Love Yourself // Jeon Jungkook

9 2 0
                                    

Warning ⚠
Alur terlalu cepat, gaje, dan teman"nya yg lain.

Tetesan embun membasahi rerumputan disepanjang jalan yang kulalui. Cicit burung berkicauan mendominsi suara dipagi hari. Kumpulan awan berarak mengikuti angin yang membawanya pergi. Begitu ringan, begitu bebas. Awal yang sempurna untuk memulai sebuah hari.

Setidaknya bukan untukku.

Setiap hari selalu sama. Mempunyai seorang ayah pecandu alkohol yang setiap hari kerjanya hanya mabuk-mabukan dan bermain judi dengan hutang-hutang yang menumpuk dan ibu yang entah dimana.

Rumah berantakan dengan bau alkohol dan rokok di setiap sudut ruangan. Setiap hari ia pasti berjudi dengan teman-temannya. Dan selalu berakhir dengan tertidur di ruang tamu.

Rumah yang seharusnya menjadi tempat paling nyaman, berubah menjadi neraka.

Kadang aku berpikir, untuk apa aku dilahirkan. Untuk apa aku dilahirkan jika tujuannya hanya untuk menderita seperti ini. Untuk apa aku dilahirkan jika semuanya hanya akan berakhir dengan kematian.

.

Jalan setapak yang setiap hari kulewati selalu membawaku ke tempat yang sama. Sebuah neraka lain bernama sekolah. Cibiran dan ejekan yang setiap saat selalu dilontarkan padaku sudah bukan lagi menjadi masalah. Aku sudah terlalu lelah untuk sekedar menanggapinya. Aku hanya ingin lepas dari semua ini. Terlepas dari ayahku, terlepas dari masa laluku dan terlepas dari kehidupanku yang sangat kubenci.

Saat anak-anak lain bermain dengan teman sebayanya. Pergi karaoke atau ke mall, aku lebih memilih menyendiri. Anti sosial, mungkin kata itu sangat pas untuk menggambarkan diriku.

Sore itu aku melihat sesuatu yang berbeda dari biasanya. Seorang lelaki duduk di kursi roda. Memegang bunga sambil menatap langit dan, tersenyum. Bagaimana ia bisa tersenyum dengan keadaannya yang seperti itu.

Aku berjalan melewatinya. Dan senyum itu, masih setia menghiasi wajahnya.

.

Tidak perlu waktu lama untuk berita tersebar ke seluruh kota. Orang pindahan dari Seoul yang menggunakan kursi roda karena kecelakaan yang dialaminya. Hidup memang tidak adil bukan?

Sore itu, aku kembali melihatnya. Ditempat yang sama seperti kemarin. Lagi, aku berjalan melewatinya dalam diam. Sampai sebuah suara menghentikan langkahku.

"Permisi nona."

". . ."

"Ah maaf tiba-tiba memanggilmu. Apa ada mini market di sekitar sini?"

". . ."

". . ."

"Dari jalan ini lurus saja lalu belok kiri. Sekitar 100 meter kau akan menemukannya."

"Terima ka-"

Belum sempat ia menyelesaikan kata-katanya aku langsung melesat pergi.

.

Menjadi penjaga mini market bukanlah pekerjaan yang menghasilkan uang banyak. Tapi setidaknya ini cukup untuk kebutuhanku sehari-hari. Lagipula dengan begini aku tidak perlu berlama-lama berada di rumah itu.

'Clinck'

Pintu mini market terbuka. Aku terlalu sibuk dan tidak tertarik sama sekali untuk melihat siapa pelanggan yang masuk. Tak lama setelah itu, aku melihatnya tepat di depanku.

7 buah lollipop dan sekotak susu.

"Oh. Bukankah kau yang menunjukkan jalan padaku kemarin? Aku belum sempat berterima kasih."

ONESHOT Fanfictions [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang