29

18.7K 1.4K 106
                                    


Sambil terisak, Kirana berjalan pelan menghampiri sang ayah yang masih tertunduk setelah pengakuan Audrey.

"Papa..."

Raihan menyingkirkan tangan Kirana yang berada dipundaknya.

"Maafin Ki..."

Raihan tidak menjawab.

Bangkit berdiri dan memilih meninggalkan Kirana disana.

"Ki yang setirin papa ya." Kirana mencoba membujuk Raihan

"Nggak usah."

"Jangan bawa mobil dengan keadaan kayak gini pa. Bahaya." Ucap Kirana lembut.

Raihan tak menggubris.

Berjalan mengikuti sang ayah menuju mobil, Kirana meninggalkan mobilnya sendiri yang terparkir diseberang rumah Audrey.

Menyempatkan membuka ponsel dan mengirim pesan pada Riziel untuk mengambil mobilnya.

"Ngapain kamu?" Sergah Raihan dingin saat Kirana ikut memasuki mobilnya.

"Mau ikut papa."

"Pulang aja. Kasian Oma dirumah."

Kirana menggeleng.

"Papa lagi nggak baik. Ki takut papa kenapa-napa." Jawabnya dengan tersendat.

"Papa udah nggak baik semenjak Drey nggak sama papa Ki. Kenapa kamu baru khawatir sama papa sekarang."

Kirana menggigit bibirnya yang bergetar karena tangis.

"Kamu dengar sendiri kan apa yang dikatakan Audrey tadi Ki? Kalau maaf dari kita nggak akan mengembalikan semuanya? Papa tetap kehilangan Audrey, dan Audrey tetap kehilangan bayinya. Anak papa Ki."

"Astaga.." lirih Raihan pilu.

"Anak papa Ki. Adik kamu."

Raihan menangis.

Kirana membekap mulutnya menahan isakan. Kirana tidak pernah melihat ayahnya serapuh itu.

"Audrey melewati semua sendirian Ki.  Dan papa nggak ada disampingnya."

"Sebaiknya kamu pulang." Ucapnya lagi dengan nada pelan.

"Papa nggak mau pulang?"

"Ada yang harus papa lakukan."

"Ki ikut. Ki yang setirin papa."

"Nggak usah."

Raihan menyalakan mesin mobil dan menjalankannya menuju apartemen miliknya dan Audrey.

Saat sampia di apartemen, lagi-lagi Kirana tidak dapat menyembunyikan kekagetannya. Kirana hanya membekap mulutnya sendiri saat melihat isi apartemen ayahnya yang sama sekali tidak ia ketahui sebelumnya.

Apa yang ia lihat didepan matanya membuatnya kembali terisak.

Belasan foto dihadapannya membuat Kirana mematung.

Kirana menelusuri setiap foto yang ada setiap meja dan didinding apartemen milik ayahnya.

Semua yang ada disana adalah foto sang ayah dan sahabatnya.

Beberapa foto nampak Audrey yang sendiri, namun kebanyakan adalah foto berdua.

Kirana menyusul papanya yang telah memasuki sebuah kamar.

Kirana melihat papanya hanya duduk diam diatas ranjang dengan kepala  menunduk.

Kirana duduk berlutut didepan papanya.

LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang