2

12.8K 752 106
                                    

*happy reading :)
-
-
-

Setelah dua jam tidur di ruang UKS, Qian memutuskan untuk ke kelasnya. Berjalan dengan langkah lesu dan lemas, wajah yang sedikit pucat.

Saat Qian berjalan di koridor kelas anak 11 IPS, betapa terkejutnya ia melihat sosok yang paling ia hindari malah bertemu.

Qian pun membaca papan di depan kelas "11 IPS 1"

Qian menepuk jidatnya, mengapa ia melupakan kelas si cowok menyebalkan itu, seharusnya ia tidak lewat sini. Lebih baik lewat jalan yang jauh, daripada lewat yang dekat dan harus bertemu sama cowok menyebalkan ini.

"Eh cewek bawel, udah sembuh lo," entah itu ejekan atau pertanyaan.

"Bukan urusan lo!" Ketus Qian.

"Jelas urusan gue lah, kalo lo pingsan lagi disini, gue ribet lagi gendong lo ke UKS. Lo tau gak? Lo itu mungil tapi kok berat sih,"

"Lo tuh ga ikhlas banget sih nolongin. Eh gue langsing ya, lo nya aja yang lemah, masa badan gue kecil gini dibilang berat,"

"Cewek selalu benar."

"Iya dong, minggir gue mau lewat!" bentak Qian.

"Udah bawel, galak lagi. Lagi pms lo ye," sindir Daffi.

"Bacot!" Dengan kesal Qian mendorong tubuh Daffi, bukannya Daffi yang jatuh malah Qian yang terjatuh. Tetapi, bukan terjatuh ke lantai, melainkan ke

pelukan Daffi.

Pelukan Daffi

P E L U K A N D A F F I

Membuat Qian malu setengah mati, ia melupakan kalau badannya masih lemah karena habis bangun tidur dan kelelahan.

"Eh eh sorry," ucap Qian langsung bangun dan menutup wajahnya dengan ke dua telapak tangannya. Qian malu karena baru ini jatuh kepelukan laki-laki dengan ulah nya sendiri yang bodoh.

"Kenapa lo? Hahahaha muka lo hahahaha, kek kepiting rebus hahaha anjir ngakak gue." Daffi tertawa terbahak-bahak.

Melihat Daffi menertawakannya dengan keras, Qian pun lari karena malu dan kesal.

Dia kalo malu lucu juga ya, gemesin mukanya. Batin Daffi sambil terus memperhatikan Qian yang sedang lari menjauh, dan belok ke arah kelas IPA.

****

Di kelas 11 IPA 1

"Ya ampun Qian, lo kenapa? Di kira gue lo gak masuk sekolah," tanya sahabat dekat sekaligus teman sebangku Qian, namanya Qinthara.

Azzora Qinthara.

Sama-sama memiliki nama panggilan Q. Makanya mereka di juluki dengan nama Q² (Q kuadrat wkwkwk) dan sama-sama memiliki nama berakhiran Ra. Tetapi, sifat mereka tak sama, Qinthara gadis lemah lembut dan sabar. Berbeda dengan Qian yang jutek, galak, dan cerewet. Tapi Qian gadis yang sangat aktif.

Perbedaan itu tidak menjadi masalah. Apapun kekurangannya, sahabat tetaplah sahabat. Yang menerima kita apa adanya.

"Gue sial hari ini, gue tadi telat karena cowok nyebelin yang nabrak mobil biru kesayangan gue, gue dihukum karena cowok nyebelin itu, gue segala pingsan TAPI gue ditolongin dia dan dibawa ke UKS. Eh tadi pas gue mau balik ke kelas, di koridor gue ketemu dia, dan begonya gue gue ga sadar kalo lewat koridor anak IPS. Ihhh gue benci banget sama dia, debat mulu capek gue." Qian menceritakan panjang lebar dengan heboh dan mencurahkan kekesalannya dengan bercerita ke sahabat sejatinya itu.

"Sabar Qi sabar," jawab Qinthara berusaha menenangkan Qian.

"Dan parahnya lagi, gue jatuh ke pelukan dia. Ya salah gue sih yang terlalu sok kuat dorong dia, eh malah gue yang kedorong. Lagian badan dia jangkung banget. Apalah daya gue yang badannya kecil."

I WANNA BE YOURS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang