#5

1.9K 68 3
                                    

Author pov

Mentari pagi mengawali semua aktivitas, Setelah1 Bulan libur semester.
Yaa saat libur semester aku selalu berkunjung ke rumah nenek yang ada di Bandung,Dan hari ini awal masuk sekeloah setelah libur semeste 2. Rasanya sudah tak sabar ingin cepat-kesekola, karena hari ini hari pertama aku kelas xI. Ternyata begitu banyak hal yang sudah aku lewatkan, sampai-sampai tak menyadari.

Aku menuruni anak tangga dan menghampiri abi, umi, kak Afif dan kak arfa di meja makan.

Seperti biasa aku selalu mencium pipi abi dan tersenyum, tapi kali ini bukan cuma abi melainkan semunya yang berkumpul di meja makan. " kelihatannya hari ini syafa seneng banget??" ucap kak arfa yang sedikit mengernyitkan dahinya dan menatap heran kepadaku, kenapa aku begitu senang hari ini. Aku hanya terkekeh dan malu" hehe. Iya nih aku seneng banget soalnya inikan hari pertama masuk setelah libur panjang" ucapku yang sedikit menggaruk kepalaku yang tak gatal .

Mereka yang melihatku hanya senyum dengan kelakukanku. " kak antarin aku sekarang yaa kak, aku udah kangeng banget sama asma" ucapku yang memohon kepada kak Afif. " kamu nggak sarapan dulu ?" ucap kak Afif . " enggak aku bawa bekal aja deh, Ayuk kak kita berangkat" ucapku yang sedikit menarik tangan kak Afif.

Sedangkan umi yang melihatku hanya tersenyum dan memberiku bekal makanan, kak arfa yang masih menyantap roti, cepat-cepat menghabiskannya. " yaudah ayoo" ucap kak Afif yang membelai halus ke kepalaku. Kami bertiga pun pamit pada abi dan umi untuk berangkat menuntut ilmu.

Sesampainya di sekolah, aku duduk di kursi panjang Taman depan kelas. Tanpa ku sadari ada sepasang mata yang menatapku dengan senyumannya yang manis.

Aku yang merasa bosan menunggu asma tak kunjung datang,  padahal  di perjalanan aku sudah menghubunginya untuk cepat datang.
 
  Akhirnya kuputuskan membaca novel.  Lembar perlembar kertas selesai kubaca,Tanpa sadar ada seseorang yang duduk di sampingku tepatnya di ujung kursi " ehemmmp,  serius amat faa!  Baca apa sih? " ucap seseorang yang berdehem kepadaku dan melihatku sekilas lalu mengalihkan pandangannya lurus kedepan.  Aku yang merasa terganggu kepada seseorang itu kuhentikan untuk membaca novel dan melihat siapa dia??.  " eh..  Kak h.. Haidar,  i.. Ini aku lagi baca novel kak,  kakak ngapain disini??  " ucapku yang terkejut atas kehadirannya,  seketika jatungku rasanya mau copit gimana nggak.  Orang yang selalu namanya ku sebutkan dalam doaku sekarang ada di sampingku.  " ohh.  Kakak pengen duduk disini lah syafa emang enggak boleh?? " ucap kak haidar,  " ehh enggak papa kok kak." ucapku . Aku menundukan kepalaku karna aku takut kalau kak haidar melihat pipiku saat ini sedang memerah.  Saat ini aku tak bisa mengucapkan apa-apa lagi. 

   Aku bingun aku berusaha untuk menghilangkan perasaan ini.  Tapi rasa itu semakin lama semakin tumbuh saja. " ah apa ini aku menyukainya yang belum halal bagiku" gumamku dalam hati. 

Tak ada percakapan lagi hanya keheningan yang ada di antara kami berdua,dan Kecanggungan di antara kami berdua pecah ketika asma memanggilku " afa, afa... " teriaknya yang masih mengatur nafas ketika berlari kearahku. 

" huh maaf yaa afa membuatmu menungguku" ucap asma dengan raut muka yang masih merasa bersalah.
" iya,  tak apa asma.  Yaudah yuk kita ke kelas" ucapku dengan nada santai

Aku beranjak dari tempat itu,  dan pamit pada kak haidar. Kak haidar hanya tersenyum dan mengangguk menandakan iya. 

****

Bel istirahatpun berbunyi.  Aku dan asma beranjak keluar kelas menuju kantin.  " asma cepetan donk aku dah lapar nih" pintaku pada asma,  aku mengambil bekal yang disiapkan umi saat di rumah tadi.  Yaa umi membawakan 2 bukal yang satu untukku dan yang satunya lagi untuk asma.  " asma ini buat kamu, umi siapkan untuk kita berdua" ucapku pada asma sambil menjulurkan tanganku memberi bekal kepada asma .

"Wah,  syukron yaa afa.  Umimu baik banget" ucap asma terkejut sambil kegirangan saat di berikan bekal makanan. 

Waktu pulang pung tiba.  Yaa seperti biasa aku menuju halte , tapi tidak bersama asma. Karna asma harus pergi menjenguk tantenaya di rumah sakit,  aku kira aku harus menunggu lama seperti biasanya tapi tidak di depan halte ada mobil kak Afif.  Aku mempercepat langkahku lalu masuk kedalam mobil.  " assalamualaikum kakakku yang ganteng". Ucapku sambil mencubit pipi kak Afif. " waalaikumsalam adik sholehah kakak" ucap kak Afif yang membalas mencubit pipiku. " kak kita ke toko buku dulu yaa, ada beberapa buku yang harus ku cari" pintaku pada kak Afif.  " iyaiya,  adikku apasih yang nggak buat kamu,  kakak pasti anterin kamu" ucap kak Afif sambil membelai lembut kepalaku. 

Mobil yang kami kendaraipun sampai di tempat parkir,  aku dan kak Afif turun bersamaan dari mobil dan masuk kedalam toko buku.  Kami berduapun menuju lantai atas, aku memilih-milih buku sekolah sedang kak Afif melihat-lihat novel.
  
Setelah kudapatkan buku yang ku cari ku hampiri kak Afif yang sedang membaca sinopsis novel yang ada di tangannya.  Akupun juga memilih milih novel di rak sebelah, yaa aku menfapatkan novel yang kucari ku ulurkan tanganku ke atas untuk mengambilnya tapi tak ku raih juga. Tiba-tiba ada seseorang yang berjalan kearahku dan membantuku mengambil novel yang kuraih.                    " kenapa nggak minta bantuan aja sih!  Kalau nggak bisa meraihnya,  kan bahaya kalau buku yang lainnya malah nimpuk kepala kamu" ucap seseorang yang kuhafal betul siapa dia yaa kak haidar. " k.. Kak haidar,  kok bisa disini sih??  " ucapku yang merasa gugup karna posisi kami berdua saat ini begitu dekat.  " ya bisa lah afa,  ini kan toko buku yaa kakak cari buku lah,  oh yaa ini novelnya " ucap kak haidar yang mengulurkan tangannya memberi novel itu kepadaku. 

Akupun memundurkan langkahku tiga langkah dari kak haidar sepertinya tak nyaman dengan posisi seperti itu " kamu sama siapa kesini?? " ucap kak haidar yang dari raut wajahnya penasaran " eh itu sama... " belum selesai aku bicara pada kak haidar tiba tiba kak Afif memanggilku.  " syafa..  Ayo kita pulang" ucap kak Afif sambil menarik tanganku Buru Buru.  Tanpa basa basi lagi aku pergi dari hadapan kak haidar. Ku lihat wajah kak haidar dari kejauhan tampak penasaran siapa yang sekarang bersamaku.

HAIDAR POV

Aku melihat wanita yang sedang kesusasahan saat meraih buku, dan akupun menghampiri wanita itu . Aku menolongnya meraih buku yang ada di rak atas. Saat aku ingin meraihnya ku tatap wanita itu dan saat itu pula jantungku berdetak dengan kencang.  Bagai mana tidak wanita itu... yaa siapa lagi kalau bukan wanita sholeha yang telah masuk dalam hatiku. 

   Ku netralkan kembali raut wajahku,  dan aku meraih buku yang wanita itu inginkan " kenapa nggak minta bantuan aja sih!  Kalau nggak bisa meraihnya,  kan bahaya kalau buku yang lainnya malah nimpuk kepala kamu" ucapku pada syafa " k.. Kak haidar,  kok bisa disini sih??  " ucap syafa yang merasa gugup karna posisi kami berdua saat ini begitu dekat.  " ya bisa lah afa,  ini kan toko buku yaa kakak cari buku lah,  oh yaa ini novelnya " ucapku sambil mengulurkan tanganku memberi novel itu kepadanya

Syafa memundurkan langkahnya tiga langkah dari posisi kami sebelumnya yang tak nyaman posisi seperti itu " kamu sama siapa kesini?? " ucapku  pada syafa " eh itu sama... " belum selesai syafa bicara pada ku tiba tiba seseorang memanggilnya  " syafa..  Ayo kita pulang" ucap laki-laki itu sambil menarik tangan syafa Buru Buru.  Tanpa basa basi lagi syafa pergi dari hadapan ku. Dari kejauhan aku menatap syafa yang lama kelamaan sosoknya menghilang dari Balik dinding.  " siapa laki-laki yang bersama syafa? " batinku.  Aku merasa hatiku seperti tersayat-sayat oleh sembilan pisau,  dan aku kalah sebelum perang.  apa aku harus menanyainya besok di sekolah, ahh entahlah. " ya rabb ku serahkan semuanya padamu"  batinku.  Aku keluar dari toko buku itu tanpa membeli satupun buku. 

# maaf-maaf baru bisa update lagi soalnya lagi numpuk nih tugas sekolah. 

Kalau bnyak tipo dan gaje maaf yaa

Bdw kalau suka baca cerita aku jangan lupa vote and coment yaa

Takdir Mempertemukan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang