4

2.9K 80 0
                                    

Pernah berharap akan sesuatu yang tidak pasti ?

❤❤❤

            Sekarang adalah waktu dimana Sherlly harus merelakan sedikit tenaga dan isi otaknya hilang walaupun dia sebenarnya tidak menginginkan itu. Sherlly tampak diam, mematung, melihat orang-orang disekelilingnya yang sedang berbincang-bincang, bermusyawarah, sedangkan dia hanya mengedip-ngedipkan matanya dengan tangan yang menopang dagunya. Dia sedang ada rapat osis sekarang.

"Sumpah anjirr. Malas banget gue disini gak tau mau ngapain. Duhh, mana gue laper banget lagi. Untung aja cacing cacing gue uda gue sogok buat gak bersuara. Kalau gak, bisa mati gaya gue mereka pada demo"

Sherlly hanya mengomel gak jelas pada diri sendiri.

"Baiklah. Semua setuju?"

"Setuju"

jawab mereka serempak, kecuali Sherlly.

"Sherlly, kenapa kamu diam saja?"

Sherlly tidak menjawab, dia masih memikirkan bagaimana caranya dia untuk cepat-cepat pergi dari sini dan makan sepuas hatinya.

"Sherlly"

Aldo bersuara lagi dengan nada sedikit keras.

"Eh iya. Ada apa kak?"

Sherlly tampak seperti kebingungan.

"Apa kamu setuju dengan rencana kemping kita?"

"hah? Eh setuju kok kak"

Aldo tersenyum tipis sambil menggeleng kecil.

"Baiklah, rapat kita selesai sampai disini"

Semua antusias dan langsung buru-buru keluar,termasuk Sherlly. Namun, saat Sherlly hendak keluar, tangannya dipegang kuat oleh Aldo. Dan perlakuan Aldo itu lantas membuat Sherlly heran+takut+jantungan hampir mati.

"Bisa kita ngomong sebentar?"

Sherlly hanya mengangguk pelan.

"Kenapa kamu tidak mengikuti rapat dengan baik?"

Kata Aldo sambil memasang wajah dingin.

"ma ma maaf kak" Sherlly menjawab sambil menundukan kepalanya takut.

Aldo memperhatikan Sherlly dengan seksama. Dia tidak dapat menahan senyum gelinya karena sikap takut Sherlly kepadanya.

"Gak papa, tapi jangan diulangi lagi yaa. Saya kenapa tidak pernah melihat kamu ya?"

Sherlly melongo.

"Hei"

"Eh?! Iya kak. Saya selalu ke kantin kok. Ke kamar mandi juga sering.Apalagi keparkiran"

Jawaban spontan Sherlly membuat Aldo tertawa.

"Kalau itu, saya juga tau"

Sherlly yang menyadari jawaban bodohnya itu hanya bisa menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal sama sekali.

"Oh iya. Besok malam ada balapan motor disekitar sini. Kamu taukan kalau saya suka balap motor?" Tanya Aldo dengan percaya diri. Lagian Sherlly sendiri yang bilang tadi, siapa yang tidak mengenal Aldo?

Sherlly menganggukkan kepalanya pelan.

"Kamu maukan lihat saya besok malam?"

Lagi lagi Sherlly hanya melongo. Dia tidak percaya. Aldo mengajaknya?! Mengundangnya?! Serius?!

"Kakak ngajak saya?" Lagi lagi itu pertanyaan bodoh. Ya iyalah bego!

Aldo tertawa lebih keras dari sebelumnya.

"Ya iyalah, saya ngajak kamu buat nonton saya. Tenang aja, kali ini balapannya resmi kok, ga balap liar. Apa kamu gak mau ya?"

"M m mau kok kak" Sherlly menjawab ragu dan tergagap. Aldo tersenyum seraya berdiri

"Baiklah. Sampai ketemu besok malam"

Aldo pun keluar dari ruang osis. Meninggalkan Sherlly yang masih terheran-heran. Dia baru saja mengenal Aldo, tapi kenapa dia bisa langsung sedekat itu dengan Aldo. Apa Aldo hanya mencoba bermain-main dengannya? Jika iya, Sherlly tidak akan segan-segan menyunat nya untuk yang ke dua kali.

           Sherlly bangkit berdiri dan keluar dari ruang osis, namun dia masih memikirkan perlakuan Aldo yang tiba-tiba. Tiba-tiba sok kenal, tiba-tiba sok dekat, tiba-tiba sok ingin membuat dirinya copot jantung
-walaupun faktanya dia berhasil membuat jantung Sherlly copot-. Baiklah, ini adalah awal. Ntahlah awal dari suatu keberuntungan atau malah menjadi masalah?

Next?

Cinta Dalam Diam(CDD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang