7. Isyarat

18 4 0
                                    

Jadi, semua yang coba ku perbuat, dan coba ku perubah itu semua hanyalah kebodohan?~Galaksi

+++

Author pov

Hari ke tujuh, dia hadir dengan memakai topeng dengan berbagai macam bentuk. Mulai dari bentuk panda di hari pertama dan bentuk binatang lain yang lucu di hari berikutnya.

Dan tentang masalah surat tujuh hari yang lalu pun dia masih belum mengetahui siapa pengirimnya. Dengan kalimat yang bisa di katakan permohonan maaf. Tapi, jika Abimanyu, sangatlah mustahil. Bagaimana mungkin, dua orang datang di waktu yang bersamaan di tempat yang berbeda? Tapi, bisa jadi sebelum kekantin dia mampir dahulukan? Entahlah.

"Haii" mulailah ulahnya lagi. Di dongakkan nya sedikit kepalanya. Dan terlihatnya sosok cowok dengan topeng kucing berwarna putih yang sangat lucu dan imut.

Gadis itu pun merekahkan senyumannya seperti bunga mawar sedang mekar. Karena, kucing adalah binatang yang sangat dia sayangi. Deretan gigi putihnya pun tampak berseri. Matanya ikut bersinar. Sampai...

"Kamu suka kucing?" tersadarlah dia.

"Astaghfirullahal'adzim" ditundukannya lagi kepalanya. "Iya" disinilah mereka sekarang yang cewek duduk di bangku taman, yang dikarenakan kedua sahabatnya sedang mengurusi kegiatan dari yang akan diadakan sekolahnya untuk perpisahan kelas 12. Memang sekolah itu selalu mendiskusikan semua acara dengan sangat matang. Kedua temannya itu pengurus osis, hanya Fatma yang sedikit malas jika disuruh mengurusi hal seperti itu.

"Jika begitu, bolehkah saya menjadi kucingmu?" apa ini bisa dibilang pernyataan suka?

"Maksudnya" dan dari topeng itu mereka sedikit lebih banyak interaksi, meskipun yang satu hanyalah menundukkan kepalanya. Namun tetap menjawab semua pertanyaan yang orang itu lontarkan.

"Jika kamu sangat sayang dengan kucing, bolehkah saya menjadi kucing itu? Apakah kurang jelas?" sopan, sangat sopan, tapi haruskah dengan begini?

"Tidak" sangat tegas dan jelas.

"Bolehkah saya duduk?" tanya lagi.

"Silahkan" jarak yang cukup banyak. Mereka duduk saling berlawanan, yang satu ada diseberang kanan dan yang satu ada diseberang kiri.

"Tidak semua rasa bisa di ungkapkan melalui perbuatan dan perkataan, terkadang, dengan cara yang istimewa, bisa menjadikannya terlihat istimewa pula, saya permisi" setelah mengucapkan kalimat itu dia pun bangkit dari tempat duduknya dan kembali ke kelas.

Dan disisi lain, cowok itu masih mencerna apa maksud dari ucapan gadis itu tadi.

+++

"

Asslamu'alaikum" ucap salam berbarengan. Kedua temannya baru kembali dari rapat osis.

"Fiuhhh, buset dah tu kakak kelas, rempong banget maunya acara, mau gini lah, gitulah, neko neko" gerutu ranu setelah menaruh kepalanya di lipatan kedua tanganya.

"Tau tuh, mau pisah aja, rempong kayak emak-emak pasar, dah gitu kan masih lama juga, kenapa harus didebatinnya sekarang?" tambah bibah.

"Sedikit berubah kamu bib, biasanya kamu enjoy-enjoy aja, pas ginian, kenapa ini ngeluh?"

Galaxy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang