5. Missing and story

23 3 0
                                    

Saya? Tujuan dan maksud saya? Saya tidak tau pasti akan dua hal itu, tapi yang saya yakini saat ini adalah kamu yang ku semogakan menjadi takdirku saat ini dan saat nanti ~Galaksi

+++
Author pov

Bel sekolah pun sudah terdengar. Dan mengembalikan mereka semua kepada singgasana yang sebenarnya.

"Fat, kita pulang bareng lagi kan?" tanya temannya bersamaan. Siapa lagi kalau bukan bibah dan ranu. Karena memang mereka bertiga selalu bersama. Kadang bibah dan ranu yang nebeng sama fatma. Kadang fatma yang nebeng. Dan selalu bertiga.

"Nggak dulu ya" jawabnya. Dan membuat kedua temannya itu langsung mengerucutkan bibirnya.

"Yah kenapa?" bersamaan lagi.

"Lo tuh kenapa sih ikut-ikut gue mulu" ranu memulai membuka perdebatan yang akan terjadi.

"Gue? Lu kali, nyamain kalimat gue" dibalaslah sama bibah.

"Udah deh, kan mulai, kalian itu nggak bisa ya sekali aja damai, udah kayak anak kembar lagi, hmmpp" sambil menahan tawanya.

"Ih, kamu fat, aku? Disamain sama si beo ini? Jauh lah fat, yaudah deh nggak papa," ledek bibah.

"Eh tokek, asal banget lo kalo ngomong, saring dulu ngapa" susul ranu tak mau kalah.

"Dasar cicak, ngapa tokek lo bawa-bawa" bibahpun menyautinya lagi.

"Kan mulai lagi, udah" dan pelerai berbicara.

"Iya iya fat" bersamaan lagi. Tapi kali ini mereka hanya saling pandang saja tanpa ada kata yang keluar dari mulutnya.

"Lha terus kamu pulang sama siapa fat?" tanya ranu. Memang mereka itu aneh, jika bibah dan ranu memilih berbicara dengan logat lo-gue, tapi sekarang kalau berhadapan dengan fatma udah pakek aku-kamu. Aneh.

"Katanya sih abang mau jemput aku"

"Beneran? Sekolah udah sepi lo, berani kita tinggal?"

"Kita? lo aja kali gue kagak" sela ranu.

"Lo tuh ngapa sih sama gue ran? Heran gue, setiap gue ngomong selalu lo sela"

"Bodo, Wlek" sambil menjulurkan lidahnya.

"Iya bener, nggak papa kalian dulu aja"

"Yaudah, kita pulang dulu ya, dada, hati-hati di ja lan" ucap mereka bersamaan lagi. Dan sedikit di putus-putus dikata bagian belakang. Dan ternyata yang mau diucapkan sama persis. Kembar? Pemikiran sih kayaknya kembar.

Dan temannya yang ditinggal hanya mampu terkekeh pelan sambil menutupi mulutnya dengan tangan.

"Lo penjiplak banget sih bib" menoyor pelan kepala bibah.

"Kok gue? Lo kali, ngikutin gue mulu, imitate" balik menoyor. Dan jadilah mereka toyor-toyoran sampai jilbab mereka tak berbentuk lagi. Tapi tetap saja mereka hanya bercanda.

+++

Sepi? Iya itulah yang menggambarkan leadaan sekolah saat ini. Namun, siapa sangka ternyata masih ada anak yang melihat interaksi mereka saat itu. Dan tersenyum manis. Meskipun dia sendiri.

Galaxy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang