rasa

2K 70 0
                                    

Aku tak mengerti mengapa orang-orang bertanya alasan seseorang mencintai orang lain. Atau alasan seseorang mampu bertahan dalam diam, menyaksikan orang yang ia sayangi pergi bersama orang lain. 

Aku juga tak paham mengapa orang rela mengorbankan perasaannya demi sebatas gengsi.

Aku juga tak mengerti mengapa orang rela memendam perasaan yang diakui satu dunia dan semua kalangan masyarakat.

Sebuah rasa yang legal dan semua orang miliki, sebuah rasa yang sebenarnya tak apa terungkap namun ternyata harga diri lebih dipikir (meskipun rasa itu tidak mempengaruhi seberapa besar harga diri seseorang)

Sebuah rasa yang seharusnya mudah diucap tetapi mulut enggan mengatakan meskipun hati berteriak-teriak dan pikiran menjerit-jerit.

Sebuah rasa yang sederhana dalam kata tetapi rumit dalam makna.

Sebuah rasa yang dianggap sebagai kelemahan namun benarkah? Disaat rasa itu lah yang mampu membuat seseorang bertahan dan berkorban.

Sebuah rasa yang entah mengapa selalu kurahasiakan darimu (meskipun aku tahu rasa itu tidak seharusnya menjadi rahasia, terlalu dalam maksudnya)

Sebuah rasa yang jika aku ucapkan memerlukan 2 kata lain yaitu aku dan kamu.

Sebuah kata yang mampu membuat aku dan kamu menjadi kita jika waktunya datang, dan meskipun saat ini bukan waktunya, aku akan mengucapkan kata itu sekali lagi, dan jika esok bukan juga waktunya, aku akan mengucapkannya lagi,lagi,lagi dan lagi sampai takdir bosan mendengarnya dan akhirnya membuat sang waktu berhenti sebentar untuk mempersatukan kita.

Mungkin saat kita beradu tatap,
Mungkin saat kita tak sengaja bersenggolan.

Tetapi sambil menunggu waktu itu tiba, biarlah aku mengucapkan kalimat yang akan membuat takdir bosan mendengarnya, kalimat yang terdengar seperti "aku sayang kamu" tetapi sungguh bahkan dunia ini sendiri pun tak akan mampu menampung maknanya.

When I Loved YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang