17💕

5.9K 312 19
                                    

Happy Reading.
-
-
-

Bel masuk sekolah terdengar sangat nyaring membuat Qian lari secepat mungkin, saat ia ingin memasuki gerbang tiba-tiba ada motor yang hampir saja menabrak Qian.

"WOI DOG! LO BISA LIAT GAK SIH GUE MAU JATUH BEGO!"

Pemilik motor sport merah itu berhenti, "Maaf saya buru-buru." lalu ia melesat pergi begitu saja tanpa menoleh barang sedikitpun.

Qian yang mendengar suara itu membeku di tempat, "Suaranya familiar, mirip suara dia, ah apaan sih gue ngekhayal mulu! Mana mungkin dia ada disini. Please, Qian lupain Dia!!!!!!!!" Qian melanjutkan langkahnya dan mencoba untuk menghilangkan bayang-bayang Aldo di dalan pikirannya.

Dewa fortuna sedang berpihak pada Qian, ternyata di kelas belum ada guru mata pelajaran yang masuk. Qian bisa bersantai beberapa menit.

Qinthara yang duduk di samping Qian pun bertanya, "Qian, tumben dateng siang?"

"Ban mobil gue bocor," jawab Qian lalu meneguk air mineral yang sempat ia beli di kantin.

"Kok gak dijemput Daffi?"

Qian yang mendengar nama Daffi disebut pun tersedak, "Uhuk, uhukkk!"

Qian mengedikkan kedua bahunya.

Qinthara hanya diam saja, ia juga bingung harus berkomentar seperti apa.

*******

KELAS 11 IPS 1.

Daffi dan semua teman sekelasnya sedang merencanakan sesuatu. Mereka semua sudah tahu, bahwa Daffi menyukai Qian kelas 11 IPA 1 dan hari ini ia ingin menyatakan perasaannya kepada Qian. Benar-benar waktu yang tepat untuk Daffi, semua guru yang mengajar IPS sedang mengadakan rapat.

"Daff, nanti pas lo mau nembak Qian, kita semua dateng terus meletusin balon, ya. Biar kayak di film-film gitu!" ujar Rehan sambil bertepuk tangan, bangga.

"Lebay lo!" sahut Raka.

"Daaffff!!! Kita pokoknya bakal ngeramein deh!" kata Denis, teman sekelas Daffi.

"Hehehe, makasih ya teman-teman." Daffi terkekeh pelan.

"Fighting!" kata Rey, teman sekelasnya.

"Semoga diterima yaa!!"

"Ok, makasih banget ya. Bunganya jangan sampe layu lhoo, es krim nya nanti dikirim kan? Harus udah siap ya nanti!" ucap Daffi memperingati.

"Iya, Daff. Tenang aje!" ucap Reny seraya menyusun beberapa hiasan.

"Itu di taman gimana? Udah beres?" tanya Daffi.

"Udah semua!" sahut Denis.

Daffi mengeluarkan ponselnya di dalan saku celana nya, dan mengetikkan sesuatu.

ArtaDaffino_

Qi, bentar lg istirahat. gue tunggu di taman yaa.

I WANNA BE YOURS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang