4

25.5K 1.2K 20
                                    


Lo kemarin kemana Drey?"
Audrey menatap Kirana sebentar lalu kembali sibuk dengan sandwich ditangannya.

"Ditanyain juga ih.." Kirana mencubit lengan sahabatnya.

"Aww... Sakit Ki!"

"Makanya jawab! Kemaren gue kerumah lo, lo nya nggak ada. Kemana?"

"Pulang sekolah ke makam papa, terus jalan-jalan aja sih. Terus pulang."

"Dan nggak ngajak-ngajak gue gitu? Setia banget sahabat gue satu ini." Cibir Kirana.

Audrey tertawa menanggapinya.
"Gue cuma nenangin diri abis nangis seharian disana. Lo pasti bakal ngomel kalo liat muka bengep gue, males gue."

"Ya kali tiap kesana lo nangis Drey." Ucap Kirana lirih takut menyinggung perasaan Audrey.

Audrey hanya memberikan senyum tipis. Kirana mungkin tidak pernah tau rasanya kehilangan seseorang yang amat sangat berarti dalam hidupnya.

"Mana bokap gue juga masih di Solo belum balik. Sebel banget sama papa ." sungut Kirana.

"Bokap gue kenapa bisa ganteng banget ya? Kok gue nggak cantik-cantik amat." Kirana terkekeh. Geli dengan ucapan randomnya.

"Ya lo nurun gen nyokap lo kali. Nggak heran gue mah. Om Raihan ganteng, orang oma Dewi cantik gitu, almarhum opa lo juga ganteng banget." Audrey terkikik.

"Jadi menurut lo gue jelek sendiri gitu?" Kirana menatap Audrey jengkel.

"Dih.. Sensi. Kapan sih sahabat gue ini jelek? Orang cantik,manis begini." Audrey memeluk lengan Kirana.

"Oiya Drey, gue lupa. Hari ini sodara gue pindah kesini."

"Sodara? Sodara lo yang mana?"

"Gue pernah cerita kan bokap punya sepupu yang seumuran sama gue?" Audrey menyipitkan mata tak mengerti.

"Elo mah. Jadi adiknya oma yang paling bontot itu punya anak yang seumuran sama gue. Sekarang mau pindah ke sekolah ini. Gitu."

"Kelas tiga banget pindahnya? Bentar lagi kan ujian kita, mana bisa?"

"Bisa aja sih."

"Cewek?"

"Cowok. Guanteng banget Drey, kalo bukan sodara udah gue gebet kayaknya." Kirana tertawa.

"Ntar gue kenalin deh, siapa tau lo naksir. Lumayan kan biar lo nggak jomblo."

"Mirror please." Audrey memutar bola matanya malas. Membuat Kirana semakin terbahak.

**

"Drey cepetan.!!!! " Kirana menarik tangan Audrey kasar.

"Sakit Ki, ya ampun. Kenapa sih?"

"Nah, ini om sahabat Ki. Cantik kan?"

Audrey mendongak. Menatap seseorang yang dipanggil om oleh sahabatnya itu. Sosok tinggi yang memakai seragam sama dengan miliknya dan Kirana.

"Hai.."

"Eh? Hallo."

"Riziel." laki-laki itu mengulurkan tangan pada Audrey.

"Audrey."

"Gimana om? Cocok kan sama tipe lo? Cantik, tinggi, rambut badai." Kirana menyibak rambut panjang milik Audrey dengan tidak sopan.

LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang