Keempat remaja itu kini sedang sarapan dengat suntuk, suasana yang sepi di Burrow membuat mereka bosan. Hermione dan Draco duduk bersebelahan.
Draco terus saja menyenggol kaki Hermione membuat gadis itu tersentak. Hermione memberi tatapan tajam yang diacuhkan Draco.
Tanpa disadari, Ginny tersenyum melihat mereka berdua, dan sebuah ide jahil muncul di benaknya.
"Um, kapan kalian menikah?" Pertanyaan ngawur Ginny sukses membuat semua orang yang ada di meja makan tersedak.
"Apa maksudmu?" Ron mengernyit.
"Oh!, apakah kau tidak tau? Hermione dan Dra-- mpphhh" Hermione menutup mulut Ginny dengan tangannya.
Harry dan Ron yang penasaran langsung mebantu Ginny membebaskan diri dari bekapan tangan Hermione.
Ginny senyum kemenangan mendapati kekasihnya dan kakaknya berada di pihaknya. Membuat Hermione jengkel.
"Oya! Tadi apa yang mau kau katakan?" Ucapan Ron membuat Hermione menatap tajam Ginny, sedangkan yang ditatap hanya cekikikan tidak jelas.
"Begini ceritanya...".
Flashback on
Ginny terbangun dan menyadari Hermione tidak ada, ia melihat pintu yang terbuka. Pasti Hermione kedapur, pikirnya.
Ginny bermaksud menyusul dan turun dengan langkah sangat pelan, namun sesuatu yang dilihatnya membuatnya terkejut bukan main.
Pemadangan yang romantis. Ginny melihat Hermione dan Draco saling berciuman! Bahkan mereka berciuman sangat lama.
Ginny tersenyum kecil, dan ia berbalik ke kamarnya.
Flashback off
Muka Hermione sudah semerah tomat mendengarkan cerita Ginny, begitu bodohnya dia tidak sadar bahwa Ginny mengintip.
Ekspresi Ron dan Harry tidak jauh beda, mata mereka sudah mirip Hedwig sekarang.
"Ba-bagaimana mungkin" Ron terbata.
"Mione, benarkah?" Harry bertanya.
Hermione menunduk malu, tapi sebuah rangkulan mengejutkannya. Draco merangkulnya dan tersenyum lebar. "Ya, dia gadisku sekarang" Ucap Draco membuat semua orang disana terdiam.
***
Sekarang mereka: Harry, Ron, Ginny, Draco, Hermione tengah berada di salah satu pusat perbelanjaan di kota Muggle. Hal ini terjadi karna Ginny yang meminta merayakan hari jadi Hermione dan Draco.
Ginny, Harry, Draco, dan Pansy selalu bergandeng tangan menebar kemesraan terhadap Muggle yang melihat mereka.
Ron? Dia jalan paling belakang sambil terus menggerutu.
Hermione mengajak mereka ke toko buku yang sangat besar, kebiasaanya tidak bisa hilang jika sudah bertemu dengan buku. Draco hanya memandang datar sekeliling sambil sesekali melihat Hermione yang sedang memilih buku.
Harry dan Ginny tampak antusias melihat buku.
"Ouch" Ron bertabrakan dengan seseorang, buku orang itu terjatuh dan dia sekarang berjongkok untuk mengambilnya.
Semua perhatian beralih kepadanya termasuk Harry dan lainnya. Sepertinya orang itu perempuan terlihat dari rambut pirang panjangnya.
"Sorry" Gumam perempuan itu sambil menatap Rom yang justru bengong. Gadis itu memiliki mata biru cerah, wajahnya yang cantik bahkan lebih cantik dari kakak ipar Ron, Fleur.
"No prob" Kini Ron yang salah tingkah, gadis itu hanya tersenyum, dan tatapan matanya jatuh kepada Harry.
" Harry potter?" Tanya perempuan itu, matanya tertuju pada bekas luka Harry.
"Eh?" Harry terkejut mengetahui bahwa perempuan itu mengenalnya.
"Hogwarts? Eh?" Perempuan itu kembali bertanya antusias.
"Jadi kau penyihir?!" Hermione memekik tertahan mengetahui ada penyihir lain disini.
"Aku dari Beauxbatons" Perempuan itu masih tersenyum dan dibalas Hermione dengan ber oh ria.
"Siapa namamu?" Hermione sepertinya sangat suka dengan perempuan didepannya sampai - sampai mengajaknya berkenalan.
"Phynash malvour" Jawab perempuan itu masih dengan senyumannya yang menawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramione
FanfictionAbaikan cerita Dramione receh ini ✌ Penulis amatir & typo tersebar luas • Mrs. Riddle