13

6.7K 549 20
                                    

Gue pulang dengan keadaan rumah masih sepi. Gue lgsg masuk kekamar buat ganti baju.

Ketika mau buka pintu kamar gue ngedenger suara orang lagi batuk. Gue mencari sumber suara yg ternyata dari kamar kak Lay.

Gue lgsg ketuk pintu kamar kak lay

Tok tok tok

"Kak"

"....."

"Kak lay kenapa?"

Belum ada respon dari kak Lay gue reflek buka pintu kamar kak Lay. Gue ngeliat dia terbaring lemah dikasur. Wajahnya pucet ,dahinya keringetan.

Gue nempelin punggung tangan gue didahi kak Lay.

"Kakak demam" sahut gue dengan nada khawatir

"Gue gakpapa"- kak Lay

"Gakpapa gimana sih kak, kakak itu lagi sakit"

"Gausa peduliin gue!" wajah kak lay meringis kesakitan grgr teriak ke gue

Gue gak tinggal diem cuma grgr dimarahin gitu aja. Gue lgsg pergi kedapur ngambil kompres dan bikin teh anget buat kak Lay.

Waktu gue balik kekamar kak Lay gue liat dia meremin matanya dan ada kerutan didahinya. Gue nempelin kompres didahinya.

Seketika dia buka matanya dan mendecak marah atas perlakuan gue.

"Udah gue bilang gausa peduliin gue! " Ucap dia sambil ngelempar kompres yg nempel didahinya

Mata gue berkaca-kaca atas apa yg dia lakuin barusan. Sebegitu bencinya ya dia sama gue.

Gue gak menjawab omongan dia dan lgsg bergegas kedapur buat masak bubur untuk kak Lay. Gue gabole nyerah. Gue khawatir sama dia.

Gue masuk kamar kak Lay dan duduk disamping dia.

"Kakak harus makan" titah gue

Dia gak ngegubris omongan gue.

Gue melayangkan sendok berisi bubur kearah mulut dia. Dia tetep bungkam.

"Makan kak, kakak lagi sakit" bujuk gue

Dan apa yg dia lakuin setelahnya bikin hati gue miris.

Dia melempar sendok dan menumpahkan mangkok penuh bubur panas.

Gue memekik ketika sebagian bubur itu tumpah ditangan gue dan mangkok pecah diarea kaki gue.

Gue cuma bisa nangis tertahan. Kak lay gak memperdulikan gue dan lgsg memunggungi gue.

Gue beresin kekacauan yg abis terjadi dan gak memperdulikan tangan memar dan kaki yg berdarah.

Setelah itu gue telfon kak Suho.

"Halo"

"Kakak dimana?"

"Kakak lagi dikantor dek. Kenapa?"

"Kakak bisa pulang sekarang gak?"

"Kenapa ni kamu gak kenapa-kenapa kan?"

"Kak Lay sakit kak. Kakak cepet pulang. Dia gamau aku kompres"

"Yaudah kita pulang sekarang. Kamu tunggu ya"

"Iya kak"

Pip.

Gue masih tertegun atas kelakuan kak Lay. Tanpa sadar gue meneteskan air mata kucing. Ga. Air mata beneran.

Gue nangis sesenggukan sampek gak sadar kalo kakak-kakak gue udah pulang.

My Brother's My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang