chapter 9

4.9K 340 5
                                    

Terdengar dari luar tenda suara langkah kaki yang menuju ke arahku.

" eh,  kalian di sini? " tanya seseorang yang tak lain adalah ara.  Aku memandangnya heran, padahal saat dia memberiku kalung itu wajahnya sangat datar dan sikapnya sangat dingin, tapi sekarang?

"Kok pada diam? " sheina mulai bersuara.

"Eh, dira makasih banget yah buat kalungnya,  aku suka" ujar sheina dengan senyum bahagia dan menujuk kalung yang berada di lehernya.

"Apa? Aku tak pernah memberikan kalung seperti itu padamu" ucap dira heran

"Ah,  kau tak perlu malu" sheina terkekeh memdengar ucapan dira.

"Beneran aku dari tadi di tenda" dira mencoba meyakinkan sheina yang sekarang menatapnya bingung.

"Oh yha,  lily makasih juga buat kalungnya, tapi bentuknya kok sama sih kaya sheina couple dong kita berdua" ara menunjuk kalungnya dan memandang sheina

Aku bingung bagaimana bisa seperti ini?,  bukankah ara yang memberiku kalung bulan sabit ini?

"Tunggu bagaimana mungkin, aku tadi bertemu denganmu di pinggir sungai dan kau yang memberiku kalung ini "aku menunjuk kalung yang berada di leherku.

"Hahahahaaa...  Hei kau jangan menakutiku,  kau pikir aku akan percaya dengan omonganmu itu?  Kalau bukan kau siapa lagi lily?  Tak ada yang dengan wajah blasteranmu itu? " ara tertawa sambil memukul punggungku.


Aku menatapnya serius, arapun menghentikan tawanya dan memandangku bingung.

"Tunggu aku mulai heran dengan ini" dira mulai bersuara saat semua saling melempar pandang bingung.

Pandangan kamipun tertuju pada dira yang kini memandang satu per satu kami semua.


Aku mulai berpikir dan mendeskripsikan apa yang sebenarnya terjadi.

Aku di beri kalung oleh ara dan dia bilang kalau akulah yang memberi kalung berbentuk daun itu tetapi nyatanya aku tak pernah memberi apa-apa padanya.

Dira juga bilang kalau dia di beri kalung olehku, tapi aku juga tak pernah memberikan apapun padanya.

Sheina bilang kalau dia di beri kalung oleh dira,  sedangkan dira tak pernah memberi kalung apapun pada sheina.

Ini mulai aneh.

Aku mulai bersuara saat mereka mulai memikirkan hal2 yang aneh.

"Ah,  tak perlu kita pikirkan lebih baik kita tidur saja,  sudah ada instruksi dari guru untuk kita segera tidur" syukurlah mereka setuju dengan ucapanku tadi tanpa ada yang protes, toh mereka tak akan tau apa yang terjadi, sebenarnya aku juga tak tau sih.  Tapi masa bodo dengan hal seperti itu.

Kami pun memutuskan untuk tidur karna besok adalah kegiatan yang akan menguras tenaga.

_______

Aku terbangun saat mendengar suara aneh dari luar,  walaupun sedikit takut tapi rasa penasaranku lebih besar. Ku putuskan untuk keluar tenda.

"Tak ada siapapun" aku bergumam dengan mata yang menelusuri setiap jengkal tempat.

Aku melihat sesuatu, tidak itu manusia sedang berdiri di tengah sungai.

Tunggu,  apa aku tak salah lihat?  Berdiri di atas air.  Akupun memicingkan mata untuk melihat lebih jelas apa yang ada di tengah aliran sungai itu.

Dan dugaanku tepat, dia manusia entah manusia atau bukan tapi dia berpakaian serba putih, aku tak dapat melihat wajahnya tetapi rambutnya itu sangat indah.  Rambut coklat yang tergerai panjang ke bawah sampai menyentuh kakinya,  aku mulai mengamati lebih detail dengan rasa takut yang masih menggebu.

Terlihat orang itu memakai sebuah mahkota berbentuk bulan sabit yang bercahaya cukup terang.  Setelah sekian detik orang itupun menghilang tanpa jejak sedikitpun tapi setelah bayangan putih itu hilang aku mendengar sebuah bisikan halus dan semua terlihat gelap.




**********

Aku mulai mengerjapkan mataku menyesuaikan cahaya yang masuk ke mataku, rerdengar suara panggilan halus yang kini terdengar lebih jelas.

"Lily?  Ngapain kamu tidur di luar? "

Refleks akupun merubah posisiku menjadi duduk dan melihat sekeliling tempat di mana aku tidur ini.  Dan ternyata aku tidur di luar tenda???  Apa yang terjadi?

Aku mulai mengingat apa yang terjadi semalam.  Apa aku hanya mimpi yah?  Mana mungkin ada manusia yang bisa berdiri di atas air. Tapi itu seperti nyata.  Tapi aku mulai mengingat sebuah bisikan halus yang suaranya seperti melodi yang sangat indah 'aku memilihmu' setelah aku mendengar suara itu semua langsung terlihat gelap.


"Hai lily apa kau sakit? "
Sheina mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahku dan itu membuatku kembli ke dunia nyata.

"Kenapa kamu tidur di luar? "

"Uh?  Aku tak tau" aku menjawab pertanyaan dira dengan memandang ke arah air yang semalam menjadi pijakan orang itu.

"Di sana ada apa? " ara mengikuti arah pandangku.

"Eh tidak kok" aku menggelengkan kepala dengan senyum palsu yang kubuat untuk mencoba meyakinkan mereka. 

Sheina dan dira hanya mengangguk paham tanpa memperdulikan kata-kataku tadi. Lain halnya dengan ara yang sedang memicingkan matanya tanda tak percaya dengan omonganku.

Aku gelagapan saat ara masih memandangku intens,bahkan sekarang saat kami sedang berbaris untuk memulai hayking hari ini.


"Apa kau menyembunyikan sesuatu pada kami? " ucapan ara membuat sheina dan dira memandangku.

"Apa?  Tidak" aku mengalihkan pandanganku dari mereka, dan itu kesalahan fatal untukku.

Ara temanku ini bisa memandang seseorang sedang berbohong atau tidak dengan gelagat matanya. 

Dan mengalihkan pandangan adalah salah satu ciri orang yang sedang berbohong.  Dan kini aku melakukannya membuat ara memandangku tajam.


"Lily kau berbohong, kenapa? "

Aku menggelengkan kepala saat pertanyaan sheina muncul tiba-tiba.



"Anak anak sekarang kalian harus mencari pasangan, kalian akan berpencar dan mencari bendera yng sudah kami sebar di berbagai titik di hutan ini.  Kalian hanya di perbolehkan berpasangan hannya ber-2 dan tak boleh sendirian maupun lebih dari 2, kalian mengerti?? Siapa yang paling banyak mengumpulkan bendera,akan mendapat hadiah dari saya,semua mengerti?? "

"Mengerti"

Suara dari speaker mebuatku menghela nafas lega, jika tak ada suara instrupsi dari guru tadi,  sudah kupastikan mereka akan bertanya  bertubi-tubi dan aku akan bingung untuk menjawab pertanyaan mereka.


Para siswa lainnya mulai berlari kesana kemari untuk mencari pasangannya.
Aku memutuskan bersama dira dan ara bersama sheina, dan itu membuatku bernafas lega.


Kami sudah di perbolehkan untuk berpencar mencari bendera yang sudah di jelaskan guru tadi,  baru akan masuk hutan ara membuatku takutt kembali.

"Kau berhutang penjelasan denganku" setelah ara mengatakan itu dia melangkah lebih dulu bersama sheina di sampingnya masuk menuju hutan.




*****************


Segini dulu yah...

Nanti malem author bakalan update lagi.

Oke jangan lup vote and comennya....

Salam author.... ✌✌✌👍😉😁😁😁

The Adventure Of Girls (Magic Academy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang