39

20.3K 1.5K 62
                                    

Mata Audrey berkaca-kaca setelah pertemuan terakhir dengan pihak panti dan juga yayasan.

Tiga bulan perjuangannya mendapatkan kepercayaan untuk merawat Airin kini terwujud.

Pihak yayasan dan pihak panti sepakat mempercayakan Airin padanya.

Audrey meremas tangan mamanya yang kini mendampinginya.

Audrey berdiri ketika ibu panti memasuki ruangan kepala yayasan dengan membawa Airin yang berada digendongannya.

Tangan Audrey bergetar ketika menerima Airin.

"Hai anak mama."

Mata Citra mau tak mau juga ikut berkaca-kaca.

"Ma...Drey bakal jadi mama yang baik kan?" Tanya Audrey bergetar.

Citra mencium kening Audrey lembut.

"Pasti sayang. Pasti. Drey akan jadi mama yang baik buat Airin."

"Makasih banyak ya mbak Lely udah bantu Audrey sampe Audrey bisa dapat kepercayaan dari semuanya." Ujar Audrey pada Lely saat mereka keluar dari pintu ruangan.

Lely menepuk lengan Audrey, lalu tersenyum sambil mengangguk.

"Langsung pulang kerumah Drey? Aku anter." Gio yang memang ikut mendampingi Audrey bertanya dengan suara pelan saat mereka hendak pulang.

"Nggak usah mas. Drey bareng mama kok."

"Iya Gio, nggak usah repot-repot."

"Tante nggak balik kantor emang?"

"Nanti anterin Drey sama Airin dulu, baru Tante balik kantor."

Gio tersenyum.

"Kalau Tante nggak keberatan, Tante langsung ke kantor aja, Drey sama Airin biar Gio yang anter. Dari pada Tante muter-muter."

"Sekalian ada yang mau gio omongin ke Audrey tan." Kata Gio langsung.

Citra tersenyum maklum.

"Ya udah. Tante langusng ke kantor abis dari sini. Nitip Drey sama cucu tante ya Gi."

"Iya Tante. Mereka berdua aman sama Gio."

Audrey diam ketika Guo mengatakan hal itu pada mamanya.

Memilih menepuk-nepuk punggung Airin dengan pelan.

"Mama langsung ke kantor ya sayang." Pamit Citra pada Audrey.

"Sampai ketemu dirumah cucu Oma." Bisik Citra mencium pipi merah Airin.

**

"Mau ngomongin apa mas?" Tanya Audrey begitu mereka msuk ke dalam mobil.

"Nanti aja, ngomong nya dirumah kamu."

Sesampainya dirumah, Audrey langsung membawa Airin dan membaringkan putrinya itu di dalam box abu-abu yang ia beli satu bulan yang lalu bersama sang mama.

"Anak mama bobok yang nyenyak ya sayang." Audrey menatap Airin dengan senyum merekah. Mengecup pipi Airin singkat sebelum keluar dari kamar sang putri.

Audrey membawa baki berisi jus jeruk dan juga bebebrapa camilan untuknya dan Gio ke ruang tengah.

"Mas.."

"Hei...Airin nggak bakal nangis kan di tinggal?"

"Mudah-mudahan nggak kebangun deh sampai kita selesai ngobrol." Jawab Audrey dengan aenyum mengembang.

LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang