#14

1.2K 45 9
                                    

Apa yang terjadi hari ini dan kedepannya, itu sudah menjadi skenarionya. Aku tak menyalahkan ke adaan, tapi aku menyalahkan diriku sendiri. Untuk apa membuang buang waktuku, demi hal yang tak berguna. Apa lagi memikirkan dia yg belum hak ku pastinya.

######

"Syafa POV"

Setelah pertemuan aku dan Devan sejak saat itu, sampai saat ini aku berteman baik dengannya. Tapi tetap ada batasan.

Tak terasa detik-detik UNBK, sebentar lagi. Rasanya nggk karuan, apakah hasilnya memuaskan atau tidak. Yang Pasti aku sudah berdoa dan usaha,

Pagi yang Indah, di temani semilir hembusan pagi yang . Taman belakang menjadi tempat terfavorit ku selama SMA, dimna jarang siswa yang berlalu lalang. Pas banget untuk membaca novel

"Wanita yang di rindukan syurga, judul yang Bagus" ucapnya.
Membuatku meralihkan pandangan kearah nya.

"Hai? " ucapnya "Devan.. Kamu ngapain disini?".

"Menghampirimu"jawabnya enteng dengan senyum khasnya

Aku menatapnya sekilas, lalu kembali ke aktivitas ku. Sampai terdengar deruh nafas pasrah devan

"Yah aku di kacangin" memperlihatkan muka cemberutnya.

Lalu aku menutup buku dan berujar "tidak ada kerjaan yang lain! Sampai kamu masih disini? Lebih baik kamu pergi, karna enggak baik di lihat kalau kita berduaan"

"Tapi fa a.. " lantas aku langsung memotong pembicaraannya

"Rasulullah pernah bersabda :Janganlah salah seorang di antara kalian berdua-duaan dengan perempuan kecuali ada mahram yang menyertainya." (HR. Bukhari no. 5233 dari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma)" ucapku tegas kemudian berlalu dari hadapannya untuk segera masuk kedalam kelas.

"Fa aku minta maaf"

"Kita berteman tapi harus ada batasan devan,aku tak ingin ada fitnah antara aku dan dirimu, yaa sudah aku deluan assalamu'alaykum"

"Dia memang berbeda,tak salah dari pertama bertemu aku langsung jatuh hati padanya " batin devan dengan senyum yang mengembang di wajah tampannga

------

"Assalamu'alaykum Aisyah, asma" ucapku pada kedua sahabat ku yang masih asyik berbincang.

"Lagi bicarain apa sih? Kok serius amat? Hhmm"

" ini loh faa hari senin kan udah UNBK, waktu belajar tinggal hati ini, dan besok. Mana soalnya susah -susah lagi " ucap asma
"iya faa, kamu ada solusi nggak? Biar belajar kita mudah? "Ucap Aisyah
"Gimana entar sore kalian kerumah aku, kita belajar bareng? "Saranku

"Boleh juga"ucap mereka barengan
Ucapan kami berakhir ketika ibu margaret guru fisika masuk dan memberikan pelajaran.

Setelah beberapa jam kami belajar dan ibu margaret memberikan tugas yang telah di berikannya tadi. Berakhirlah pelajaran jam pertama

"Syafa tolong kumpulin buku teman-teman kamu, kemudian bawa keruangan ibu" ucapnya, kemudian keluar dari kelas

Aku mengangguk "iya ibu"

Segera aku mengumpulkan buku-buku dam membawa keruangan ibu margaret, saat melewati koridor aku tengah asik memandang lapangan basket, terdapat siswa yang tengah bermain basket dan itu membuat aku teringat kepada seseorang. Sampai aku tak sadar menabrak seseorang.

"Aduh, maaf -maafkan saya" aku menunduk tak berani mengangkat kepalaku

"Iya tak apa -apa dik, aku juga salah terlalu terburu-buru, sampai tak memperhatikan orang". Ucapnya
kemudian berlalu dari hadapanku.
Aku menghela nafas lega

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir Mempertemukan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang