5

3K 80 3
                                    

-Olivia Anatasya-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Olivia Anatasya-

                             ❤❤❤

             Sore ini matahari tampak masih bersinar malu-malu. Olivia baru saja pulang dari sekolah. Sebenarnya olivia sudah pulang dari tadi, namun Olivia dan Aprillina setia menunggu Sherlly sampai selesai rapat osis -karena memang rumah mereka bertiga satu arah-

             Olivia menghempaskan badannya dikasur empuknya. Hari ini terasa sangat menguras energi dan pikirannya. Apalagi soal Aldo yang sangat sangat sangat mengganggu otaknya.

Ddrrttt drrrtt...

"Sherlly? Ngapain nih anak. Baru beberapa menit gak ketemu. Dasar"

"Hallo?" -Sherlly

"Hmm? Ada apa Sher? Baru juga beberapa menit kita gak ketemu, udah kangen aja lo"

"Please deh Vi, jangan GR" -Sherlly

"Whatever.... Trus? Ada apa?"

"Gue.. Gue mau ngomong sesuatu nih"
-Sherlly

"Ya elah, ngomong aja gak usah sok malu-malu"

"Tapi.... " -Sherlly

"Ngomong itu yang jelas. Ada apa sih Sher? Jangan buat gue panik nih"

"Gak jadi deh! Bye" -Sherlly

Tutttt tuttt tuttt

"Aneh banget sih nih anak"

                                ❤❤❤

"Duhh gue takut, kalau gue ngomong soal kak Aldo diruang osis tadi, Olivia bakalan marah sama gue"

Sherlly tampak gelisah. Sherlly ingin bercerita soal sikap Aldo yang aneh tadi kepadanya, namun Sherlly tau kalau Olivia sangat sangat suka kepada Aldo. Sherlly takut olivia akan salah sangka kepadanya.

"Duhh... Kak Aldo juga kenapa bersikap kek gitu sih. Gue kan jadi bingung mau gimana, ntar kalau Olivia tau gimana? Mampus gue. Gue juga kenapa pake bilang mau ya. Anjirr sumpah"

Sherlly bangkit dari tempat duduknya, mengambil handuk dan segera masuk kedalam kamar mandi. Sherlly ingin menjernihkan fikirannya.

15 menit dan Sherlly telah memakai piyama kesayangannya.

Tok tok tok
-suara pintu diketuk-

"Sherlly"

"Iya ma"

"Temani mama ke supermarket yuk"

"Bentar ma"

Sherlly mengambil jaketnya dan segera turun kebawah, menemani mamanya, karena memang Sherlly adalah anak tunggal.
.
.
.
.
.

Sesampainya di supermarket...
.
.

"Ma aku nunggu diluar aja deh"

"Ya udah kalau gitu. Bentar ya"

Sherlly mengangguk. Sherlly berjalan menuju jejeran kursi didepan supermarket tersebut, mengambil android nya dan melihat berbagai media sosial yang dia punya.

"Ehem. Awas matanya jatuh gara-gara lihat android terus"

Sherlly mendongakkan kepalanya. Seketika dia membisu, jatungnya berdetak cepat, matanya membulat lucu.

Dia tidak mengerti dengan otaknya yang sama sekali tidak bekerja. Apakah ini hanya halusinasi?

"Hei"

Tidak. Tidak mungkin ini halusinasi. Jika ini halusinasi, kenapa suaranya yg berat dan indah bisa terdengar sampai ketelinganya. Aldo! Kakak kelas yang tadi sempat membuatnya pusing, dan sekarang hadir kembali.

"Hei. Kok melamun sih"

"Hah?! Eh.. Hmm ga...ga..ga papa"

-Dia tersenyum. Dia tersenyum? Tersenyum kepada siapa? Kepadaku?
Ya!- Batin sherlly berteriak.

"Kamu ngapain sendirian disini?"

"Hmm? Saya sama mama kak."

"Trus? Kenapa kamu gak masuk?"

Sherlly menggeleng pelan.
Aldo tersenyum LAGI.

"Boleh aku duduk disini?"

Aku? Dia bilang apa tadi? "AKU"?!

"Hei. Kamu dari tadi melamun terus. Boleh aku duduk disini?"

"Hmm? Boleh kok kak"

"Kalau lagi diluar sekolah, jangan kaku deh. Aku gak makan orang kok"

"Hehe.. I..i..iya kak"

Seketika hening.
Hingga Sherlly akhirnya membuka suara.

"Kakak kok bisa ada disini?"

"Rumah aku memang dekat sini"

"Kok aku bisa gak tau?"

Sherlly merutuki perkataannya yang bodoh. Kenapa dia harus tau rumah Aldo?

Aldo tertawa kecil melihat kelakuan konyol sherlly.

"Kamu gak pernah tanya"

"Iya juga sih" Kata Sherlly sambil menggaruk tengkuknya.

"Sherlly.. "

"Eh mama. Udah?"

"Udah, eh ini siapa?"

"Ini-"

belum sempat sherlly menjawab, Aldo sudah berbicara duluan.

"Malam tante. Saya Aldo, temannya Sherlly"

"Teman Sherlly?. Kok Sherlly gak pernah bilang punya teman seganteng kamu"

"Mama apaan sih"

Pipi sherlly tiba-tiba berubah warna seperti tomat. Sedangkan Aldo hanya tersenyum kecil.

"Ya udah. Yuk pulang. Nak Aldo, tante duluan ya. Kapan-kapan main kerumah"

"Mama!"

"Eh iya tante. Saya pasti akan main kerumah tante kok"

Sherlly merasa malu sekaligus jantungan karena perilaku mamanya.
"Kak, aku pulang duluan ya. Selamat malam"

"Oke. Selamat malam"

Sherlly buru-buru untuk masuk kedalam mobilnya. Rasanya Sherlly ingin marah kalau saja Sherlly tidak ingat bahwa yang membuatnya malu adalah mamanya sendiri.

Malam yang cukup berkesan.

Next?

Cinta Dalam Diam(CDD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang