08 ☃ Breath (NC17++)

9.5K 1.1K 200
                                    


“Kenapa kau menyimpannya sendiri?  Tolong biarkan aku mendengar setidaknya napasmu.”

/Kwon Seulhee/

....


/Song recomended Breath - Jonghyun ft Taeyeon/

...



🚫 Nc17++ 🚫



Yoon Gi menatap gelas bening itu. Membiarkan amarah menggelegak hingga terasa mencekiknya.

Setiap tindakan yang ia lakukan akhir-akhir ini, terasa amat menyiksa meski ia mencoba melupakan semua fakta itu.

Yoon Gi tak ingin dunia tahu betapa mengerikannya hidup yang ia jalani selama ini. Terlebih pada Seulhee sekalipun. Sebabnya ia selalu menutupi setiap luka itu dengan sikap dingin.

Kesepakatan juga sudah dibuat Daniel dan Yoon Gi untuk tak membongkar hal itu pada khalayak umum. Mereka bersaudara tiri, dan tidak berhubungan lebih dari sekadar sahabat.

Awalnya Yoon Gi berlaku kasar pada Daniel, tapi ibunya meminta agar Yoon Gi merubah sikap itu jika mau tetap tinggal bersama beliau.

Saat itu, hal yang mampu Yoon Gi lakukan hanya menerima. Ia terlalu kecil untuk membangkang. Ia takut jika ibunya akan meninggalkannya meski kebencian di dalam diri Yoon Gi untuk wanita itu teramat besar.

Hari terus berlalu, ibunya semakin tua dan bajingan itu juga mengikuti fase kehidupan.

Mereka meninggal dalam sebuah kecelakaan besar, kecelakaan yang secara tak langsung diakibatkan oleh Yoon Gi.

Ketika itu umurnya masih sepuluh tahun, tapi ada banyak hal yang ia pikul dalam pundaknya. Tentang menahan rasa sakit karena kesendirian. Tentang kehilangan ayah yang belum mampu ia lupakan. Tentang Ibu yang sibuk menggilai suami barunya, keluarga barunya.

Hidupnya terbengkalai, menghabiskan banyak waktu untuk sekolah dan belajar piano.

Berbagai kompetisi antar sekolah ia coba, dan tibalah pergelaran akbar saat itu.

Saat itu, Yoon Gi kecil begitu ingin ibunya hadir. Ia ingin diperhatikan sama seperti Ibunya memperhatikan Daniel—yang bukan anak kandungnya. Dan ketika sang ibu menyetujui kehadiran ke sana—bersama suaminya. Yoon Gi kecil begitu bahagia. Namun, bahagianya sebatas itu. Kenyataannya Takdir berkata lain.

Kecelakaan beruntun menewaskan Ibunya dan Ayah tirinya. Keadaan semakin kacau sejak saat itu. Banyak pihak yang menyalahkannya, tapi semakin ia tumbuh kembang, kekacauan itu membaik.

Daniel tumbuh dengan pamannya, Yoon Gi tumbuh sendiri.

Mereka tetap saling menyapa. Meski racun kebencian seakan melahap sisi Yoon Gi. Entah benci pada alasan apa. Tapi kebencian itu turut ikut membuang rasa empati Yoon Gi pada musik yang menemaninya tanpa sang ayah. Ia juga perlahan menjauhi piano. Melihat benda itu, sama seperti melihat kematian.

Tingkat depresinya semakin tinggi. Ia tumbuh besar, tapi hatinya tetap sebagai Yoon Gi kecil.

Lalu, Yoon Gi menemukan secercah harapan dari kehadiran Jaeha. Wanita itu memperkenalkan apa arti sebuah senyuman. Rasa hangat karena cinta Jaeha yang teramat besar. Yoon Gi bersyukur kala itu.

Tapi, saat ia terlanjur percaya dan memberikan kepercayaan itu pada Jaeha untuk dapat berharap merubah kehidupan Yoon Gi, semua berjalan tak semestinya.

“Bahkan wanita yang kupercayai sendiri membuatku terlihat menjijikkan dengan kepercayaan ini.”

Yoon Gi menggenggam kuat gelas kecil itu. Ingatannya kembali menekan perasaannya. Ingatan datang, bak tumpukan buku-buku tebal nan usang.

My Cold Husband [MYG Ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang