Hanbin mendudukan dirinya, "ke rumah nenek dari kemarin"
"sial banget nasib lo. udah kemarin patah hati, sekarang sakit lagi" june menatap Hanbin dengan pandangan kasihan
"jangan jangan lo mau bunuh diri gara gara cemburu?" tanya Suga
"gue masih punya otak kali. ini gara gara ke ujanan kemaren"
"lo cowok bukan sih? keujanan aja sakit gimana lisa mau suka sama lo?" tanya Mino
"gue ini sakit loh, kok malah di bully gini?"
****
Lisa mendudukan diri di sofa rumahnya, melihat sekeliling. ko sepi sih?kak mino kemana ye?ah bodo amat paling nyempil di gigi orang
Lisa dengan cepat masuk ke kamarnya lalu menidurkan dirinya. "huuhh kok gue inget kak hanbin sih?"
Lisa dengan cepat menghilangkan pikirannya itu lalu mengganti baju dan menonton TV. Baru saja ia ingin terlelap ke alam mimpi suara Mino membuatnya menghela nafas lelah
"he,kebo."
"ck apasih?" tanya lisa malas
"Hanbin sakit."
"ya terus?" tanya Lisa tak mengerti
"dia sendiri di rumah." sambung mino
"dan apa hubungannya sama gue?" tanya Lisa tak mengerti
Mino menepuk keningnya, "lo gak peka bangett."
kerutan di kening lisa bertambah, semakin tak mengerti apa yang dibilang Mino, "gak ngerti"
"lo gak mau jengukin dia?"
"gak."
"yaudah, kamar gue masih di pojok sana. kalo mau nanya rumah hanbin tinggal nanya aja batas penanyaannya sampe jam 10 malem, lebih dari itu?hangus."
Lisa mendungus geli, "ck kayak orang jualan aja."
Mino menatap Lisa dengan pandangan tak percaya. bagaimana dia bisa menolak bertemu Hanbin?.
Mino langsung menutup pintu kamar Lisa, tak habis fikir kenapa adikknya acuh saat mendengar Hanbin sakit.
Baru sedetik Mino keluar dari kamar Lisa, Lisa langsung bangun dengan panik
"aduh anjing." umpatnya
"kak Hanbin sakit ini, aduh gue harus jengukin atau engga?"
Lisa terdiam, teringat sesuatu "lah kan gue mau move on."
sedetik kemudia ia kembali cemas, "aduhh kalo parah gimana? kalo sampe ICU gimana? kalo gue gak bisa ketemu dia gimana?"
"dimana harga diri gue kalo gue ke kamar kak Mino nanya dimana rumah kak Hanbin?"
---------------
gadis itu menatap sekitarnya, merasa ragu dengan keputusannya.
"heh, cepet Lis!" seru Jennie yang sedari tadi ada di belakangnya
Lisa menggerutu, "sabar kenapa sih."
Jennie bertanya, "lah lo mau ketemu Kak Mino kan? yaudah sana."
Lisa memanyunkan bibirnya, inginn bercerita pada Jennie namun ia takut di tertawakan karna masih belum Move on juga. "lo mah gak tau apa."
Lisa akhirnya memberanikan diri mendekati kakaknya yang sedari tadi diam di depan kelas bersama teman temannya.
"hey ayang lisa." panggil Yoyo
Lisa hanya tersenyum kikuk dan jennie hanya menatap kumpulan cogan itu dengan tak berminat
"mau nyari gue ya lis?" tanya Suga lalu tersenyum manis melebihi manisnya Gula
Lisa hanya diam, gugup.
"eh formasinya belum lengkap kak!" seru jennie "kak Hanbin mana?" tanya Jennie
"Hanbin sakit, udah dua hari kagak sekolah." jawab June
jennie mengangguk paham, mulai mengerti mengapa dari tadi pagi Lisa gelisah.
"gue mau ngomong bentar sama lo kak." kata Lisa sambil menatap Mino
"mau ngapain? udah denger kan katanya June kalo Hanbin gak sekolah" kata Mino
Lisa menatap Mino dengan tajam, dia mengecurutkan bibirnya kesal, "ih bukan itu, yang kemarin itu." katanya dengan malu malu
Mino menatap Lisa dengan geli mengerti apa yang di inginkan adiknya itu. "ha?apa?" tanya Mino pura pura bingung
"itu yang kemarin, masih berlaku gak kak?" tanya Lisa, dia berharap kakanya tak memberi tahu teman temannya tentang kemarin
"oh yang gue mau ngasitau alamat Hanbin?" tanya Mino dengan santai
June yang sedari tadi menatap kakak beradik itu dengan tak mengerti sekarang mulai mengerti. "oh lo mau jenguk Hanbin?"
"asekk asek Joss"
Lisa menatap kakanya dengan kesal, ingin rasanya ia melempar kakaknya ke luar angkasa" jangan kasi tau kak Hanbin." katanya dengan tajam
"Iya iya entar pulang sekolah gue anterin."
Jennie hanya menatap mereka tak percaya, kakak beradik ini sungguh lucu. Yang satu awalnya tidak mengijinkan adikknya untuk dekat dekat dengan Hanbin namun sekarang malah di bantu. Yang satunya lagi selalu bilang mau Move on lebih dari 100 milyar kali dan ujung ujungnya ya gak jadi, Rugi.
Jennie dan Lisa lalu pergi.
Mino menatap kepergian adiknya itu dengan senyuman. sekarang dia yakin mendukung adiknya dengan siapa.
Hohoho
Jangan lupa votmment
See u next chap
Salam manis dr Hanbin yang tampan
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] BAPER [HanLice]- END
Fanfiction'What? Baper? Gak level' - L 'Alah cwe mana yang gk suka di baperin' -Y 'Gak ada yang bsa baperin gue, hati gue sekuat Baja' - L 'Mau gue baperin gk?' -Y 'Coba aja kalo lo bisa' -L 'Gmn kalo dibaperin sama cwo yang disana?' -Y 'Hmm?' -L SUDAH DI REV...