🍃Boleh jadi kau tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. allah mengetahui sedang kamu tidak"
( Q. S al-baqarah 216 )🍃--------------------
Setelah selesai makan kami berkumpul bersama di ruang keluarga, sambil bersenda gurau. Namun pecah ketika ayah berbicara " oh iya sebantar malam kita kerumah teman abi yaa.. " ucap ayah. "Temen yang mana bii? " tnya umi " ituloh mii gibran ayahnya haidar" jawab ayah mengingatkan umi, " haidar! Emang acara apa bii?" tnya kak arfa " kata om gibran anaknya dapat beasiswa ke qairo, terus buat acara makan-makan gitu,Nah, keluarga kita di undang " ucap ayah ,dan aku hanya bengong memikirkan. Kata-kata yang keluar dari mulut ayah.
Dan setelah lama berbincang-bincang aku pamit kepada mereke untuk ke kamar. Ku rabahkan badanku di atas ranjang rasanya pikiranku melayang-layang entah apa yang membuatku menggangguku, tapi satu gal yang pasti "wajahnya". Sampai aku tak sadar aku ketiduran.
Tok
Tok
Tok"Syafa, syafa" ucap seseorang di balik pintu kamarku, namun tak ada jawaban dariku. Kemudian dia masuk kedalam kamarku duduk di atas ranjangku dan membelai lembut kepalaku yang masih terbungkus dengan kerudung. " syafa sayang " ucapnya, aku yang merasa sadar akan sentuhan di kepalaku terbangun dan aku melihat kak sekar ada di kamarku " emmm kak sekar" ucapku sambil mengucek -ucek mata " mandi gih, habis itu turun kebawah siap -siap sholat magrib" ucap kak sekar sebelum pergi dari kamarku.
Setelah bersih-bersih aku turun dari tangga dan menuju musolah , yaa di rumah ini emang ada musolah. Ku lihat mereka sudah siapa untuk melaksanakan sholat magrib, aku mulai memakai mukenah kemudian menunaikan kewajubanku
"Assalamualaikum warahmatullah" ucap ayah yang mengimami kami menandakan berakhirnya sholat.
"Assalamualaikum warahmatullah" ucap makmum
Setelah itu aku beranjak kekamar untuk berganti pakaian, karna abi, umi, dan lainnya udah nunggu.
Kugunakan pakaian berwarna pink, lengkap dengan kerudung berwarna senada. Tetap elegan dan syar'i.
"Maa syaa allah , cantik banget sih adik kakak ini " goda kak Afif dan kak sekar hanya terkekeh mendengarnya. " ihh apaan sih kakak ini" jawabku kemudian masuk kedalam mobil milik kak Afif " kata kakakmu bener loh fa" timpa kak sekar. Kemudian menatapku dengan senyumannya tang meneduhkan.
Hnya butuh waktu 20 menit untuk menempuh perjalanan ke rumah kak haidar , dan mobil kami sudah terpakir rapi di halaman rumah kak haidar. Rumah kak haidar cukup besar bercat putih "elegan" batinku. " ayoo dek. Jangan bengong aja" ucap kak arfa yang tiba-tiba sudah ada di sampingku. Dan aku hnya cengengesan saja.
Aku mengikuti langkah kak Afif memasuki rumah mili kak haidar, nampak banyak tamu yang sedang berbincang-bincang. Yaa bagaimana tidak perusahaan milik ayah kak haidar termasuk perusahan properti yang terkenal dan maju.
"Assalamualaikum hasan" ucap gibran(ayah kak haidar) " waalaikumsalam" ucap abi " ayo silahkan duduk" ucapnya mempersilahkan kami untuk duduk sambil menikmati jamuan yang dihidangkan. " yaa terimakasih gibran" ucap abi " iya, aku tinggal dulu yaa, aku harus menyapa tamu undangan yang lainnya dulu, tak apa kan" ucap gibran " yaa tentu tak apa" ucap abi. Aku sangat mencicipi cake tiba-tiba kak Afif berbisik padaku " dek itu haidar dia lagi bicara sama siapa ya?? " tnya kak Afif, kemudian aku mengikuti arah mata kak Afif yang melihat kak haidar sedang berbicara dengan seorang wanita sambil sesekali tertawa ke arah wanita itu, " hei dek kaka tnya kok nggak di jawab" ucap kak Afif , "aku nggak tau kak" ucapku kemudian beranjak untuk pergi " kamu kemana dek? " ucap kak Afif mencegahku
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Mempertemukan Kita
EspiritualAku mencoba untuk bersabar, menanti sebuah doa apakah kelak aku dan dia bisa di persatukan? Kini jarak aku dan dia begitu jauh mungkin itu lebih baik, allah tak ingin aku begitu mengharapkannya, tapi perasaanku semakin membuatku berharap, rindu a...