NoRen
.
.
.
Flasback
Malam itu, tepat dimana malam kejadian naas itu terjadi. Renjun tengah sakit, sehingga ia hanya sendiri di dorm. Karena member lain pergi berlibur untuk menemui orang tua masing-masing. Sedangkan ia hanya mampu diam di dorm karena tak mungkin bukan dia mengambil jadwal penerbangan ke china, sedangkan hari libur yang di berikan manejernya hanya 3 hari. Bisa-bisa saat pulang ia kelelahan, dan lagian keadaanya juga sedang tidak baik, yang tak memungkinkannya untuk pergi terlalu jauh. Hanya manejernya yang sesekali menengoknya, toh ini hanya sakit bisa. Renjun tak mau merepotkan orang selagi ia bisa bekerja sendiri, lagian manejernya juga mungkin lelah setelah merawat mereka berlima di dorm. Ya, berlima karena Mark dan Haechan berada di dorm NCT 127. Seharusnya Chenle juga ada di sini menemaninya, karena keluarga mereka ada di china. Tapi, karena Jisung mengajaknya untuk kerumahnya makannya ia hanya sendiri di dorm dan lebih parahnya lagi setelah semua member pergi dia mendadak demam. Membuat manejernya kalang kabut ke dorm untuk melihat anak asuhnya itu. Sebenarnya Renjun tak ingin merepotkan manejernya itu, tapi mau bagaimana lagi. Lebih tak mungkin kalau Ia menyuruh salah satu member pulang untuk merawatnya, apa lagi member hyungnya yang lain. Mereka sedang sibuk mempromosikan album Cherry Bomb mereka, ia tak mau merepotkan hyung-hyungnya itu yang mungkin saja kini kelelahan dengan aktivitas promosi mereka.
Cklek
"Hyun Jin Hyung?-manejer Nct Dream-) Kenapa kau kemari lagi bukankah aku sudah bilang tak us- Jeno.. Kau sedang apa disini bukannya kau pu-...
"Stttttt...diamlah manis." Ucap Jeno, mendekati Renjun yang kini tengah berusaha mendudukan tubuhnya di pinggir ranjang.
Sambil menaruh telunjuknya di depan bibir Renjun, Jeno tersenyum lebar. Ini sangat aneh, dan ... bau alkohol? 'Apa Jeno habis minum.' Pikir Renjun, lalu menatap Jeno lekat.
Disana, mata Jeno terlihat sayu dengan kedua pipi memerah. Percis seperti orang yang habis minum.
"Lee Jeno! Kau mabuk? Apa kau gila, kau baru berusia genap 17 tah- mphhh..." ucapan Renjun terpotong, oleh ciuman Jeno yang tiba-tiba ia menyambar bibirnya.
Tunggu,Apa ini? Ini tak benar, bisik Renjun lirih.
"Mphhh.. puahh..hah hah..K-Kau mabuk Jeno sadarlah!" Pekik Renjun, mendorong Jeno hingga terjatuh kebelakang, membuat Jeno mendesis sinis dan menatap Renjun seperti harimau yang akan menerkam mangsanya.
"Lami! Apa yang kau lakukan, hik..aku jauh-jauh ke sini...hanya untuk melihatmu, tapi ini balasannya hik.. kau malah mendorongku. Apa kau lebih suka di cium Lucas hyung? Wae? Aku temanmu bukan, dan hahaha.. aku juga hik.. menyukaimu.. tapi kau malah menerima Lucas hyung Hik...tapi tenang saja kau akan menjadi milikku kali ini Lami-ah.." Jeno yang dari tadi memegang pundak Renjun agar tak kabur pun, medorong tubuh mungil itu sekali hentakkan, hingga Renjun kini berbaring terlentang di atas ranjang dengan Jeno yang menindihnya.
Ini tak benar dan lagian apa tadi? Lami? Jadi Jeno membayangkan bahwa ia Lami? -pikir Renjun.
"Hiks.. tidak Jeno-ya aku bukan Lami hiks.. lepas.. lepas.." Teriak Renjun memberontak dan mendorong tubuh Jeno.
Plak
"Diam!" Teriak Jeno menampar Renjun, saat Renjun terus berusaha memberontak dalam kungkungannya.
Renjun pun terdiam, setelah menerima tamparan dari Jeno. Sakit? Tentu. Tapi, bukan sakit karena tamparan Jeno. Melainkan hatinya yang sakit, karena orang yang di sukainya mampu berbuat seperti ini padanya. Ya, orang yang di sukainya, Jeno adalah seseorang yang mampu mencuri perhatiannya. Dan hampir semua member mengetahui bagaimana ia menyukai sosok visual dalam grupnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pain of Love
FanfictionApakah cinta itu sesakit ini? - Renjun Eoma, Appa Eodiga? - Huang Injun. FF NOREN BAGI YANG GAK SUKA DI HARAP MINGGAT AJA, AING GAK MAKSA SURUH BACA KOK!