Versi cetak mengalami perubahan!
Belum diedit :')Malam tadi, adalah malam yang panjang. Bagaimana gulatan emosi terus berperang bersama napas yang mendera. Hujan pun seakan menunjukkan jika langit juga tengah bersedih karena menyaksikan bagaimana Yoon Gi terjatuh dan terbangun karena proses takdir menjadikannya lelaki yang dingin.
Dan sekarang, matahari tengah tersenyum di atas sana. Alarm dari ponsel terus berdering kencang.
Mata mengerjap perlahan. Rasa pusing sungguh luar biasa. Bahkan terasa kaku di bagian belakang kepala.
Yoon Gi bangun dari tidur yang nyenyak. Menatap tirai yang menutupi dinding kaca.
Sejenak ia memegangi kepalanya. Sungguh terasa berputar-putar.
Hujan telah reda jauh beberapa jam ke belakang. Embun bahkan telah menghilang dari dinding kaca.
Lelaki itu diam sesaat.
Ia sama sekali tak mampu mengingat apa yang terjadi semalam. Yoon Gi menunduk.
“Ke mana pakaianku?” katanya seraya tertegun karena tubuh polosnya kini hanya berlindung di balik selimut putih.
Yoon Gi menoleh ke sisi lain. Tak ada siapapun.
Kembali terbaring karena peningnya kepala, Yoon Gi benar-benar buntu. Ia tak ingat apapun. Memaksa mengingat justru membuat denyutan semakin menjadi.
Lalu melanjutkan tidurnya. Meski beberapa menit kemudian dia terburu-buru untuk ke kamar mandi.
-
-
-
Senyum secerah matahari tengah menjadi pemandangan yang indah dari Seulhee.
“Hei, gadis manis. Siapa ini? Wow.”
Seulhee, melebarkan senyumnya. Paman Kim menyapanya dengan hangat stelah beberapa hari ini ia tak masuk bekerja. Seperti dulu kala. Dengan setelan seragam baru untuk restoran mereka, kali ini warnanya sangat cantik di tubuh Seulhee. Cokelat tua dengan warna cream.
“Paman tampan dengan warna itu.”
“Oh, benarkah? Kau juga sangat manis. Apalagi kau sudah bekerja lagi.”
Seulhee tersenyum lebar, mendapat acakan kecil di puncak kepalanya.
“Ah, Paman.”
Paman Kim tampak menunggu ucapan selanjutnya dari Seulhee.
“Kemana Daniel, Paman? Biasanya dia sudah datang di jam segini?”
Paman Kim tampak memikirkan sesuatu, “dia sakit. Pagi tadi Paman sudah menyuruhnya berobat. Dan tidak masuk kerja hari ini.”
Wajah Seulhee tampak khawatir, bibirnya terkulum dalam. Dan mendapat tepukan kecil dari Paman Kim.
“Paman masuk dulu.”
“Ya, Paman.”
Selepas kepergian lelaki paruh baya itu. Senyuman tipis Seulhee menghilang. Ia berpikir sejenak. Mengingat cerita Daniel dengan amat jelas.
Ya, dalam proses menemukan kebahagiaan, tidak ada rasa sakit yang tidak membuat menderita.
Yoon Gi ataupun Daniel. Mereka memiliki luka yang berbeda, namun tetap sama, apapun perbedaan itu. Rasanya tetaplah sakit.
☘☘☘
Hanya berbalut bathdrobe, lalu dengan rambut basah seperti itu. Kalian tentu bisa membayangkan bagaimana tampannya seorang Min Yoon Gi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband [MYG Ver]
Fanfiction[Revisi] - Sudah Dibukukan ❝Ketika aku menggenggam tangan dinginmu. Aku tidak pernah tahu jika dunia yang kutempati harus sesakit ini.❞ Original story by Alcherrykim Start: 11st, October 2017 End: - #86 in Fanfiction (1st, Feb 2018) #161 in Fanficti...