My Cold Husband [MYG Ver]

05 ☃ Good day

“Salju kristal terbentuk samar-samar. Cerita yang belum selesai tidak mungkin terulang lagi. Aku ingin mengubahnya dengan tanganku.”

- Min Yoon Gi / Crystal Snow -

☃☃☃

/Song recomended BTS - Crystal Snow/

...

Jika sebuah angin berembus nakal hingga membelah tatanan surainya. Yang hanya bisa dilakukan wanita itu hanya menanti seseorang sembari duduk pada rerumputan liar yang membentang bak permadani.

Riak air di depan sana sangat tenang. Tak ada mendung seperti dulu saat terakhir kali ia mengunjungi tempat ini. Saat sebuah pertengkaran mengakhiri hari itu bersama hujan.

Di sini, yang dirasakan Seulhee hanya sebuah ketenangan yang menakutkan. Dunia yang cerah namun juga terasa lebih mencekam.

Sejenak, dalam berbagai hal yang ia dengar, dalam berbagai kekhawatiran yang menyelinap jauh di dalam hatinya. Seulhee menarik sebuah napas panjang. Berharap segalanya memang benar-benar baik saat ini.

Lalu menoleh ke sisi lain. Seseorang berpakaian kaus putih dengan jas hitam yang membiarkan lengan terlipat pada kedua tangannya berjalan mendekati Seulhee dengan sesuatu di kedua genggaman tangan.

“Yoon Gi sudah datang.”

“Eum. Kau menunggu lama?”

Seulhee menggeleng, membiarkan lelaki itu mengambil tempat di sampingnya. Saat Yoon Gi memberikan cup minuman yang diyakini adalah sebuah kopi.

Sesekali, dalam waktu yang berputar diantara mereka. Seulhee mencuri lirikan pada prianya. Memperhatikan bagaimana Tuhan menciptakan lelaki itu dengan perpaduan yang sempurna. Tanpa pernah bosan.

Seulhee, lagi-lagi merasa beruntung telah menikahi seorang Min Yoon Gi.

“Kenapa terus menatapku?”

“Tidak. Aku melihat perahu itu. Di sana,” sangkal Seulhee dengan menunjuk arah lain.

Yoon Gi tak begitu merespon. Tetapi sempat tersenyum manis.

Seulhee yang melihat itu menggeser duduknya, lebih dekat dengan lelaki itu.

“Apa?”

Gelengan wanita itu hanya mampu dibiarkan Yoon Gi saat Seulhee mencoba merebahkan kepalanya di bahu kiri Yoon Gi.

Tak ada penolakan, karena mata Yoon Gi sekarang tertuju pada genangan air sungai Han. Melihat setiap kelembutan angin yang mencoba menciptakan gelombang. Melihat gerakan burung yang sempat hinggap mengambil air untuk melepas dahaga.

“Besok lagi. Bersiaplah. Kita akan pergi.”

Seulhee mengangkat kepalanya, memandang Yoon Gi sedikit terkejut.

“Ke mana lagi?”

“Ke suatu tempat.”

“Kau selalu bilang ke suatu tempat, Yoon. Aku sudah tidak masuk kerja beberapa hari. Kau mau aku dipecat. Lagi pula, bukankah Daniel sahabatmu?”

Yoon Gi tertarik untuk menyangkal setiap ucapan itu.

“Tidak. Dia bukan sahabatku.”

Sejenak, Seulhee membiarkan Yoon Gi mengambil napas. Lalu dia meletakkan cup tadi di sisi tempatnya terduduk. Tangan tadi ia gunakan suntuk meraih tangan Yoon Gi. Menggenggamnya erat. Menatap sekilas cincin pernikahan yang memiliki warna dan bentuk yang sama dengan yang ia kenakan.