20

5.2K 292 15
                                    

Daffi sendiri berada di taman belakang sekolah, ia memegang kotak makannya yang sama sekali tidak ada niatan untuk memakan isinya. Jangankan memakan, membukanya saja enggan. (Apa masih sebal karena bunda memberinya handuk pink?)

Daffi melamun, fikirannya kosong.

Sela datang sendirian dan tanpa permisi ia sudah duduk di sebelah Daffi, "Daffi!" panggilnya dengan nada menggelikan.

Daffi menoleh, wajahnya sangat dingin dan datar.

Sela menyenderkan kepalanya di bahu Daffi, "Gue sayang sama lo." ucapnya.

Daffi hanya diam saja.

"Kenapa lo lebih milih Qian daripada gue?!"

Daffi menatap tajam Sela, "Bukan urusan lo, pergi!"

"Gue mau nemenin lo disini,"

Sela mengangkat kepalanya dan duduk agak menjauh dari Daffi, ia mengeluarkan ponselnya.

Princess_Sela

Lo ke taman belakang sekolah!

Sela tersenyum licik, ia sudah mempunyai rencana sesuatu.

*******

Qian yang masih berada di kantin bersama Rey pun terkejut saat ada pesan line dari Sela.

Qian membelalakkan matanya saat melihat nama yang mengiriminya pesan, "Ini bocah kok bisa dapet id line gue sih?!"

"Siapa?" tanya Rey.

"Sela, dia nyuruh gue ke taman belakang."

"Terus lo mau?"

"Engg-"

Drrrrttt

Princess_Sela

Penting! Ini menyangkut Daffi.

"Gue harus kesana, ini tentang Daffi," ucap Qian yang sudah beranjak dari tempat duduknya, "Cuma lima menit doang kok, kalau gue gak balik-balik lo tanya sama murid disini dan minta anterin ke taman. Ok?" lanjutnya.

Rey menatap Qian dan akhirnya mengangguk pasrah, "Hati-hati!"

Qian berlari menuju taman. Qian berharap Daffi mendengarkan penjelasannya dan Sela mengikhlaskannya bersama Daffi.

Yang ada di fikiran Qian adalah Sela meminta maaf atas perbuatannya kemarin dan ia menjelaskan kepada Daffi.

Tetapi apa yang dilihat Qian saat ini sungguh di luar dugaannya. Daffi mencium kening Sela dengan mesra, dan memeluknya dari samping. Jarak tempat dari kursi tidak jauh, sehingga Qian bisa melihat dan mendengar obrolan mereka dengan jelas.

"Kamu kenapa kemarin milih Qian daripada aku?!" tanya Sela dengan nada sangat manja.

Daffi menatap Sela, "Nggak sayang, aku milih kamu."

"Kamu bohong!"

"Aku kemarin ngejar Qian cuma buat mainin perasaan dia doang, mana mungkin aku suka sama dia? Dia nyebelin, tomboy, cerewet lagi. Najis, cuih!"

Deg!

Qian menggeleng-gelengkan kepalanya, ia tidak percaya. Ternyata Daffi selama ini hanya berpura-pura baik saja? Ternyata Daffi membuat kejutan kemarin hanya untuk membuat nama Qian rusak? Apa mereka sepakat membuat rencana seperti ini? Apa mereka sebenarnya ada hubungan dan ingin menjatuhkan nama baikku?

I WANNA BE YOURS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang