Author pov
Aku berjalan ke arah balkon kamarku menghirup udara pagi yang masih bersih dari polusi. Matahari yang tadinya tampak malu-malu mengeluarkan sinarnya, kini sudah menghangatkan bumi.
Ku ambil hanphone di atas naskah, ku cari nama asma di kontakku laluku telfon dan alhamdulillah di angkat " assalamualaikum asma kita jalan yuk, refresing dikit laah. Bosen nih di rumah " ucapku. " waalaikumsalam, kebiasaan deh belum ku jawab salam main ngomong aja. " ucap asma yang terdengar dari suara hanphone sedikit sebel padaku " iyaiyadeh maaf, jadi gimna? " ucapku tengah memohon pada asma " hmmm iyadeh ayuk, aku jemput jam 8, okey " ucap asma .
Aku bersiap-siap untuk berangkat tiba-tiba terdengar..
"Tok, tok, tok"
"Masuk" ucapku. Dan yang ternyata yang mengetuk pintu kamarku yaitu kak arfa. " eh kak arfa! Ada apa kak?? " tanyaku pada kak arfa yang terlihat di tangannya ada amplop berwarna pink. " kmu mau kemana fa??" ucap kak arfa yang belum menjawab pertanyaanku dengan menatap bingun kearahku. " aku mau jalan kak sama asma. Bdw kakak ada perlu apa sama aku." ucapku yang melihat ke arah amplop pingk di tangan kak arfa " ohh ini fa.. Tadi kakak temuin di depan pintu rumah kita, dan di amplop itu bertuliskan namamu" ucap kak arfa sambil memberikan amplop pingk itu padaku.
Aku menatap heran amplop itu,Dan ketika ingin kubuka amplop itu. Kuurungkan niatku ingin membukanya ketika terdengar bunyi klakson mobil asma.
Aku bergegas menuju kearah mobil milik asma dan masuk kedalam mobil. Di perjalan aku tak ada membuka percakapan karna fikiranku hanya tertuju pada amplop pingk itu. Asma yang menyadari aku tak seperti biasanya menengok kearahku dan memanggil-manggil namaku mencoba untuk membuyarkan lamunanku " hei afa, kamu kenapa sih?kok dari tadi hanya diam aja" ucapnya sesekali melihat kearahku, yang masih melamun. Asma yang tak mendapatkan respon dariku atas pertanyaannya melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku.
Tetap saja. Aku masih melamun, sampai ketika aku tersadar dari lamunanku ketika asma ngerem mendadak
"Auuu, asma pelan-pelan dong. Kenapa harus rem mendadak sih! sakit tau kepalaku kejedot ini.. " timpaku pada asma sambil menunjuk kearah benda yang mengenaiku. " ehh maaf, habisnya kamu dari tadi di ajak ngomong malah diam aja" omel asma padaku yang kesal karna sepanjang jalan aku malah menghiraukannya.
Aku yang merasa bersalah pun hanya bisa diam, Dan asma kembali menjalankan mobilnya.
Akhirnya kami sampai di cafe green tempat yang paling nyaman bagiku. Begitu banyak tumbuhan yang Indah, dan asma menatapku lekat kemudian asma bertanya padaku " fa.. Kamu kenapa sih?? Dari tadi ngelamun mulu, ada masalah??" ucap asma, " enggak ada sih, hanya saja ini... " ucapku sambil meletakkan amplop pingk di atas meja. " surat!! Surat apa ini faa??" ucap asma yang terlihat dari ekspresi wajahnya yaa sedikit terkejutlah, "aku tak tau asma, aku belum membukanya" ucapku sambil menggelengkan kepala.
"Ya sudah, tunggu apa lagi! Ayoo buka" ucap asma
Ku ambil kertas yang ada di dalam amplop itu, aku sedikit terkejut dengan tulisan yang ada di atas kertas putih itu, dengan sigap ku netralkan kembali raut wajahku.
" ingin rasanya aku berada di dekatmu, mendekatimu dengan cara yang halal, mencintaimu dengan cara yang halal dan aku mencintaimu yaa karna allah, dan aku ingin engkaulah kelak pendampingku tapi semuanya kuserahkan kepada allah, dan untuk sekarang aku hanya bisa mencintaimu dalam diam"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Mempertemukan Kita
SpiritualAku mencoba untuk bersabar, menanti sebuah doa apakah kelak aku dan dia bisa di persatukan? Kini jarak aku dan dia begitu jauh mungkin itu lebih baik, allah tak ingin aku begitu mengharapkannya, tapi perasaanku semakin membuatku berharap, rindu a...