Mempunyai teman baru memang menyenangkan. Apalagi jika teman yang baru itu bisa jadi sahabat yang bisa di anggap saudara sendiri saking baiknya.
Putri juga merasakan hal yang sama. Ia merasa sangat beruntung mempunyai teman baru, ya, walaupun baru kenal.
Putri baru saja lulus dari SMP, tepatnya SMP MAWAR. Putri merupakan lulusan terbaik di SMP itu, ia mendapatkan prestasi yang sangat membanggakan.
"Ibu.........kaos kaki aku mana?" Teriak putri menggema di seisi ruangan. Bahkan bisa membangunkan singa yang lagi tidur.
"Ya ampun Putri, kamu udah masuk SMA kok masih aja ngandelin Ibu buat hal sekecil itu" ucap Ibu Putri.
"Bu, nanti aja deh ngomelinnya Putri mau berangkat sekolah nih, aku takut kesiangan. Masa baru masuk udah kesiangan, kan gak lucu"
"Hh...kamu liat tuh di box cucian, kali aja belum di cuci"ucap Ibu Putri enteng.
"Ya udah"
Arrrrrrrggggggghhh....
Putri semakin kesal ternyata benar apa yang dikatakan Ibunya. Kaos kaki barunya masih belum di cuci. Untung kalau masih kering, lah ini udah basah banget.
Akhirnya Putri memutuskan untuk pergi tanpa kaos kaki. Ia akan membelinya di koprasi sekolah nanti.
***
Saat Putri tiba di sekolah. Siswa/i udah pada ngumpul dilapangan. Putri tidak pikir dua kali. Ia langsung ngacir ke lapangan setelah menyimpan tasnya di kursi depan ruang BP.
Upacara berlangsung dengan khidmat. Namun, siswa/i tidak langsung di bubarkan melainkan di cek perlengakapan atribut mereka.
"Ya ampun gue baru sadar, gue kan belom pake kaos kaki"keluh Putri.
Saat Putri sedang memikirkan jalan keluar untuk terbebas dari hukuman tiba tiba ada yang menepuk pelan bahu Putri.
"Hei, kamu maju ke depan"ucap seorang guru bertubuh kurus dengan tegasnya.
Putri hanya bisa menunduk takut. Ia tidak mampu mengucapkan sepatah katapun. Bagaimana tidak, di hari pertama sekolah di sekolah baru, ia sudah di suguhi gimana rasanya dapat hukuman di SMA untuk pertama kalinya.
Semua murid yang melanggar di giring ke ruang BP. Tapi ada dua orang perempuan, di tengah situasi panas malah bergosip ria.
"Hei kalian malah asik ngobrol, cepat ke ruang BP SEKARANG"ucap guru itu lagi yang terlihat semakin garang.
Semua murid yang mendengar langsung menoleh ke arah dua gadis itu. Tapi tak lama mereka langsung berlarian ke ruang BP, karena mendengar suara peluit yang di bunyikan guru itu.
Guru BP mulai menjalankan tugasnya. Pertama ia mendata semua murid yang melanggar. Ada yang tidak memakai sabuk, dasi, topi, kaos kaki termasuk Putri dan ada juga yang memakai sepatu warna warni.
Semua murid dikumpulkan sesuai peraturan yang di langgarnya. Murid yang tidak menggunakan kaos kaki atau kaos kakinya yang tidak sesuai cukup banyak, ada sekitar 14 orang, termasuk Putri di dalamnya.
Putri kebagian hukuman untuk menyapapu halaman. Mungkin itu masih termasuk hukuman yang ringan bahkan ada yang sampai di hukum untuk membersihkan toilet, ada juga yang menyanyikan lagu Indoneaia Raya di lapangan satu jam pelajaran tanpa henti. Ada juga yang di suruh berdiri depan tiang bendera sambil megang kuping dan kaki di angkat sebelah.
Putri melihat seorang gadis yang terlihat pucat pasi bagai bulan kesiangan, yang di hukum berdiri di depan tiang bendera. Dan tiba tiba....
Brukk...
Gadis itu pingsan. Putri langsung lari untuk membantunya. Ia langsung meminta bantuan kepada yang lain untuk membawa gadis itu ke ruang UKS.
Putri tidak memikirkan gimana nanti nasibnya akibat tidak melaksanakan hukuman. Yang penting baginya sekarang harus bisa membantu gadis yang pingsan itu.
Gadis itu sudah mulai siuman. Orang yang pertama dilihatnya, Putri. Karena Putri yang setia menunggunya.
"Syukur deh lo udah siuman" ucap Putri, ia berkata seperti itu bukan tidak sopan tapi ia tahu bahwa gadis itu juga sama sepertinya, anak kelas sepuluh.
"Makasih udah bantuin gue, kenalin nama gue, Razita"ucap gadis itu ramah, sambil mengulurkan tangannya.
"Sama sama, gue Putri"Jawab Putri sambil menerima uluran tangan Razita.
"Lo anak kelas sepuluh juga ya?"
"Iya, lo juga kan"
"Iya, Nice to meet you Put"
"Nice to meet you too Razita"
***
Putri memasuki kelas barunya, kelas X IPA 4.
Saat hendak masuk ia melihat seorang gadis yang ia yakini adalah Raesha. Tanpa pikir dua kali Putri langsung menemui Raesha.
"Hei Sha, gue duduk sini ya"ucap Putri to the point.
"Eh Putri...."Raesha bukannya mempersilahkan Putri untuk duduk, tapi malah langsung menghambur ke pelukan Putri.
"Sha...Sha udah, gue gak bisa nafas nih"keluh Putri.
"Eh iya iya maaf, gue seneng banget bisa sekelas sama lo" ucap Raesha girang.
"Gimana nih gue boleh gak duduk sama lo"
"Pasti boleh dong, gue gak bisa nolak permintaan lo. Kita jadi sahabat"ucap Raesha sambil mengacungkan jari kelingkingnya.
"Pastinya, asal lo solider aja"ucap Putri sambil menerima jari kelingking Raesha.
Jam pelajaran pertama dimulai dengan memperkenalkan wali kelas dan semua murid memperkenalkan dirinya masing masing.
Raesha dan Putri sudah memperkenalkan dirinya. Putri juga terperanjat saat ada nama yang tidak asing lagi di dengarnya, ia mendengar Razita memperkenalkan diri. Ya dia sekelas dengan Razita.
Saat istirahat tiba semua murid langsung menyerbu kantin.
Putri mengajak Razita. Raesha juga mengajak teman barunya, Kirei dan Arsy.
Mereka berlima langsung ke kantin dan memesan makanan. Selama di kantin mereka berbincang banyak. Mulai dari perkenalan dulu, terus asal sekolah mereka, lalu pengalaman selama kegiatan MOS berlangsung. Tapi tidak dengan Razita, karena dia tidak mengikuti kegiatan MOS karwna sakit.
"Eh, Ta kenapa lo gak ikut MOS?"Tanya Kirei asal.
"Mm...gue agak kurang fit aja"alibi Razita. Padahal kenyataannya ia tidak hanya merasa kurang fit tapi dia sakit sampai di rawat di rumah sakit selama kegiatan MOS berlangsung.
"Tadi lo kenapa sih sampe bisa pingsan gitu waktu di hukum"tanya Putri.
"Emang tadi kalian di hukum?"tanya Arsy antusias.
"Ember"jawab Putri.
"Tadi gue agak pusing dikit"jelas Razita.
"Hey guys lihat deh, cowok ganteng yang di pojok itu, kalian tahu gak dia tuh ketos SMA ini, katanya juga sih dia asuk ke jajaran THE MOST WANTED BOY" ucap Kirei antusias.
Mereka langsung memutar kepala sehingga bisa melihat dwngan jelas cowok yang di maksud Kirei.
Tapi ada yang beda dari raut wajah Raesha yang terlihat sangat tegang campur kaget.
"Ya ampun itukan...." gumam Raesha dalam hati.
***
Akhirnya part 2 beres juga. Makasih ya yang udah baca dan vote nya. Lope lope deh...😘
Please jangan jadi silent readers ya, tinggalin jejak votenya. Thanks.
Midayputri 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty And Uniqueness Of Friendship.
Fiksi RemajaPersahabatan yang akan mengubah hidup. Persahabatan yang sangat menguntungkan satu sama lain. Mereka harus mengarungi bahtera persahabatan yang mereka jalani. Persahabatan yang membantu masalah sahabatnya.