Malfoy manor

2K 98 21
                                    

Usai mengantar Hermione, Draco pulang ke rumahnya. Ia rindu berat dengan ibunya dan juga ayahnya.

Pintu berderit terbuka, Malfoy begitu gelap dan sunyi, seperti rumah terbengkalai. Draco berjalan masuk semakin ke dalam sampai dia memasuki sebuah ruangan.

Di ruangan itu banyak sekali foto - foto temurun keluarga Malfoy, bahkan juga ada fotonya dan kedua orang tuanya disana.

Draco mengedarkan pandang dan melihat seorang wanita paruh baya memakai gaun panjang hitam yang terlihat anggun.

"Mum.." Draco berjalan mendekat dan memeluk Narcissa. Narcissa juga balas memeluk dan menciumnya.

"Dimana Dad?" Draco bertanya.

"Dia sedang ke kementrian, sebentar lagi akan kembali" Narcissa tersenyum dan mengajak Draco duduk berhadapan di sebuah kursi yang berwarna emas.

Mata Narcissa begitu sendu, tapi dia masih bugar sama seperti saat muda dulu. "Pertunangan..."

"Pertunangannya batal" Draco buru - buru memotong ucapan Narcissa.

Narcissa hanya mengangguk sekilas dan kembali bertanya, "Draco, kau tidak bisa terus sendiri, Dear. Mum dan Dad tidak bisa selalu bersama mu. Harus ada orang yang menemanimu dan mengurusmu" Narcissa berucap panjang lebar.

"Hm. Mungkin aku sudah menemukan siapa orangnya" Narcissa menaikkan satu alisnya penasaran, "siapa?" Tanyanya.

Draco mencoba menstabilkan detak jantungnya yang tidak menentu, ia menghembuskan nafas pelan dan berkata, "Hermione".

Narcissa diam begitu lama, alisnya mengernyit, "Miss. Granger?" Draco mengangguk.

Narcissa tersenyum tipis dan berkata, "dia adalah wanita yang baik, kau harus berbicara kepada ayahmu dulu, kalau begitu" Narcissa mungkin senang dengan Hermione.

"Draco?" Draco menoleh dan melihat ayahnya, Lucius malfoy menatapnya, Draco berjalan dan memeluk ayahnya itu.

Narcissa menyusul mereka dan memeluk mereka, mereka memang keluarga kecil yang bahagia.

***

"Ini adalah hidupmu, aku tidak keberatan jika itu pilihanmu" Demi Salazar!! Draco sangat gembira mendengar hubungannya dengan Hermione diterima oleh ayahnya.

Narcissa sudah menceritakan semuanya, Lucius sempat berpikir sebentar dan akhirnya menyatakan bahwa ia tidak keberatan.

"Jadi, kapan kalian menikah?" Ucapan Narcissa membuat Draco terkejut, kenapa ibunya selalu ingin cepat - cepat jika menyelesaikan sesuatu?

"Mum, kami kan baru---"

"Tapi aku tidak sabar ingin mempunyai cucu" Ucap Narcissa yang diikuti seringaian Lucius. Draco mendengus dan bilang bahwa dia akan memikirkannya nanti.

Haruskah secepat ini? Draco bahkan belum siap, yah, mungkin dia harus melakukannya. Dia akan meminda saran pada temannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang