11

2.4K 57 0
                                    

Terkadang, kita dapat membenci dia ataupun mereka tanpa alasan yang pasti !

❤❤❤

                  Sepulang sekolah, Aprillina menepati janjinya untuk berbicara berdua dengan Olivia dan meninggalkan Sherlly sendiri. Aprillina dan Olivia segera menjauh dari sekolah karena ingin pergi ntah kemana. Olivia bahkan tidak berniat sedikitpun melihat ke arah Sherlly. Tapi sebelum Aprillina mengikuti Olivia, Aprillina menghampiri Sherlly.

"Maaf gue harus ninggalin Lo yah Sher. Gak papa kan?" 

Aprillina tampak sedikit khawatir.

"Gak papa kok Aprillina. Udah sana, ntar Vi marah"

Sherlly mencoba bersikap santai. Padahal dia sangat sedih dengan sikap Olivia kepadanya.

"Ya uda. Ntar malem, gue kabarin Lo ya"

Sherlly mengangguk mendengar ucapan Aprillina. Aprillina pun segera menyusul Olivia keluar.

                   Sherlly duduk kembali dikursinya, dia masih enggan untuk keluar dari kelas. Walaupun dikelas sudah tidak ada orang, atau bahkan sekolah sudah sepi. Tapi Sherlly tidak mempunyai tenaga untuk berdiri dan berjalan. Sherlly masih memikirkan sikap Olivia. Tadi pagi saat Olivia memanggilnya sewaktu dijalan untuk pergi kesekolah, semua tampak baik baik saja. Tapi kenapa tiba-tiba sikap Olivia sangat dingin kepadanya? Aneh.

"Sher !"

Ada suara memanggilnya dan membuyarkan lamunannya.

"kak Aldo?"

Sherlly sebetulnya sangat terkejut. Namun karena kesedihannya, dia bersikap lemah bahkan menatap Aldo dengan lirih.

"Kamu ngapain disini sendiri? Gak pulang?"

Aldo menghampiri Sherlly dan duduk disebelah Sherlly.

"Bentar lagi kak"

Sherlly berucap tidak memandang Aldo. Aldo yang melihat Sherlly seperti sedang sedih, mulai khawatir.

"Kamu kenapa Sher? Kamu sakit? Iya?"

Aldo memang tidak segan-segan menampakkan sikap khawatirnya kepada Sherlly.

"Aku gak papa kak"

Sherlly mencoba tersenyum. Aldo memegang tangan Sherlly, membuat Sherlly tersentak.

"Kamu yakin? Kamu gak papa? Muka kamu pucat"\

Sherlly sendiri tidak menyadari kalau mukanya mulai pucat, mungkin itu efek tekanan batin yang dibuat Olivia kepadanya. Memang diabaikan oleh sahabat nya itu sangat menyakitinya. Sherlly mengangguk menjawab pertanyaan Aldo.

"Ya uda. Kita pulang yuk. Aku antar kamu"

"Gak usah kak, aku bisa pulang sendiri naik angkot"

Sherlly tidak ingin merepotkan Aldo lagi. Tadi pagi saat Aldo menjemput nya, dan bahkan Sherlly tidak bersama Aldo walaupun Aldo menjemput nya. Cukup itu saja yang membuat Sherlly segan.

"Gak. Aku akan ngantar kamu. Oke? Ayuk"

Aldo berdiri Seraya menarik Sherlly untuk ikut berdiri tanpa melepas tangannya.

❤❤❤

"Lo liat itu !"

seorang cewek yang masih memakai seragam putih abu abunya, menunjuk 2 orang yang sedang menaiki motor, dan baru saja keluar dari gerbang sekolah SMA Bina Jaya.

Cinta Dalam Diam(CDD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang