🍁 Allah beri apa yang kita perlu, bukan apa yang kita mau. Maka, ikhlaskan hati untuk menerima. Allah tak izinkan bermakna, Allah tak ridho akan Sesungguhnya Allah tahu apa yang terbaik untuk kita.🍁
----
" afa kamu pulangnya sama aku aja yaa, lagian kak Afif belum jemput kan? " tanya asma, " emmmh iya sih, ya udah aku sms kak Afif dulu yaa? " ucapku sambil sesekali melihat ke arah jalan, siapa tau aja kak Afif udah menuju kesini " ya.. Udah gih cepetan smsnya "ucap asma
Syafa
Assalamualaikum, kakak nggak usah jemput yaa, afa pulangnya sama asma aja.
Send
Kak afif
Waalaikumsalam, iya dek,
Hati-hati yaa bidadarikuSeteleah itu kuletakkan handphone kedalam saku rok ku, aku menatap kearah asma dan asma pun sama menatapku bingung. " jadi gimana ?" tnyanya " emmm maaf asma aku... " aku menggantungkan kata-kataku " yaudah deh" ucapnya cemberut " maaf asma aku nggak bisa nolak" ucapku terkekeh sambil menoel -noel pipimiliknya " afa kamu ihh jahat" gerutu asma
Saat di dalam mobil asma masih tetap cemberut enggak untuk menegurku, melihat wajahnya aku tersenyum jail padanya dan kembali menggodanya " asma awas loo nanti bibirmu sama kayak bebek " godaku " apasih nggak lucu tau" ucapnya " udah dongk ngambeknya, lagian aku kan sekarang pulangnya sama kamu" ucapku melerai permasalah tadi,
Satu detik
Dua detik
Tiga detikNamun tetap saja asma masih ngambek, akhirnya aku kembali berucap
" ya udah dari pada kamu ngambek aku turun disini aja deh"
"Pak turunin aku di depan hal... " ucapku yang terpotong ketika asma berucap
" pak terus aja... " kemudia asma menatapku " mana bisa aku ngmbek sama kamu fa" ucapnya sambil memberi ulasan senyum yang Indah dibibirnya.Di dalam mobil kami banyak bercerita sampai tak sadar bahwa mobil asma sudah berhenti di pekarangan rumahku.
"Non udah sampa" ucap pak sopir, aku melirik ke arah jendela dan menyudahi pembicaraan kami.
"Asma kamu nggak singgah dulu? " tanyaku sebelum turun dari mobil asma. " lain kali aja yaa fa" ucapnya, aku hanya mengangguk sambil tersenyum " ya udah assalamualaikum " salamku waalaikumsalam " jawab asma sambil melambaikan tanganAku melangkah ke arah pintu rumah.
Tok
Tok
Tok"Assalamualaikum umi" ucapku namun tak butuh waktu lama, terdengar kenop pintu terbuka dan memperlihatkan wanita yang melahirkanku " waalaikumsalam bidadari umi" ucapnya, kemudian aku mencium punggung tangan kanan miliknya.
" kamu bersih-bersih dulu gih, habis itu sholat, terus kita makan" ucap umi
"Oke umi, afa ke atas dulu yaa" pamitku-**-
Aku menuju meja makan dan ternyata udah ada umi yang nungguin untuk makan bareng.
Aku menatap makanan yang di atas meja " tumben umi masak banyak?" tanyaku " iya, kak Afif sama kak sekar akan makan bareng kita, terus abi sama kak arfa akan makan di rumah, makanya umi masak banyak" ucap umi, Aku hanya menganguk tanda mengerti.
Tak lama kemudian, terdengar ketukan pintu dari pintu masuk. Akupun berjalan ke arah suara tersebut dan membuka pintu.
" assalamualaikum abi" ucapku, pada sosok laki-laki yang sekarang tepat di depanku, alih-alih ku cium punggung tangan miliknya, kemudian abi menjawab salamku lalu mengusap kepalaku lembut, dan pandanganku sekarang tertuju pada orang-orang yang ada di belakang abi,
"Loh kak Afif, kak sekar, dan kak arfa kok bisa barengan" tanyaku. " iya tadi abi ketemu mereka di depan, dan kak arfa tadi abi jemput" ucap abi, dan aku hanya menjawab dengan anggukan, kami masuk berbarengan kedalam rumah.Setelah selesai makan kami berkumpul bersama di ruang keluarga, sambil berseda gurau. Namu pecah ketika ayah berbicara " oh iya sebantar malam kita kerumah teman abi yaa.. " ucap ayah. "Temen yang mana bii? " tnya umi " ituloh mii gibran ayahnya haidar" jawab ayah mengingatkan umi, " haidar! Emang acara apa bii?" tnya kak arfa " kata om gibran anaknya dapat beasiswa ke qairo, terus buat acara makan-makan gitu"
--------
"Hay readers jangan bosan bosan yaa ikut kelanjutan cerita ini.
Ohyaa aku ingin kalian kasih coment dongk sama cerita ini, yang jujuryaa?
Jelekkah, ngebosenin, atau apalah...Agar itu bisa buat aku nulis cerita dengan baik lagi. 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Mempertemukan Kita
SpiritualAku mencoba untuk bersabar, menanti sebuah doa apakah kelak aku dan dia bisa di persatukan? Kini jarak aku dan dia begitu jauh mungkin itu lebih baik, allah tak ingin aku begitu mengharapkannya, tapi perasaanku semakin membuatku berharap, rindu a...