01 ☃ We got married

21.7K 1.9K 348
                                    


*Versi cetak akan mengalami sedikit perubahan setting tempat maupun alur// Dalam masa Open PO // cek part terakhir untuk info pemesanan (PO DIBUKA 01-JUNI-2018)*


Bab 1

❝Jika mencintai lelaki itu sesakit ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika mencintai lelaki itu sesakit ini. Kenapa sulit bagiku untuk menyerah?

- Kwon Seulhee –

☘☘☘

26th, October 2017.

Dia tampan dengan tuxedo hitam bersama bunga mawar putih yang tersimpan di saku jasnya. Dan dia begitu sempurna saat berdiri menantiku di ujung altar merah yang membentang indah.

Melihat mata sabitnya yang terlihat tajam menikamku, bibir mungil yang acap kali menghadiahiku sebuah kata penuh luka, kenapa lagi-lagi hanya aku yang mengagumi dirinya dengan cara seperti itu?

Apa... dia juga pernah mengagumiku? Sama seperti yang kulakukan padanya?

Aku terlalu mencintainya untuk sekadar memikirkan hal gila dengan dalih sebagai balasan atas rasaku. Terlalu takut jika aku tahu apa yang dia rasakan sebenarnya tak mungkin sama denganku.

Aku terlahir dengan ketakutan yang teramat besar. Takut jika harus kehilangannya.

...

Heels putih yang membalut kakiku telah membawa langkah ini terhenti tepat di hadapannya.

Hidungnya.

Bilah bibirnya.

Lalu, matanya.

Mata kami bertemu dan itu membuatku hancur berkeping dan berubang menjadi puing.

Aku selalu bertanya. Apa yang dia lihat melalui mata itu? Sesekali, aku juga ingin tahu apa yang dia rasakan saat fokusnya tepat berada padaku.

Sekali lagi, apa sama sepertiku? Yang merasa debaran dada bergemuruh hebat setiap kali mendapati mata kami bertemu. Yang dia rasakan apakah sama sepertiku?

Dia melangkah mendekat, masih menyimpan senyumnya yang tak berniat untuk diperlihatkan. Dan sebuah sentuhan kurasakan tepat di ujung jemariku saat aku tak bisa mengendalikan sebuah rasa, yang berlandaskan cinta.

Saat aku bernapas di penghujung waktu ini, kami saling menautkan jemari. Memandang seseorang yang akan menuntun proses pernikahan. Sembari masih menampar diri, bahwa ini bukanlah sebuah mimpi atau ilusi.

Bahkan ketika sang pemimpin itu melantunkan janji-janji suci. Aku tak bisa memungkiri jika sekarang adalah saat-saat yang paling bahagia untukku. Mengadukannya pada Tuhan. Aku, telah memilikinya.

My Cold Husband [MYG Ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang